Tanaman di Tanah Bisa Gunakan Pupuk Ini, Berikut Penjelasannya

News, Sumsel
implementasi inovasi , pemanfaatan potensi lokal , pengelolaan material sisa

Palembang, LamanQu.Com – Berdasarkan himbauan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Sumsel Nomer 15 Tahun 2024 tentang penerapan inovasi daerah mendorong pemanfaatan potensi lokal secara inovatif termasuk pengelolaan material sisa yang memiliki nilai guna sebagai bagian dari implementasi inovasi yang berkelanjutan.

Menindaklanjuti himbauan tersebut maka dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral dan Batubara (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Kepala Dinas (Kadis) ESDM Provinsi Sumse Hendriansyah, S.T., M.M melalui Muhammad Ilham Afrandy selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Geologi dan Laboratorium ESDM Provinsi Sumsel menjelaskan mengenai pupuk yang berasal dari sisa batubara, demikian diutarakannya saat ditemui diruang kerjanya.

Dikatakan Kepala UPTD Geologi dan Laboratorium ESDM Provinsi Sumsel Muhammad Ilham Afrandy, dari layanan larut ini kami ada tiga, yang pertama menganalisa batubara, menganalisa air, yakni air untuk air bersih, analisa untuk kimia batubara mineral.

Jadi ketika kami menguji batubara kan ada sisanya batubara yang tidak terpakai, atas dasar itu berdasarkan arahan pimpinan dari Kadis ESDM Provinsi Sumsel kami mencoba berinovasi.

“Tentunya kami mencari dari literatur-literatur yang ada, ternyata sisa batubara ini bisa di manfaatkan bagi pupuk yang namanya yakni Pupuk Asam Lumat,” ujarnya.

Kemudian, jadi prosesnya batubara itu kita larutkan dengan larutan NHA atau KOH, prosesnya dicampur, sudah dicampur diaduk, setelah diaduk dilakukan penyaringan, setelah disaring itu, ya itulah cairan itu bisa dipakai.

Setelah itu kita ukur lagi PH nya, kalau dari penyaringan awal itu PH nya diatas 10, kita belum memenuhi idealnya PH 7.

“Artinya di tambahkan larutan lagi, kita tambahkan asam sulfat sehingga PH airnya jadi 7, di mana PH 7 inilah kita bisa memanfaatkan untuk dipakai ke tanaman atau tumbuhan,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, karena kan asam batubara itu berasal dari tumbuhan-tumbuhan itu, dari kayu-kayu yang sudah tertimbun ribuan tahun. Bisa berkembali ke tanah lagi berdasarkan itu, karena batubara itu berasal dari tumbuhan-tumbuhan, pohon-pohonan terutama yang lama tertimbun didalam tanah sehingga dia bentuk batubara.

Sebenarnya kalau kita ini belum yang mendalam sekali, hanya sebatas dari referensi saja, terbukti dan sudah kita terapkan dalam Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

“Kita sudah siram dengan pupuk tadi yakni tadi dari yang dari sisa batubara, tapi tidak setiap hari, itu kalau kita coba itu yakni seminggu sekali,” katanya.

Masih dilanjutkannya, kalau sementara ini belum ada kita karena memanfaatkan sisa batubara tadi, kita coba berinovasi dengan referensi-referensi yang sudah ada, yang sebenarnya pupuk ini sudah ada yang menerapkan juga.

Kalau selama ini kita di tanah, belum pernah coba di hidroponik, ya artinya kalau hidpronik bisa juga kemungkinan karena dia kan cairan dengan PH yang sama.

“Air kan PH 7, tadi kan pupuk itu PH 7 juga, karena dia tadi pupuk umat ya itu lebih ke tanaman yang di tanah, tanaman yang ditanam di tanah, tapi untuk yang hidpronik belum kita coba untuk sementara ini,” ucapnya.

Masih disampaikannya, kalau tentang hasil itu belum kalau kami uji coba, yang jelas yang telah kami tetapkan artinya dia bisa hidup, dan hidup. Dan memang awal-awlanya penyesuaiannya sedikit layu, tetapi beberapa hari kemudian dia bisa menyesuaikan, minimal jenis bonsai dahulu untuk jenis tanamannya.

Ke depan kita coba, karena kan untuk yang lebih mendalam perlu waktu yang lebih belum secara mendalam, kita berdasarkan referensi dahulu. Harapannya yang pertama dengan adanya GSMP ini kita bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-hari tidak usah beli lagi, kita bisa metik langsung kan yang mana ada di kantor.

“Kalau dikantor ini kita sistemnya tetap beli, jadi hasil dari disini itu kalau pegawai boleh beli, nanti uangnya di pakai untuk biaya beli bibit lagi, biaya beli pupuk untuk pemeliharaannya tadi,” imbuhnya.