Zulinto Hadir Saat Polemik Melanda SMPN 4 Palembang
Palembang, lamanqu.com- Many Men Many Mind, Pepatah Barat, Jika di Indonesiakan lebih kurang nya bisa dimaknai ‘Makin banyak orang dalam satu wadah, disitu juga Pikiran dan Ide yang berbeda pasti bergejolak jua.
Kisruh yang terjadi di dalam internal SMP Negeri 4 Palembang mendapat perhatian Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang A Zulinto. Pasalnya, A Zulinto akan memediasi masalah yang terjadi antara Wakil Bendahara komite yang dipercaya sebagai koordinator Komite SMPN 4 yakni Farida dengan Kepsek SMPN 4 Magdalena terkait laporan pertanggungjawaban uang komite dan jas siswa.
A Zulinto mengatakan, dirinya akan memediasi masalah yang sedang terjadi di SMPN 4. “Saya akan kesana untuk melakukan pembinaan terhadap semua pihak yang terkait. Kalau hari ini belum bisa, sebab sedang ada rapat di Kantor Walikota. Nanti akan saya kunjungi SMPN 4,” ujarnya ketika dikonfirmasi via telepon, Kamis (30/08/2018).
Zulinto menuturkan, pihaknya sudah pernah melakukan pembinaan terhadap semua pihak yang ada di SMPN 4. “Pembinaannya belum penuh, nanti akan saya bina secara penuh dan menyeluruh, agar masalah yang ada sekarang segera selesai, ” tegasnya.
Sementara itu, Kabid SMP Kota Palembang Herman Wijaya menambahkan, terkait masalah pembubaran komite yang lama itu menjadi wewenang Kepala SMPN 4. “Masalah pembubaran komite yang lama karena dinilai Kepsek tidak bisa menjalankan tugasnya dengan cara berkoordinasi, itu menjadi wewenang Kepsek. Termasuk penyelesaian masalah lainnya menyangkut uang komite dan jas, saya serahkan dengan Kepsek menyelesaikannya dengan ibu Farida. Seperti apa solusinya, silahkan ibu Kepsek SMPN 4 mencari solusi terbaiknya,” imbuhnya.
Terpisah Wakil Bendahara Komite yang juga koordinator uang komite lama yang telah dibubarkan, Farida mengatakan, dirinya dulunya dipercaya oleh Kepsek untuk mengambil iuran kepada siswa. Uang iuran itu, dirinya ambil dengan 30 orang Wali Kelas. “Saya siap memberikan laporan pertanggungjawaban uang komite yang terkumpul sejak September hingga Mei sebesar Rp 711 juta. Tapi kami komite yang lama ini tidak diberi kesempatan untuk paparan. Saya siap mempertanggungjawabkan uang komite yang sudah terkumpul. Saya mintak persoalan ini cepat selesai. Saya selalu berkoordinasi dengan Kepsek, setelah saya tidak dipercaya. Saya buat pertanggungjawaban ke Ketua Komite dan Kepsek ,” katanya.
Mengenai jas siswa pada PPDB tahun ajaran 2017/2018, ini program Kepsek yang lama ibu Nuswarni. “Untuk masalah jas siswa, saya juga memegang Koperasi disini. Tahun ajaran 2017/2018 ada 354 siswa, dari jumlah tersebut sebanyak 43 jasnya kekecilan, ada yang salah bentuknya karena seragam jas siswi hasilnya ada yang pakai celana. Jadi jasnya dikembalikan. Tapi itu sudah diukur ulang, dan ada surat pernyataan dari penjahit,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan Pensehat Komite yang lama Hadi Iman Sudita. Dia mengaku siap kapan saja untuk melakukan paparan dengan seluruh wali murid. “Saya siap memberikan bukti autentik yakni nota nota penggunaan uang komite. Sesuai aturan Permendikbud, kita paparan dulu baru memberikan laporan pertanggungjawaban dibentuk komite yang baru,” tandasnya.
Sementara itu, Kepsek SMPN 4 Magdalena mengungkapkan, dirinya sudah berulang kali mengajak ibu Farida untuk duduk bersama untuk menyesaikan masalah uang komite yang dipegang oleh ibu Farida. “Ibu Farida selalu menolak untuk duduk bersama, ketika ditanya bukti nota pertanggungjawaban uang komite yang terkumpul. Saya jadi bingung dengan sikap ibu Farida yang selalu menghindar saat ditanya terkait pertanggungjawaban penggunaan uang komite sejak September 2017 hingga Mei 2018, termasuk masalah jas siswa, ” pungkasnya. (Mad)