Palembang, lamanqu.com – Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumsel mengganjar terdakwa kasus kepemilikan narkotika hampir 300 gram senilai Rp. 300 juta bernama Amirullah (25) dengan pidana penjara selama 13 tahun.
Terdakwa yang dihadirkan secara virtual, dihadapan majelis hakim PN Palembang diketuai Harun Yulianto S.H M.H, dijerat JPU Kejati Sumsel Devianti Itera S.H terbukti melanggar Pasal 114 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
“Menuntut agar majelis hakim mengadili dan menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa dengam pidana penjara selama 13 tahun, denda Rp. 1 miliar, Subsidair 6 bulan kurungan,” tegas Devi bacakan amar tuntutan. Kamis (29/07/2021)
Oleh majelis hakim, terdakwa di berikan kesempatan untuk mengajukan pembelaan atas tuntutan (Pledoi) secara tertulis melalui penasihat hukum dari Posbankum PN Palembang Suratno S.H, pada persidangam yang digelar Kamis pekan depan.
“Sidang ditunda sampai pekan depan dengan agenda pledoi,” tutup Harun.
Ditemui usai pembacaan tuntutan, Suratno SH penasihat hukum terdakwa mengatakan akan berkoordinasi dengan terdakwa guna menyusun nota pembelaan (pledoi) atas tuntutan JPU.
“Nanti saja, akan kami sampaikan pledoi pada Kamis pekan depan, ini lagi menyiapkan nota pembelaan,” singkat Suratno.
Diketahui dalam dakwaan, terdakwa Amirullah yang merupakan warga Dusun 1 Kecamatan Gunung Megang Kabupaten Muara Enim ini ditangkap oleh petugas kepolisian Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel pada Maret 2021 silam.
Terdakwa ditangkap berkat adanya informasi bahwa akan adanya transaksi narkotika yang dibawa terdakwa dalam mobil Bus antar kota antar provinsi di wilayah kecamatan Alang-Alang Lebar Kota Palembang.
Saat dilakukan penggeledahan terhadap penumpang bus yang tidak lain adalah terdakwa, ditemukan tiga paket sabu yang dibungkus pelastik bening yang di bungkus lagi dengan lakban warna kuning dengan berat brutto 297,38 gram seharga Rp 300 juta disembunyikan dalam tas selempang warna hitam milik terdakwa.
Berdasarkan pengakuannya, terdakwa mendapatkan narkotika jenis shabu tersebut didapat dari Pauzan (DPO) di Aceh untuk diserahkan pada pembeli yang telah memesan pada Eric (DPO) di Palembang dan akan mendapatkan imbalan sebesar Rp 9 juta jika terdakwa berhasil menyerahkan Narkotika jenis sabu-sabu tersebut kepada Eric (DPO).






