DPD PPM Provinsi Sumsel Miliki Program Bengkel Pemuda

News, Sumsel
pelatihan hard skil dan soft skil , Program Bengkel Pemuda , program pelatihan jurnalistik

Palembang, lamanqu.comDPD Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Sumsel Gerry Iskandar mengatakan, PPM memiliki program Bengkel Pemuda.Bengkel pemuda adalah wadah pendidika, pelatihan, pengembangan soff skil. Jadi seperti laboratorium pemuda.

“Yang outputnya membantu Pemerintah Daerah Pemprov Sumsel dalam meningkatkan Indek Pembangunan Manusia. Yakni manusia berdaya, mampu berwirausaha, dan punya skil,” ujarnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Sabtu (3/7/2021).

Untuk menjalankan program Bengkel Pemuda, Gerry menhelaskan, DPD PPM Sumsel bekerjasama dengan Forum CSR Sumsel.

“Saya ingin PPM dibawah kepimpinan saya, membawa PPM menjadi organisasi modern dan terbuka. Kita membuka keran sebanyak bekerjasama dengan semua instansi mulai dari Pemprov Sumsel, Kodam, Polda, Dinas dinas, lanal, kampung bahari nusantara,” katanya.

“Kita ada program generasi muda bertani, diharapkan muncul petani milenial. Mengajak pemuda, pertanian ini terbuka luas untuk dipelajari. Saya yakin pemuda mau diajak bertani dengan cara moden, kalau pertanian bisa menjadi bisnis. Ini baru mau dikembangkan, karena sudah banyak petani milenial. Misalnya, menjual pertanian lewat medsos,” beber Gerry.

Gerry menjelaskan, PPM Sumsel juga sudah ke Disbudpar Sumsel. “Kita ditantang lomba fotografi, untuk mensukseskan Ranau Gran Fondo. Bengkel Pemuda, ini kerjasama dengan banyak intansi terkait,” ucapnya.

“Dengan adanya Bengkel Pemuda ini, jangan sampai pemuda terjermus hal negatif. Jadi sasaran Bengkel Pemuda adalah pelajar dan mahasiswa. Jadi di Bengkel Pemuda ini kita beri pelatihan hard skil dan soft skil, ” paparnya.

“Dalam waktu dekat kita juga program pelatihan jurnalistik. Dunia medsos tidak bisa dipisahkan dengan dengan pemuda.

Kita harus mengajak pemuda, organisasi pemuda untuk mengajak pemuda ke hal positif. Supaya pemuda tidak terlibat narkoba, dan pergaulan bebas,” tuturnya.

“Saya ingin Palembang bersih narkoba. Aparat harus keras dan tegas. Kalau perlu tembak ditembak. Kita sudah lelah, Palembang dibanjiri narkoba. Kerasnya jangan sampai ke pemakai. Tapi ke bandar, kalau perlu tembak ditempat. Di negara Filipina presidennya tidak memberikan tempat hidup bagi pemakai dan bandar. Karena bahaya narkoba itu rantai kepemimpinan, sosial, habis oleh narkoba,” katanya.

Gerry mengungkpkan, bahaya narkoba sudah sampai ke Alanak anak SD di kampung kampung pakai narkoba. Ini sudah gawat, efek nya gila, halusinasi, emosi.

“Terkadang aparat kadang sulit menegakan ketegasan. Kalau ditembak mati pelaku narkoba, aparat takut dinilai melanggar HAM,” pungkasnya.