• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Jumat, Oktober 3, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Opini

Ahmad Rifai Ketua Umum Serikat Tani Nelayan (STN), Reforma Agraria: Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Pangan dan Keadilan Sosial

Reporter YN
1 Oktober 2025
Ketua Umum Serikat Tani Nelayan
Share on Whatsapp

Palembang, LamanQu.Com – Dalam dua bulan terakhir, Jakarta dan beberapa kota di daerah dipenuhi aksi massa dengan ragam tuntutan, mulai dari kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, hingga isu sosial, ekonomi, politik, dan korupsi. Aksi ini melibatkan tidak hanya mahasiswa yang dikenal sebagai pelopor, tetapi juga buruh, petani, nelayan, dan kaum miskin lainnya. Khususnya, petani mengangkat isu krusial terkait konflik agraria, yang menjadi akar ketimpangan penguasaan sumber daya alam.

Seperti disampaikan Presiden Prabowo Subianto, lebih dari 50% sumber daya alam dan tanah dikuasai oleh kelompok “serakahnomics,” yang terdiri dari pihak asing yang menggerogoti bangsa, oligarki, dan pejabat korup. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 mengonfirmasi adanya ketimpangan penguasaan lahan yang parah, dengan mayoritas petani hanya menguasai lahan yang sangat kecil (kurang dari 0,5 hektare) dan jumlah petani skala kecil meningkat. Isu agraria menjadi hulu dari program hilirisasi sumber daya alam (SDA) dan kedaulatan pangan. Tanpa akses petani terhadap tanah dan air, ditambah keterbatasan modal, teknologi, dan jaminan pasar, kemiskinan—bahkan kemiskinan ekstrem—akan terus mengancam. Berdasarkan laporan BPS 2024, 9,36% penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan, dengan mayoritas berada di wilayah pedesaan yang bergantung pada sektor pertanian. Artinya bahwa sektor pertanian masih menjadi salah satu sektor dengan konsentrasi penduduk miskin terbesar. Pada Maret 2024, hampir setengah (47,94%) dari penduduk miskin ekstrem di Indonesia bekerja di sektor pertanian, ini menunjukkan adanya kerentanan ekonomi yang tinggi di kalangan petani dan pekerja pertanian (buruh).

Untuk mengatasi permasalahan ini, Serikat Tani Nelayan (STN) mendesak pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk segera merevisi Perpres Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Pelaksanaan Reforma Agraria. Revisi ini harus memasukkan organisasi massa tani sebagai mitra strategis dalam Tim Percepatan Reforma Agraria Nasional dan turunannya dalam hal ini Gusgus Tugas Reforma Agraria (GTRA) yang selama ini masih belum meluas dan cenderung tertutup pembentukan oleh ATR/BPN adi daerah. Sebagaimana Keputusan Menteri ATR/BPN Nomor 4046/SK-LR.02.01/VII/2025 tanggal 03 Juli 2025, organisasi tani telah ditetapkan sebagai mitra strategis reforma agraria. Sangat tidak logis jika percepatan reforma agraria dilakukan tanpa melibatkan organisasi yang secara langsung memperjuangkan hak-hak agraria petani, yang telah terbukti aktif dalam menyelesaikan kasus konflik agraria.

Kami juga menyoroti komposisi Tim Percepatan Reforma Agraria Nasional yang saat ini belum melibatkan semua unsur terkait, seperti Kementerian Lingkungan Hidup yang kini terpisah dari Kementerian Kehutanan dan K/L lainnya. Kehadiran organisasi massa tani dalam tim ini akan memastikan aspirasi petani tersampaikan secara langsung, mempercepat penyelesaian konflik agraria, dan mendukung terwujudnya kedaulatan pangan. Data Kementerian ATR/BPN menunjukkan bahwa hingga 2024, baru 26% dari target redistribusi lahan reforma agraria sebesar 9 juta hektar yang terealisasi, menunjukkan urgensi percepatan yang lebih inklusif dan progresif.

Reforma agraria yang konsisten, sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945, adalah langkah nyata menuju kemakmuran rakyat sebagaimana sila kelima Pancasila. Kami mendukung penuh kepemimpinan Presiden Prabowo untuk mengonsolidasikan persatuan nasional, dimulai dari lapangan agraria. Ini adalah syarat utama menjaga keamanan dan kesatuan nasional.

Kami menyerukan kepada seluruh elemen bangsa untuk bersatu mendukung percepatan reforma agraria yang berkeadilan. Bersama, kita wujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Tags: Reforma AgrariaSerikat Tani Nelayan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Terkait Dugaan Penipuan, Lurah Sei Sedapat Banyuasin Laporkan Seklurnya Berinisial AJ ke Polda Sumsel

Next Post

Forum Pemuda Sumsel Gelar Aksi Damai Desak Hentikan Dugaan Kriminalisasi Dosen Wijang

YN

Info Terkait

jurnalis reforma agraria, membangun indonesia dari desa

Jurnalis Reforma Agraria gelar Audiensi dengan Kakanwil ATR/ BPN Sumsel

27 Oktober 2021
Ratusan Massa Aksi Damai Reforma Agraria Sumsel, Tuntut Keadilan Petani

Ratusan Massa Aksi Damai Reforma Agraria Sumsel, Tuntut Keadilan Petani

10 Desember 2019
Krass Gelar Simposium Reforma Agraria

Krass Gelar Simposium Reforma Agraria

25 November 2019

Berita Terbaru

DPD RI Sumsel Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka HUT ke-21

Pemprov Sumsel Akan Gelar SRGF di OKU Selatan, Berikut Diungkapkan Plt Kadisbudpar Sumsel

Masyarakat Menolak Ruang Khusus Merokok Di Dalam Gedung

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

Serigala, Sebuah Perwujudan Sempurna dalam Ikatan Kekeluargaan

Ketua Umum BPC HIPMI Kota Palembang Peby Anggi Pratama Dorong Mahasiswa Sumsel Jadi Pengusaha Muda

Polda Sumsel Tegaskan Tidak Ada Intervensi dalam Kasus Kolam Retensi Simpang Bandara

Dari Kampus untuk Ekonomi: Hipmi PT Sumsel Siap Cetak 10 Ribu Entrepreneur

Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pasar Cinde Palembang

Berita Populer

Shio, Roda Kosmik Penentu Takdir dari 12 Hewan Penjaga Waktu

shio
Reporter lian
1 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di ufuk Timur, sebuah sistem penanggalan kuno telah mengatur waktu dan nasib manusia selama ribuan tahun. Bukan sekadar...

Read more

Sisi Baik dan Buruk dari Babi

Sisi Baik dari Babi, Sisi Buruk dari Babi
Reporter lian
30 September 2025

LamanQu.Com - Babi adalah makhluk dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, ia adalah salah satu hewan paling...

Read more

Ayam Boiler dan Petelur atau Lebih di Kenal dengan Ayam Negeri

ayam negeri, ayam petelur, ayam broiler
Reporter lian
23 September 2025

LamanQu.Com - Masyarakat Indonesia sering mengenal ayam negeri sebagai dua jenis, merah dan putih. Meskipun sama-sama ayam negeri. Keduanya memiliki...

Read more

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

serigala berbulu domba
Reporter lian
3 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di antara semua ancaman yang mengintai dalam interaksi sosial, tidak ada yang lebih berbahaya daripada sosok yang tampil...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In