Keluhkan Ketimpangan Data Klinis JKN BPJS, Rioni Datangi Ombusman
Palembang, lamanqu.com-Kesehatan Adalah Investasi yang Berharga salah satu slogan ini yang akan menyapa anda ketika anda mengunjungi website resmi BPJS. Tetapi slogan yang lainnya juga ada yang akan anda temukan di situs resmi pelayanan kesehatan ini, misalnya Kami Pahlawan bagi kesehatan anda, dan yang terbarukan mungkin Kami Ada Dalam Genggaman Anda.
Bagi BPJS sendiri slogan semacam itu merupakan kampanye ajakan yang begitu impresive atau berkesan sehingga kita yang berkunjung ke situs nya ini mendapatkan hal sangat atraktif.
Kami Ada Dalam Genggaman Anda, artinya untuk mengikuti perkembangan zaman semua berbasis aplikas dalam pelayanan, ahli ahli IT diterjunkan untuk rancang pelayanan berbasis android tentu saja demi dan atas nama pelayanan, canggih bukan.
Peruntukannya adalah para peserta dan calon peserta bisa mendaftar kepesertaan pemegang polis asuransi bisa langsung lewat HP pintar. Dan serta bagi yang sudah berjalan kepesertaan nya semenjak zaman android belum ada dalam otak otak perancang android , data peserta ini mulai dari data pribadi, jumlah tanggungan hingga catatan catatan sewaktu berobat di klinik dan rumah sakit tokoh obat dan apotik yang telah jalin kerjasama dengan BPJS juga bisa dilihat langsung tanpa harus nyalakan laptop atau PC, apalagi mau datangi kantor pelayanan BPJS yang jalan semua pada macet.
Rioni (40 tahun) salah satu pemegang polis kesehatan, pemegang kartu BPJS menuturkan bahwa dia baru mengetahui bahwa data akun kepesertaan dia ternyata bisa diakses tanpa harus antri di kantor pelayanan BPJS. Awalnya nya, menurut Rioni dia sekedar iseng, mendownload Aplikasi yang diberinama JKN Mobile dari playstore. Butuh waktu beberapa menit saja, Dia ikuti juga apa yang diminta ketika mau akses ke applikasi ini, nomor BPJS nya sendiri, mulai daftar verifikasi no telpn atau email kemudian log in dan masuk.
Satu per satu dia amati data dari nama lengkap Rioni yang tertera hingga dia coba mengingat dan mencocokan apa yang ada dalam ingatan nya dengan apa yang tertera di catatan. Berapa kali dia berobat hingga tanggal hari nya, catatan sakit apa pada waktu itu. Dari situlah awalnya dia melihat sesuatu kejanggalan dan merasa dirinya telah dimanfaatkan orang atau data dia disalahgunakan. Tertera di data base semenjak Maret 2017- Maret 2018, ditulis dia berobat 9 kali, tapi faktanya dia merasa berobat cuman 6 kali saja.
Dugaan demi dugaan bercampur rasa kecewa dia alami. Yang pasti dirinya tidak nyaman melihat ketimpangan data berobatnya itu. Jelas dalam ingatan dia waktu itu dia cuman sakit gigi lah di dalam aplikasi mobile JKN sakit gigi yang tertulis yang berulang lagi sampai ada di dalam 3 kali.
Mengetahui ada kejanggalan itu Rioni berkonsultasi dan menceritakan kekecewaannya ini kepada seorang sahabat yang secara kebetulan saja sahabatnya ini seorang reporter, media online lokal Palembang.
Mengetahui keluhan dan kekecewaan Rioni sang sahabat juga bagi reporter ini, Naluri dan insting keingintahuan sebagai seorang reporter sontak saja dia ingin mendalami dan telusuri akar persoalan ini.
Hari itu juga dia, reporter, mendatangi Puskesmas Talangratu, Kamis,9/8/18 dan disambut serta diajak bicara oleh seorang petugas kesehatan yang namanya tidak mau disebutkan. Sang reporter menceritakan perihal keluhan Rioni pemegang Kartu BPJS dengan nomor kartu nya.
Sebagai seorang pelayan publik petugas itu menanggapi dan mau mencocokan data data yang dimaksud, yaitu data peserta BPJS atas nama Rioni. Dimata sang reporter itu, raut wajah sang petugas kesehatan itu mulai memancarkan kebingungan, tapi dalam hitungan detik berselang akhirnya sang petugas kesehatan hanya bisa menanggapi secara singkat. Mengakui akan perbedaan data. Sang reporter menerimah ucapan maaf dan janji dari staf petugas kesehatan. Kata dia, petugas kesehatan akan menyampaikan hal ini kepada pimpinanan nya. Sang reporter lantas dia pamit meninggal pusat kesehatan masyarakat Talangratu, KM 5 Palembang.
Setelah mendapatkan fakta data yang dia terimah dari Rioni dan membandingkan dengan yang ada di Puskesmas (crosscheck), bergegas membuat janji dengan Rioni untuk untuk sama sama berkonsultasi dengan Ombusman Republik Indonesia.(ORI) Perwakilan Sumsel.
Ketua Ombusman Republik Indonesia.(ORI) perwakilan Sumsel M. Andrian Agustiansyah menerimah keluhan ini sebagai rasa kekecewaan masyarakat yang akibat dari berapa kemungkinan. “Ini bisa saja Human Error, atau kesalahan manusia, semacam salah input data”, terang Andrian. “Tetapi dari track record dan System Managemen yang lumayan bagus dari BPJS ini, agak aneh”, lanjut dia.
Ditanya apakah data keluhan Rioni ini bisa berkembang menjadi sebuah cerita yang berbuntut kasus semisal penyalahgunaan wewenang dan pemalsuan data, Andrian dalam hal tidak mau berspekulasi. “Tetap perlu pembuktian”, beber Andrian lagi.
“Memang hampir seluruh Indonesia BPJS jadi sorotan yang luar biasa, hali ini juga sampai ke tangan Sri Mulyani, terus ke Wapres Jusuf Kalla, jelas Andrian.
Ditanya apakah mungkin ini ada kalingkong antara Dinkes yang terkait dengan pihak BPJS, ” Nanti saja, ini baru hanya kategori keluhan”, tegas dia.
“Jika memang ada bukti nya bisa dijerat dengan atas penyalagunaan wewenang”, pungkas Andrian.