• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Sabtu, Oktober 4, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Opini

Menakar Implementasi Kebijakan Pendidikan Nasional Pada PPDB 2019-2020

Reporter Editor Sumsel
31 Mei 2019
Menakar Implementasi Kebijakan Pendidikan Nasional Pada PPDB 2019-2020
Share on Whatsapp

Palembang, lamanqu.com – Masih banyaknya masyarakat yang belum tahu tentang sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019-2020 tentu hal itu membuat peluang bagi oknum yang nakal memainkan sistem cari cari kesempatan bersua sua keuntungan alias jual beli kursi kuota masuk sekolah asal bapak untung dan senang.

Pemandangan ini terjadi sangat dekat dengan kita dimana lagi Di kota Palembang khsusnya di Provinsi Sumatera Selatan secara umum.

Padahal sejatinya pemerintah mengharapkan masyarakat mendapat pendidikan formal agar dapat mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia.

Setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan dengan undang-undang.

Dengan perkembangan zaman serta meningkatnya populasi penduduk yang semakin hari semakin bertambah, tentu pemerintah pusat melalui menteri pendidikan sudah melakukan edukasi, monitoring dan evaluasi, sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud nomor 51 tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dalam pasal 16 menegaskan, ini bunyi pasal tersebut :

(1) Pendaftaran PPDB dilaksanakan melalui jalur sebagai
berikut:
a. zonasi;
b. prestasi; dan
c. perpindahan tugas orang tua/wali.

(2) Jalur zonasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a paling sedikit 90{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} (sembilan puluh persen) dari daya
tampung Sekolah.

(3) Jalur prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b paling banyak 5{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} (lima persen) dari daya tampung
Sekolah.

(4) Jalur perpindahan tugas orang tua/wali sebagaimana
dimaksud dengan ayat (1) huruf c paling banyak 5{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} (lima
persen) dari daya tampung Sekolah.

Namun miris Permendikbud tersebut implemetasinya untuk di kota Palembang tak terpakai 100{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} hal itu terlihat jelas dinas pendidikan kota Palembang hanya membuka peluang kuota zonasi 40{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} dan 50{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} memakai sistem Tes Potensi Akademik (TPA) ditambah pula Disdik Provinsi Sumsel membuka kuota zonasi hanya 50{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} dari daya tampung sekolah.

Sedangkan 40{8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} itu nemakai sistem Tes Potensi Akademik (TPA). Sedangkan dalam Permendikbud tersebut tidak ada diatur tentang sistem Tes Potensi Akademik (TPA).

Lebih mengherankan masyarakat lagi mereka banyak bertanya tanya karena hasil nilai dari Tes Potensi Akademik (TPA) tidak di umumkan secara terang benderang dan berkesan hanya diadakan atau memaikan ketidak tahuan awam. Bukankah ini pembodohan?

Akibat dari berbelit nya hal yang dibuat buat ini masyarakat masuk dalam perangkap sistem yang tak ada benderangnya. Sebuah upaya seolah olah masuk sekolah negeri susah banget.

Maka hal ini berujung pada terpaan pada masyarakat kecil yang berpotensi banyak dari wali murid yang tidak mampu melanjutkan pendidikan anak mereka ke sekolah baik itu ke SMPN maupun SMAN.

Sementara ada fakta dan pengakuan seorang ia tidak mampu membiayai anaknya kalau untuk sekolah di sekolahan swasta. Petanyaan apakah sekolahan Negeri itu hanya untuk orang-orang yang kayaraya ?

Sungguh miris jika anak terancam putus sekolah lantaran orang tua dari mereka tak punya biaya karena sekolahan tidak mematuhi aturan tersebut diatas, dan tercium ada oknum main belakang yang sengaja tidak mematuhi aturan Permendikbud tersebut.

Sementara selain Permemdikbud tersebut UUD 1945 Pasal 31 Ayat 1, 2, 3, 4, 5 Tentang Pendidikan dan Kebudayaan pemerintah di wajibkan menjamin pendidikan namun dalam implementasi nya masih terputus entah di mana putus nya ?

Berikut bunyi UUD 1945 pasal 31 :

Ayat 1
Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

Ayat 2
Setiap warga negara wajib mengikuti Pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

Ayat 3
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Ayat 4
Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendidikan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

Ayat 5
Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. (*)

Semogah tulisan ini membuka mata hati kita bersama ada fakta disekitar kita, institusi dan lembaga lembaga yang diharapkan mencetak intelektual yang mampu menumbuhkan kejujuran yang amanah ternyata hanya manifulatif.

Ada banyak orang tua wali mengalami deskriminatif untuk masuk sekolah negeri karena tak mampu beli bangku sekolah. Ada banyak anak usia sekolah tak bisa lanjutkan jenjang lebih tinggi setelah SD dan SMP karena sekolah berbiaya.

Semogah para pelaku dunia pendidikan kembali memurnikan orientasi tujuan Undang Undang Pendidikan Nasional yang merupakan amanat dan harga mati.

Penulis : Nopriansyah

Tags: Kebijakan Pendidikan NasionalPPDB
ADVERTISEMENT
Previous Post

Herman Deru : Safari Jumat Eratkan Silaturahmi antara Umaro, Ulama dan Umat

Next Post

Innalillahi, Kabar Duka Datang Dari Mantan Presiden Indonesia SBY, Ini kata Hatta Radjasa

Editor Sumsel

Info Terkait

Daya Tampung PPDB Reguler SMKN 3 Palembang 373 Siswa

Daya Tampung PPDB Reguler SMKN 3 Palembang 373 Siswa

18 Juni 2020
Sebanyak 337 Siswa Bersaing di TPA SMAN 18 Palembang

Sebanyak 337 Siswa Bersaing di TPA SMAN 18 Palembang

25 Mei 2019
PPDB SMK Tidak Menerapkan Sistem Zonasi

PPDB SMK Tidak Menerapkan Sistem Zonasi

25 Mei 2019
Merasa Termarjinalkan, FH Laporkan SMPN 54 Palembang ke Ombudsman

Merasa Termarjinalkan, FH Laporkan SMPN 54 Palembang ke Ombudsman

13 Mei 2019
9 Mei Pelaksanaan TPA Sekolah Unggulan

9 Mei Pelaksanaan TPA Sekolah Unggulan

7 Mei 2019
200 Calon Siswa Mengikuti Seleksi di SMAN Sumsel

200 Calon Siswa Mengikuti Seleksi di SMAN Sumsel

30 April 2019

Berita Terbaru

DPD RI Sumsel Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka HUT ke-21

Pemprov Sumsel Akan Gelar SRGF di OKU Selatan, Berikut Diungkapkan Plt Kadisbudpar Sumsel

Masyarakat Menolak Ruang Khusus Merokok Di Dalam Gedung

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

Serigala, Sebuah Perwujudan Sempurna dalam Ikatan Kekeluargaan

Ketua Umum BPC HIPMI Kota Palembang Peby Anggi Pratama Dorong Mahasiswa Sumsel Jadi Pengusaha Muda

Polda Sumsel Tegaskan Tidak Ada Intervensi dalam Kasus Kolam Retensi Simpang Bandara

Dari Kampus untuk Ekonomi: Hipmi PT Sumsel Siap Cetak 10 Ribu Entrepreneur

Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pasar Cinde Palembang

Berita Populer

Shio, Roda Kosmik Penentu Takdir dari 12 Hewan Penjaga Waktu

shio
Reporter lian
1 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di ufuk Timur, sebuah sistem penanggalan kuno telah mengatur waktu dan nasib manusia selama ribuan tahun. Bukan sekadar...

Read more

Sisi Baik dan Buruk dari Babi

Sisi Baik dari Babi, Sisi Buruk dari Babi
Reporter lian
30 September 2025

LamanQu.Com - Babi adalah makhluk dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, ia adalah salah satu hewan paling...

Read more

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

serigala berbulu domba
Reporter lian
3 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di antara semua ancaman yang mengintai dalam interaksi sosial, tidak ada yang lebih berbahaya daripada sosok yang tampil...

Read more

Ayam Boiler dan Petelur atau Lebih di Kenal dengan Ayam Negeri

ayam negeri, ayam petelur, ayam broiler
Reporter lian
23 September 2025

LamanQu.Com - Masyarakat Indonesia sering mengenal ayam negeri sebagai dua jenis, merah dan putih. Meskipun sama-sama ayam negeri. Keduanya memiliki...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In