Penulis Naskah : Abu Hamid, S.SiT, M.Kes
Editor : Tim Redaksi
LamanQu.Com – Siwak adalah kayu atau ranting pohon arak (salvadora persica) yang sering digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menyikat giginya. Tanaman ini cukup kerdil, batangnya tidak sampai melebihi kaki, ujung-ujung batangnya saling terkait, daunnya berkilau, dan batangnya berkelok-kelok berwarna putih kekuning-kuningan.
Kandungan dari pohon ranting arak ini adalah berupa fluoride yaitu antikariogenik dan membantu remineralisasi gigi, silica yaitu bertindak sebagai bahan abrasif untuk menghilangkan plak dan stein pada gigi, trimetilamina yaitu sebagai antibakteri, tanin yaitu mengurangi plak dan gingivitis serta menstimulus saliva, vitamin C yaitu membantu dalam penyembuhan luka dan perbaikan jaringan rongga mulut resin yaitu memiliki aksi protektif dengan membentuk lapisan diatas permukaan enamel untuk melindungi gigi dari karies, essential oil yaitu sebagai efek antibakteri, memiliki aroma khas dan menstimulus saliva, sulfur yaitu sebagai efek bakterisida, kalsium yaitu menghambat demineralisasi dan menginduksi remineralisasi, khlorida yaitu mencegah kalkulus pada permukaan gigi, menghambat demineralisasi dan menginduksi remineralisasi, dan benzylisothiocynate yaitu sebagai antikariogenik dan antibakteri.
Siwak mengandung sejumlah sifat yang bermanfaat secara medis termasuk abrasif, antiseptik, astringent, dan fluoride. Hal ini dapat direkomendasikan sebagai alat yang penting dan efektif untuk pemeliharaan kesehatan mulut dan gigi yang baik. Siwak memiliki potensi yang sangat luas untuk digunakan dalam kedokteran gigi. Selain untuk kesehatan gusi yang lebih baik, mencegah gigi berlubang dan menghilangkan sakit gigi. Siwak juga dapat mencegah perkembangan lebih lanjut dari kerusakan gigi yang telah terjadi. Selain itu, siwak juga dapat menciptakan keharuman di mulut, menghilangkan bau mulut, dan membuat gigi bersinar. Manfaat penggunaan siwak dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut:
- Memiliki Efek Antikariogenik
Siwak memiliki efek antikariogenik yang kuat. Kandungan dari fluoride yang dimiliki siwak berperan dalam mencegah karies gigi. Selain itu efek mengunyah dari kayu siwak dapat meningkatkan sekresi saliva yang dapat meningkatkan kapasitas buffering. Salvadora persica tidak hanya menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi juga mengontrol kolonisasi dan akumulasi penyebab karies. - Memiliki Efek Antiplak
Menggosok siwak pada permukaan gigi, efektif untuk mengurangi tingkat akumulasi plak. Silika dalam siwak memiliki sifat penghambat plak. - Memiliki Efek Antibakteri
Beberapa peneliti melaporkan adanya efek antibakteri siwak pada bakteri kariogenik dan patogen periodontal khususnya spesies bakteroid dan menghambat pembentukan plak. Siwak mengandung salvadorine yang memiliki efek anti bakteri. Siwak juga memiliki efek mekanis dari serat siwaknya. - Memiliki Efek Antivirus
Senyawa Benzylisothiocynate (senyawa yang diisolasi dari akar Salvadora persica) memiliki aktivitas virucidal terhadap HSV-1. Penggunaan siwak juga bermanfaat sebagai Tindakan pencegahan untuk mengendalikan infeksi pada mulut. - Mencegah Halitosis
Siwak mengandung minyak esensial yang membuat mulut harum dan menghilangkan bau tak sedap.
Siwak memiliki aspek uniknya sendiri yang harus disesuaikan sebelum digunakan untuk hasil terbaik. Bagian yang dipakai untuk bersiwak ialah akar bagian dalamnya. Untuk menggunakannya, kita harus mengeringkannya terlebih dahulu lalu menyimpannya di tempat yang tidak lembab.
Sebelum dipakai, akar pohon ara ini harus dipecah dengan alat yang tajam dan setelah itu baru dapat digunakan. Jika kering, kayu siwak ini dapat dicelupkan terlebih dahulu ke dalam air baru kemudian dipakai untuk menggosok gigi.
Batang siwak ini dapat digunakan berkali-kali. Apabila ujungnya sudah lembek dan mulai habis, maka bagian ini dipotong lalu bagian lain yang digunakan, begitu seterusnya. Salah satu ujung siwak yang akan digunakan diruncingkan terlebih dahulu, kemudian dikunyah sampai berserabut menjadi seperti sikat yang membantu membersihkan gigi dengan mudah.
Siwak direndam dalam air selama beberapa jam dengan tujuan melembutkan serat alami dan membantu memisahkan seratnya. Kemudian gunakan siwak secara berhati-hati dengan gerakan keatas dan kebawah, kemudian memotong siwak setiap 3-5 hari untuk menjaga kesegarannya. Panjang stik siwak yang disarankan adalah sekitar 15 cm untuk anak-anak dan 20 cm untuk dewasa sehingga mudah digenggam dan mudah dibawa-bawa, sedangkan untuk diameter sebaiknya 1 cm membuat kekenyalan dan kekencangan yang cukup.
Terdapat dua pegangan dasar untuk mencapai gerakan yang kuat dan terkontrol dengan baik dari ujung sikat dari stik kunyah di mulut dan setiap bagian rongga mulut dicapai dengan relatif nyaman yaitu;
Genggaman 5 Jari (palm grasp)
Empat jari dari satu tangan melengkung ringan menggenggam stik, dengan jari telunjuk paling dekat ujungnya untuk dikunyah. Semua permukaan gigi dapat diakses jika pergelangan tangan atau lengan digerakkan sesuai kebutuhan.
Genggaman 3 Jari (digunakan oleh anak-anak)
Stik kunyah diletakkan di antara jari telunjuk dan jari ketiga. Jari keempat dan kelima tetap terkepal di telapak tangan. Ibujari berlawanan dengan jari ketiga, dimana mengambil peran dan posisi dominan.
Beberapa tuntunan perilaku Nabi Saw. dalam menjaga kebersihan rongga mulut antara lain ialah Nabi Saw menyikat gigi 3 kali setiap malam, 1 kali sebelum tidur, 1 kali ketika Nabi bangun untuk membaca al-Quran dan sekali lagi sebelum pergi ke masjid untuk melaksanakan salat subuh.
Dapat disimpulkan bahwa kayu/ranting arak (siwak) memiliki kandungan, manfaat bagi kesehatan gigi dan penggunaan kayu/ranting arak dapat menjadi alternatif penggganti sikat gigi.