Palembang, lamanqu.com – Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri.S, MM membuka secara resmi Pelatihan Peningkatan Kemampuan Dalmas Polda Sumsel gelombang ke 2 dilaksanakan di Iapangan komplek Paakri, Jumat(13/11/2020). Acara ini dihadiri oleh Para pejabat utama Polda Sumsel dan diikuti oleh peserta dari Dit Sabhara Polda Sumsel serta perwakilan Polres yang tidak melaksanakan Pilkada Serentak Tahun 2020.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri S MM mengatakan, bahwa dalam pelatihan Dalmas ini diikuti oleh 125 Anggota Polri Dalmas Sabhara dan perwakilan dari Polres jajaran Polda Sumsel yang Kabupaten/kotanya tidak melaksanakan Pilkada Tahun 2020.
Dia menuturkan, pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan anggota dalam menangggulangi aksi unjuk rasa. Selain itu, pelatihan ini membentuk rasa kebersamaan dan soliditas anggota dalam melaksanakan tugas sama-sama menderita dan senasib sepenanggungan ini akan terbentuk rasa kekompakan.
“Soliditas bagian tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita,dan harus dibentuk dan diimplentasikan bukan selogan kata kata semuanya harus dimulai dengan kebersamaan,” katanya.
Eko Indra mengungkapkan, pasukan yang hebat apapun yang namanya pasukan ditentukan oleh komandannya. Kalau komandanya tidak peduli dengan anak buahnya dan tidak mau dengan latihan dan sebagainya, pasti pasukan itu kocar kacir kalau dihadapkan dengan situasi sebenarnya.
“Napoleon Bonaparte pernah berkata kalau engkau membangun pasukan 1000 ekor singa ,dan dipimpin dengan seekor anjing pasti pasukanmu berbuat dan bertindak ganasnya seperti anjing ,atau sebaliknya anjing dipimpin dengan seekor singa maka pasukanmu akan seperti singa. Artinya semua tergantung pimpinannya,tapi yang sulit membangun pimpinan seperti singa bukan pekerjaan yang mudah,artinya tahu mengelola anak buah,bekorban untuk anak buahnya,mau berbuat yang terbaik untuk anak buahnya,mau memikirkan kesejahteraan anggotanya,” bebernya.
“Pelatihan ini juga bertujuan untuk melatih fisik anggota serta kesiapan anggota pada saat menghadapi unjuk rasa yang sebenarnya di lapangan,” tutur Kapolda.
Selain itu juga, lanjut Eko Indra, untuk mengingatkan kembali dalam gerakan maupun formasi Dalmas, dalam persiapan pengamanan massa dan mengantisipasi gangguan Kamtibmas lainnya yang terjadi di wilayah hukum yang melaksanakan pilkada 7 kabupaten nantinya.
“Pelatihan pengendalian massa ini dimulai dari latihan Dalmas awal yaitu tanpa menggunakan peralatan, sampai penggunaan peralatan seperti helm, tongkat serta tameng dan alat lainnya,” ucap Kapolda Sumsel
“Dalam pengendalian massa ini ada beberapa tahapan yang harus, dilaksanakan oleh anggota saat dilapangan. Yakni dimulai dari tindakan preventif dengan menurunkan tim negosiator, hingga menggunakan peralatan pemecah massa seperti gas air mata yang harus sesuai dengan Standar Operational Procedur (SOP) dilapangan.Dengan pelatihan ini diharapkan seluruh personel paham dan mengetahui tahapan dalam pengendalian masa,” pungkasnya. (Yanti)




