• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Jumat, September 26, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News Nasional

Hari Tani Nasional: 65 Tahun UUPA, Wujudkan Kedaulatan Pangan Tanpa Sinisme

Reporter YN
25 September 2025
Hari Tani Nasional: 65 Tahun UUPA, Wujudkan Kedaulatan Pangan Tanpa Sinisme

Ahmad Rifai (Ketum Pimpinan Pusat Serikat Tani Nelayan)

Share on Whatsapp

Palembang, LamanQu.Com – Peringatan 65 tahun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) menjadi momen penting untuk merenungkan tantangan agraria di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto secara sederhana menyebut musuh utama rakyat Indonesia saat ini sebagai “kaum serakahnomics” yang dapat diterjemahkan menjadi : pihak asing yang menggerogoti bangsa, kelompok oligarki, dan pejabat korup. Kaum ini menjadi akar konflik agraria, kemiskinan, dan gejolak sosial yang terus menghantui negeri ini.

Konflik agraria, seperti sengketa tanah akibat pengadaan lahan untuk kepentingan tertentu, kerap melibatkan penguasa dan pengusaha. Akibatnya, rakyat kecil sering menjadi korban. Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN) per 5 Februari 2025, berdasarkan Inpres Nomor 04 Tahun 2025, mencatat 24 juta orang miskin, termasuk 3,17 juta dalam kemiskinan ekstrem. Presiden Prabowo bertekad menekan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2026 dan menurunkan angka kemiskinan dari 9% menjadi 5% pada 2029. Langkah ini menunjukkan komitmen nyata untuk memperbaiki nasib rakyat, khususnya petani.

Struktur ekonomi Indonesia yang masih agraris menempatkan sektor pertanian sebagai tulang punggung, diikuti sektor industri, jasa, dan perdagangan. Peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) menjadi indikator positif. Pada September 2024, NTP mencapai 120,30, dan naik menjadi 123,57 pada Agustus 2025, meningkat 0,76% dari bulan sebelumnya.

Kenaikan ini menunjukkan daya beli petani mulai membaik, didorong oleh harga hasil pertanian yang naik 0,84% dibandingkan biaya produksi yang hanya naik 0,08%. Hasilnya, angka kemiskinan per Maret 2025 turun menjadi 8,47% atau 23,85 juta orang—terendah dalam dua dekade, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Program seperti sekolah rakyat, layanan kesehatan gratis, dan koperasi desa kelurahan merah putih menjadi bukti langkah nyata pemerintah, meskipun program makan bergizi gratis (MBG) masih perlu perbaikan dalam pelaksanaannya.

Untuk mengatasi “kaum serakahnomics,” Presiden Prabowo mengeluarkan Perpres Nomor 05 Tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan. Kebijakan ini menargetkan pengembalian jutaan hektare lahan hutan, termasuk perkebunan sawit ilegal, kepada negara melalui denda administratif, penguasaan kembali lahan, dan pemulihan aset. Langkah ini selaras dengan Pasal 33 UUD 1945, UUPA, dan Perpres Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Reformasi Agraria, yang mendorong legalisasi aset, redistribusi tanah, pemberdayaan petani, dan kelembagaan agraria berbasis partisipasi masyarakat. Kemitraan strategis antara Kementerian ATR/BPN dengan organisasi tani mulai terlihat, meski belum menyeluruh.

 

Namun, Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) masih menghadapi tantangan. Tindakan represif, kurang selektif, dan pengabaian hak masyarakat adat serta petani kecil masih terjadi. Untuk itu, diperlukan persatuan rakyat yang terorganisir dan terpimpin sebagai garda terdepan dalam mengawal pemerintahan nasionalis progresif di bawah Presiden Prabowo. Tanpa dukungan ini, kita berisiko terjebak dalam sikap sinis yang tidak melihat kebaikan dan meragukan niat tulus pemerintah.

Peringatan Hari Tani Nasional ke-65 menggarisbawahi dua langkah penting ke depan. Pertama, penguatan petani melalui organisasi tani dengan pendidikan ideologis dan pelatihan keterampilan berbasis potensi lokal untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah. Kedua, pengembangan infrastruktur, seperti sarana pascapanen, untuk menjaga stabilitas harga, serta konsolidasi kemitraan petani dengan permodalan dari bank negara dan swasta nasional yang kredibel. Langkah ini akan memperkuat kedaulatan pangan, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung hilirisasi pertanian.

Mari bersama mendukung langkah nyata menuju kemakmuran petani dan keadilan agraria. Hidup kaum tani!

Tanah, Modal,Teknologi Modern, Murah, Massal untuk Pertanian Kolektif dibawah Kontrol Dewan Tani.

 

Ahmad Rifai (Ketum Pimpinan Pusat Serikat Tani Nelayan)

Tags: Hari Tani NasionalKedaulatan Pangan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Anjing, Hadir Sebagai Serigala Liar yang Berjalan di Sisi Manusia

Next Post

Dirut PD Pasar Palembang Jaya Diduga Intimidasi Wartawan saat Konfirmasi Kasus Pungli

YN

Info Terkait

tolak ruu, serikat pekerja indonesia

DPW PKS Sumsel, RUU Cipta Kerja Ancaman Bagi Pekerja Indonesia

5 Oktober 2020

Berita Terbaru

Dihadiri Dirut Saat Reses, Tapi Air Masih Mati, Warga Pertanyakan Komitmen PT TSM

Meteran Hilang, Tagihan Jalan Terus, Warga Griya Anggrek Permai Desak PT TSM Tanggap!

Anjing Pudel, Terlihat Mewah dengan Bulu Kribo yang Sempurna

Siberian Husky, Sebuah Mesin Penarik di Balik Dinginnya Badai Salju

Kasus Penipuan Terkait Lowongan Kerja, Ditreskrimum Polda Sumsel Naikkan Status ke Penyidikan

HMI Cabang Palembang Darussalam Persembahkan Kader Terbaik: Muhammad Ashari Putra, S.I.Kom. (Ari Derta) Resmi Menjabat Wakil Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi PB HMI MPO 2025–2027

Dirut PD Pasar Palembang Jaya Diduga Intimidasi Wartawan saat Konfirmasi Kasus Pungli

Hari Tani Nasional: 65 Tahun UUPA, Wujudkan Kedaulatan Pangan Tanpa Sinisme

Anjing, Hadir Sebagai Serigala Liar yang Berjalan di Sisi Manusia

Berita Populer

Ayam Boiler dan Petelur atau Lebih di Kenal dengan Ayam Negeri

ayam negeri, ayam petelur, ayam broiler
Reporter lian
23 September 2025

LamanQu.Com - Masyarakat Indonesia sering mengenal ayam negeri sebagai dua jenis, merah dan putih. Meskipun sama-sama ayam negeri. Keduanya memiliki...

Read more

Ayam sang Penompang Peradaban yang Berakhir di Piring Makan

ayam petelur
Reporter lian
22 September 2025

LamanQu.Com - Di antara semua makhluk yang berjalan di muka bumi, ada satu yang mungkin paling akrab dengan kehidupan kita....

Read more

Beragam Jenis Kambing, dari Penghasil Susu Sampai Serat Mewah

jenis kambing, kambing saanen
Reporter lian
20 September 2025

LamanQu.Com - Di seluruh dunia, kambing bukan hanya sekadar satu jenis hewan. Mereka adalah keluarga besar dengan puluhan ras yang...

Read more

Kalkun, Sang Bangsawan dengan Paruh Melengkung

kalkun, ayam kalkun, kalkun budidaya, unggas
Reporter lian
24 September 2025

LamanQu.Com - Di antara semua unggas, ada satu yang memiliki aura keagungan yang tak terbantahkan. Dengan dada membusung, bulu-bulu yang...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In