• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Sabtu, Oktober 4, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Manfaatkan Cagar Budaya Untuk Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Lestarikan Kearifan Lokal

Reporter Editor Sumsel
11 Februari 2021
Jantung Pusat Kota Palembang, merevitalisasi bangunan bersejarah, Menggali Potensi Kearipan Lokal
Share on Whatsapp

Palembang, lamanqu.com – Forum Pariwisata dan Budaya (Forwida) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bekerjasama dengan Universitas Terbuka (UT) Palembang menggelar webinar: Menggali Potensi Kearipan Lokal dan Penyelamatan Cagar Budaya Menuju Indonesia Maju Tahun 2045, Kamis (11/2/2021). Secara offline acara dilaksanakan di kampus UT Palembang.

Acara dibuka oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru di Wakili Asisten I Bidang Pemerintahan & Kesejahteraan Rakyat, Drs. H. Edward Chandra, M.H . Selain itu sebelum acara dimulai dilakukan MOU antara UT Palembang dan Forwida. Acara dipandu oleh Dr L.R Retno Susanti Mhum.

Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama Raden Muhammad (RM) Fauwaz Diradja SH MKn saat berbicara sebagai narasumber melihat upaya merevitalisasi bangunan bersejarah yang berada di jantung pusat Kota Palembang itu bakal mampu mendongkrak (PAD), baik dari sektor kunjungan pariwisata, penjualan hasil cendera mata kebudayaan, kuliner. Termasuk meningkatkan kesejahteraan pecinta budaya di Palembang.

“Terlebih, sebagai akibat pelestarian warisan budaya di Palembang yang salah satunya BKB antara lain terbentuk karakter masyarakat yang baik dan berdaya guna serta mencintai dan melestarikan budaya, timbul rasa cinta tanah air dan bela negara, karena meyakini bahwa sebagai generasi sekarang harus meneruskan perjuangan leluhunya yang selalu berjuang dalam membela kepentingan negara. Serta terawatnya benda-benda peninggalan leluhur dan memahami arti peninggalan leluhur yang akan bermanfaat bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, dengan tetap melestarikan kearifan lokal,” kata SMB IV.

Selain BKB urai SMB IV yang kesehariannya berprofesi sebagai notaris ini, warisan budaya lainnya yang punya wujud fisik atau tangible antara lain Masjid Agung, Bukit Seguntang, Rumah Limas, Prasasti-prasasti seperti Talang Tuo, Telaga Batu Kedukan Bukit, Makam-Makam dan ukiran kayu Palembang.

“Sementara warisan budaya yang tidak berbentuk, non material atau intangible di antaranya Bahasa Palembang, syair, pembuatan songket, upacara tradisi, seni tari dan tulisan Arab Melayu. Warisan-warisan budaya ini juga perlu kita lestarikan, dengan menghidupkan budaya tulis dan baca Arab Melayu sebagai simbol Melayu Palembang, atau juga menjadikan Bahasa Palembang muatan lokal di Kota Palembang,” katanya.

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr Restu Gunawan Mhum mengatakan, kedepan perlu ada perubahan paradigma kebudayaan yaitu kebudayaan adalah investasi, kebudayaan adalah kesenian dan kesenian bagian dari kebudayaan , kebudayaan adalah masa lalu, masa kini dan masa depan dan offensif menyerang.

Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Aufa Syahrizal Sarkomi mengajak untuk bersama-sama memajukan kebudayaan mulai melakukan perlindungan , memanfaatan hingga pengembangan menjadi aset yang berharga dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dr Dadang Hikmah Purnama MHum selaku Ketua Program Studi S2 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri),mengatakan, dalam pengembangan kearipan lokal dalam pembangunan berkelanjutan perlu adanya pembangunan yang partisipatif, universal, emansipatif, dan menjaga keharmonisan lingkungan-sosial-ekonomi, dinamis dan fleksibel dengan situasi global.

“Setiap daerah memiliki kesempatan untuk dapat membangun menurut karakteristik lingkungan-sosial-ekonomi dalam ruang kultural masing-masing,” katanya.

Sinergi kearifan lokal dan nilai-nilai modernisasi yang mendorong kepada pembangunan berkelanjutan dengan saling menghormati dan saling mengakui.

Nilai-nilai kearifan lokal dijadikan motor penggerak pembangunan berkelanjutan melalui reaktualisasi, revitalisasi, dan transformasi budaya.

Dikotomi antara tradisional dan modern sehingga terjadi hubungan yang dominatif dan proses penjinakan.

“Tradisi lebih dilihat sebagai masalah untuk dipecahkan dan Dekontekstualisasi nilai-nilai kearifan lokal ,” katanya.

Nara sumber lain, Dr Shine Pintor Siolemba Patiro ST MM, Dosen Fakultas Ekonomi UT Palembang mengatakan, pedoman pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal yang diadaptasi dari Chuaybamrung (2011) adalah menganalisis informasi dasar dalam konteks lokal seperti penduduk, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, menganalisis komunitas dan masyarakat di daerah yang akan dikembangkan dengan evaluasi berdasarkan :

(1) Unit sosial: menganalisis masyarakat dan status serta peran masing-masing komponen. (2) Kelembagaan atau organisasi kemasyarakatan : menganalisis lembaga atau organisasi kemasyarakatan di daerah itu beserta potensi yang dimiliki setiap organisasi Lalu menganalisis kearifan / sumberdaya lokal dan situasinya di kawasan yang akan dikembangkan untuk melihat kearifan / sumberdaya lokal yang tersedia dan situasinya, menganalisis masalah dan potensi daerah untuk melihat kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman untuk memahami daerah yang bermasalah dan potensi daerah tersebut untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dan menganalisis peluang pengembangan kawasan yang akan dikembangkan untuk melihat peluang yang tersedia untuk pengembangan, kearifan / sumber daya lokal yang harus dikembangkan dan teknik yang harus digunakan untuk pembangunan yang akan datang.

Ketua Panitia Rodi Herawan SE MM tujuan webinar ini ingin membangkitkan kearipan lokal yang ada di Sumsel.

“Dengan tema tersebut , peserta yang sudah terdaftar terakhir 782 yang teregistrasi dan akan ada penambahan dari siaran langsung Youtube baik dari Belanda, Malaysia , Brunai Darussalam dan Singapura,” katanya.

Direktur UT Palembang Dr Meita Istianda SIP Msi kebanggaan UT Palembang menjadi bagian dari Forum Pariwisata dan Budaya Sumatera Selatan, karena forum ini yang berisi berbagai unsur dari akademisi , berbagai praktisi yang konsen kepada kebudayaan, arkeolog, antropolog, sejarawan, Ketua Dewan Pembina Adat, stekholder daerah, memperlihatkan persepsi yang sama yang ingin menempatkan kearipan lokal yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia sebagai bagian pembentukan karakter itu sendiri.

“UT sangat terbuka sekali dalam melakukan penelitian-penelitian, pengabdian-pengabdian masyarakat dalam konteks kearipan lokal dan pemeliharaan cagar budaya,” katanya sembari menyatakan menyambut acara ini dengan antusias dan berterima kasih kepada semua pihak.

Ketua Umum Forwida Sumsel Dr Ir Diah Kusuma Pratiwi MT berharap dengan webinar ini , masyarakat terutama anak-anak muda mulai memperhatikan dan bangga akan kearipan lokal dan bangsa sebagai bangsa Indonesia yang luhur.

“Karena itu peninggalan sejarah cagar budaya harus di jaga dengan baik, walaupun masih banyak benda dan tempat bersejarah belum ditetapkan sebagai cagar budayasedangkan yang sudah ditetapkan cagar budaya memerlukan perhatian kita semua agar tidak rusak,” pungkasnya .

Tags: Jantung Pusat Kota PalembangMenggali Potensi Kearipan Lokalmerevitalisasi bangunan bersejarah
ADVERTISEMENT
Previous Post

Rayakan Imlek, Wihara Dharmakirti Palembang Terapkan Prokotol Kesehatan

Next Post

Temui Fitri, Dua Bocah Penderita Thalassemia Minta Diboyong ke RS

Editor Sumsel

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Kodim 0418/Palembang Gelar Tradisi Penerimaan Warga Baru di Makodim Sekojo Palembang

Hasil Uji Lemigas, Produk Kilang Pertamina Plaju Penuhi Spesifikasi Kepdirjen Migas

PT MPC Diduga Lakukan Pengalihan IUP Ilegal, Fakar Lematang Melaporkan ke Bareskrim

POSE RI dan JO Media Partner POSE RI Desak Pemilik MaxOne Hotel Kosongkan Tanah 550 Meter

DPD RI Sumsel Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka HUT ke-21

Pemprov Sumsel Akan Gelar SRGF di OKU Selatan, Berikut Diungkapkan Plt Kadisbudpar Sumsel

Masyarakat Menolak Ruang Khusus Merokok Di Dalam Gedung

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

Serigala, Sebuah Perwujudan Sempurna dalam Ikatan Kekeluargaan

Berita Populer

Shio, Roda Kosmik Penentu Takdir dari 12 Hewan Penjaga Waktu

shio
Reporter lian
1 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di ufuk Timur, sebuah sistem penanggalan kuno telah mengatur waktu dan nasib manusia selama ribuan tahun. Bukan sekadar...

Read more

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

serigala berbulu domba
Reporter lian
3 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di antara semua ancaman yang mengintai dalam interaksi sosial, tidak ada yang lebih berbahaya daripada sosok yang tampil...

Read more

Sisi Baik dan Buruk dari Babi

Sisi Baik dari Babi, Sisi Buruk dari Babi
Reporter lian
30 September 2025

LamanQu.Com - Babi adalah makhluk dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, ia adalah salah satu hewan paling...

Read more

Ayam Boiler dan Petelur atau Lebih di Kenal dengan Ayam Negeri

ayam negeri, ayam petelur, ayam broiler
Reporter lian
23 September 2025

LamanQu.Com - Masyarakat Indonesia sering mengenal ayam negeri sebagai dua jenis, merah dan putih. Meskipun sama-sama ayam negeri. Keduanya memiliki...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In