• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Rabu, November 19, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
danau ranau, oku selatan banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

DPRD Sumsel Desak Hilirisasi Padi, Bulog Diminta Bangun Fasilitas Penggilingan

Reporter YN
8 Maret 2025
Hilirisasi Padi
Bagikan ke Whatsapp

Palembang, LamanQu.Com – Ketua Komisi II DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Ayu Nur Suri, SE., MM., menyoroti lemahnya penyerapan gabah lokal dan minimnya perlindungan harga bagi petani.

Dia meminta Perum Bulog Kanwil Sumsel-Babel segera membangun fasilitas penggilingan padi (rice milling) di sentra produksi. Hal tersebut bertujuan untuk memutus dominasi tengkulak, mempercepat hilirisasi, dan menjaga harga gabah tetap stabil.

“Sumsel ini penghasil padi besar, tapi petaninya terus dirugikan karena Bulog belum punya rice milling sendiri. Selama ini kita cuma jadi penonton permainan harga di lapangan. Sudah saatnya Bulog turun tangan penuh, dengan alat produksi sendiri,” tegas Ayu dalam rapat koordinasi penyerapan gabah bersama stakeholder dan OPD terkait di Ruang Rapat Komisi II DPRD Sumsel, Selasa (04/03/25).

Diungkapkan Ayu, untuk Tahun 2025, Sumsel diperkirakan menghasilkan 2,9 juta ton gabah kering panen. Ironisnya, dari angka itu, Bulog hanya mampu menyerap sekitar 160 ribu ton beras.

Artinya, sebagian besar hasil panen petani dilepas ke pasar bebas tanpa perlindungan harga, dan celah itu dimanfaatkan tengkulak.

“Bayangkan, produksi kita nyaris 3 juta ton, tapi Bulog cuma serap segitu. Sisanya kemana? Jelas jatuh ke tangan tengkulak. Kalau begini terus, petani kita tidak akan pernah sejahtera,” ujar Ayu.

Parahnya lagi, sambung Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumsel ini, Bulog Sumsel hingga kini tak memiliki satupun fasilitas rice milling. Seluruh proses penggilingan masih menggantungkan diri pada pihak ketiga, yakni 23 pengusaha penggilingan padi yang terikat kontrak. Kondisi ini membuat Bulog kesulitan menjaga standar kualitas, efisiensi biaya, hingga kontrol harga.

“Kalau Bulog punya rice milling sendiri, semua rantai produksi bisa dikendalikan. Harga lebih stabil, kualitas lebih terjamin, petani juga tidak lagi dipaksa menjual murah karena tidak ada pilihan lain,” tambahnya.

Ayu mengingatkan akan pentingnya penerapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terbaru sesuai Kepbadan Nomor 2 Tahun 2025. Dalam regulasi itu, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan Rp 6.500 per kilogram.

“Saya tegaskan, jangan ada yang main mata soal harga. Kalau ada yang beli gabah di bawah Rp 6.500, itu pelanggaran. Bulog wajib jadi garda terdepan menjaga harga petani,” tegas Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Palembang ini.

Adapun rincian harga resmi penyerapan Bulog 2025 adalah: GKP di petani: Rp 6.500/kg, GKP di penggilingan: Rp 6.700/kg, Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan: Rp 8.000/kg, GKG di gudang Bulog: Rp 8.200/kg dan Beras di gudang Bulog: Rp 12.000/kg.

Namun di lapangan, banyak petani yang masih terpaksa menjual gabah jauh di bawah HPP karena lemahnya daya serap Bulog dan kuatnya kendali tengkulak.

Melihat situasi ini, pihaknya dalam waktu dekat bakal merekomendasikan kepada Gubernur Sumsel untuk memanggil seluruh asosiasi pengusaha penggilingan padi.

Langkah ini bertujuan membentuk forum komunikasi yang fokus menjaga keseimbangan harga gabah dan beras di tingkat petani hingga konsumen.

“Ini soal keadilan dan keberpihakan. Kita harus duduk satu meja: pemerintah, Bulog, pengusaha, dan petani. Kalau tidak ada sinergi, harga terus dikendalikan segelintir pemain. Petani cuma jadi korban,” ujarnya.

Selain pembangunan rice milling, Ayu mendorong pemerintah provinsi memperkuat pendampingan petani, mulai dari distribusi pupuk bersubsidi, teknologi pertanian modern, hingga akses pemasaran.

Hilirisasi padi harus dilakukan menyeluruh dari hulu hingga hilir agar Sumsel bukan hanya penghasil gabah, tetapi juga pusat produksi beras berkualitas tinggi.

“Potensi kita luar biasa, tapi tanpa keberanian membangun ekosistem pangan yang adil, petani kita akan terus dikalahkan. Kita tidak boleh biarkan itu terjadi,” tutup Ayu.

Tags: Fasilitas PenggilinganHilirisasi Padimembangun ekosistem pangan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Andreas Okdi Priantoro Terpilih Secara Aklamasi sebagai Ketua Umum Pertina Kota Palembang, Siap Lahirkan Generasi Petarung

Next Post

Catat! Pendaftaran RDKK Pupuk Subsidi Dibuka Dari 6-18 Maret

YN

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Berhasil Kumpulkan 1.088 Kantong Darah di Momen HUT ke-8 PT KPI, Bukti Sumbangsih Kilang Pertamina Plaju Untuk Aksi Kemanusiaan di Sumatera Selatan

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatra Selatan Dr Ketut Sumedana: Kejaksaan RI telah Bertransformasi dan Mereformasi Diri

Giat Pemulihan Sosial Pasca Penindakan Narkoba di Kecamatan Cempaka Oku Timur

Gubernur Herman Deru Dorong Inovasi Desa Wisata untuk Memajukan Pariwisata Sumsel

Penahanan Tersangka WS Dalam Perkara Dugaan Tipikor Pemberian Fasilitas Pinjaman/Kredit Dari Salah Satu Bank Plat Merah Kepada PT. BBS dan PT. SAL

Agar Tak Salah Kelola, Pemprov Sumsel Tegaskan Pentingnya Pelatihan Keuangan bagi Pengurus Bumdesma

Aksi Panas di Kejati Sumsel: BADAI Desak Kejati sumsel untuk sita asset milik PT. BSS dan PT. SAL

Kepsek SMA Negeri 20 Palembang Ucapkan Terima Kasih Atas Peran Orang Tua dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah

Penilaian GSMP 2025, SMKN 8 Palembang Tampilkan Inovasi Ketahanan Pangan

Berita Populer

Lipan: Arsitektur Mimpi Buruk yang Sempurna

lipan, bahaya lipan
Reporter lian
11 November 2025

LamanQu.Com - Di celah dinding, di bawah tumpukan daun kering, atau mungkin di sudut kamar mandi Anda yang lembap. Sesuatu...

Read more

Kilang Pertamina Internasional Optimalkan Pengelolaan Bahan Baku dan Operasi Kilang Plaju

Operasi Kilang Plaju
Reporter YN
14 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - Menjaga keandalan pasokan energi nasional tidak hanya bergantung pada kapasitas produksi, tetapi juga pada bagaimana bahan baku...

Read more

Pengukuran Lahan Sengketa di Kawasan Banyuasin, Pemkab Minta Ahli Waris Siapkan Dokumen Asli

Lahan Sengketa, Kawasan Banyuasin
Reporter YN
13 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - Terkait sengketa lahan beberapa waktu lalu di kawasan Jl. Gubernur Bastari Jakabaring, dilakukan pengukuran lahan seluas 10.000...

Read more

Dukung Dunia Pendidikan, PT. Grand Wijaya Persada Bantu Mahasiswa Kurang Mampu FUSHPI UIN Raden Fatah

Grand Wijaya Persada
Reporter YN
11 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - PT. Grand Wijaya Persada kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In