Keluhan Petani Pupuk Langkah, Tim Reses Agendakan Ke Paripurna DPRD Sumsel

Politik, News, Sumsel
Keluhan Petani , paripurna DPRD Sumsel , Petani Oku Selatan , pupuk Langkah , reses DPRD Sumsel
iwan Setiawan DPRD Sumsel saat Reses di Dapil V Oku selatan

Muaradua, LamanQu id–Kunjungan Kerja Reses Tahap II Dapil V Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan di kabupaten Oku Selatan menyerap aspirasi masyarakat. Ketua Koordinator Reses anggota DPRD Provinsi Dapil V Iwan Hermawan S.T mengungkapkan dirinya bersama tim reses juga mendengar langsung  persoalan pupuk yang sedang dikeluhkan masyarakat Petani di wilayah ini.

Menurut Iwan ada yang tidak beres penanganan kuota Pupuk di Oku Selatan yang seharusnya tidak harus terjadi seperti ini, mengingat potensi pertanian di wilayah ini menjadi warna tersendiri sebagai komoditas andalan yang tak goyah diterjang badai krisis saat ini.

“Kami dari tim reses sudah mendengar langsung  keluhan para petani atas kelangkaan pupuk dan kami berjanji akan kata akan  membawa persoalan ini ke Sidang Komisi II hingga ke  sidang paripurna DPRD Provinsi Sumsel, “ ucapnya.

“Kedatangan kami ini sifatnya menampung apa apa yang menjadi persoalan yang krusial di dapil, “ ungkap Iwan. Rabu (14/10/2020).

“Ini menjadi agenda kami nantinya di sidang Paripurna DPRD Provinsi, kita harap kedepannya pendistribusian pupuk bersubsidi ini tidak ada lagi persoalan dan petani bisa meningkatkan kualitas produktivitas nya.” Iwan menambahkan.

Sementara itu,  Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Selatan Ir Asep Sudarsono membenarkan kelangkaan pupuk terjadi di beberapa kecamatan di kabupaten Oku Selatan jelang pasca panen kebutuhan meningkatkan

Asep mengaku kebutuhan akan pupuk jelang pasca panen semakin meningkat, ia juga tidak menutup mata bahkan ia pun sudah mengecek dengan UPTD di tiap kecamatan, di Oku Selatan.

“Kami belum cek ke lapangan,itu berdasarkan laporan dari kawan kawan beberapa kecamatan mengalami kelangkaan pupuk,” terang nya

Menurut Asep kebutuhan pupuk di wilayahnya ini 30 ribu ton untuk urea akan tetapi ia akui kuota itu hanya terpenuhi setengah nya saja.

” 30 ribu ton untuk urea tetapi kenyataannya alokasi 15 ribu ton tahun 2020, “katanya

Ditanya  langkah Dinas Pertanian Oku Selatan menyikapi kelangkaan pupuk tersebut, dikatakan Asep pihak nya akan mengupayakan besaran alokasi dan kuota, sebab menurutnya tiap wilayah memiliki distributor masing masing.

“Soal  pupuk kita sudah mengupayakan pada pengaturan tinggal lagi pada tingkat Provinsi,  karena ada Distributor punya wilayah masing masing, Ini bukan domain kami lagi, tinggal bagaimana Distributor menebus pupuk itu ke PT Pusri , untuk pupuk SP 36 PT Petrokimia Gresik,” Asep menerangkan.

Ditanyakan karena ini merupakan program pemerintah, apakah Dinas Pertanian bisa memastikan pada tahun  tahun mendatang kelangkaan pupuk bersubsidi tidak akan terjadi lagi, ia pun tidak bisa menjamin. Sebab, menurut dia pupuk subsidi itu program nasional.

” Kalau saya memastikan itu terjadi tidak bisa , itu tergantung secara nasional karena pupuk ini dianggarkan Kemenpan beberapa triliun dari subsidi itu akan disebarkan di seluruh Provinsi, sesuai berdasarkan jumlah luas lahan baku sawah.” Kata Asep (tisna).