Palembang, LamanQu.id,- Badan Pusat Statsistik (BPS) Provinsi Sumatera selatan rilis data meningkatnya 0,10 dari bulan September 2019 hingga Maret 2020.
Endang Tri Wahyuningsih Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera seldatan dalam rilisnya Rabu (15/07/2020) mengatakan, Pada bulan Maret 2020 jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera selatan mencapai 1.081,58 ribu orang 12,66 persen dari total penduduk, dibandingkan dengan kondisi September 2019 jumlah penduduk miskin bertambah sebanyak 14.42 ribu orang dari 1.067,16 ribu orang atau naik 0,10 persen poin dari 12,56 persen dibandingkan Maret 2019 jumlah penduduk miskin naik sebanyak 7,84 ribu dari 1.073,74 ribu orang, tetapi presentasinya turun sebesar 0,05 persen poin dari 12,71 persen, Kata Endang
Ditambahkannya, Presentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada maret 2019 sebesar 12,19 turun menjadi 11,94 pada September 2019 dan naik menjadi 12,16 Persen pada Maret 2, Sementara persentase penduduk miskin didaerah pedesaan turun dari 13,02 persen pada Maret 2019 menjadi 12,93 persen pada September 2019 dan naik menjadi 12,96 persen pada Maret 2020, ungkap Endang
Endang juga menjelaskan peranan kelompok makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan kelompok bukan makanan
” Peranan kelompok makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar diabndingkan peranan kelompok bukan makanan seperti Perumahan, Pendidikan, Kesehatan serta sandang, Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) Maret 2020 tercatat sebesar 74,49
persen, sedikit menurun dibandingkan kondisi September 2019 yang sebesar 74,71 persen dan 74,56 persen kondisi Maret 2019, urainya
Endang juga menambahkan, Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, mie instan, gula pasir, roti, kopi bubuk & kopi instan (sachet), cabe merah, bawang merah.
Sedangkan komoditas bukan makanan adalah perumahan,listrik, bensin, pendidikan, perlengkapan mandi dan kesehatan, imbuh Endang
Dalam rilisnya Endang juga menegaskan ada penurunan indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan indeks keparahan kemiskinan (P2).
” Pada periode September 2019 – Maret 2020, Indeks Kedalaman
Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) sama-sama mengalami penurunan”, tutup Endang (Irfan)






