Palembang, LamanQu.Com – Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) memperingati Dies Natalis ke-43 dengan tema “Transformasi Polsri untuk Indonesia Emas: Mempersiapkan Generasi Vokasi dalam Mewujudkan Masa Depan Bangsa yang Unggul” di Auditorium Polsri, Rabu (22/10/2025).
Acara dihadiri oleh Direktur Polsri Ir. Irawan Rusnadi, M.T., Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Hj. Mondyaboni, S.E., S.Kom., M.Si., M.Pd mewakili Gubernur Sumsel, serta Kepala LLDIKTI Wilayah II Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc. Turut hadir pula Ketua dan Anggota Dewan Pengawas, Forkopimda Sumsel, para Rektor dan pimpinan perguruan tinggi, pimpinan industri mitra, pengurus IKA Polsri, serta seluruh civitas akademika dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Direktur Polsri Ir. Irawan Rusnadi menyampaikan rasa syukur atas perjalanan panjang Polsri yang telah berdiri sejak 20 September 1982.
“Empat puluh tiga tahun sudah Politeknik Negeri Sriwijaya berkiprah. Dalam rentang waktu tersebut, Polsri telah melahirkan 44.452 lulusan yang kini berkontribusi di berbagai sektor industri, pemerintahan, dan dunia usaha, baik di dalam maupun luar negeri,” ujarnya.
Menurutnya, capaian tersebut merupakan bukti nyata kontribusi Polsri terhadap pembangunan manusia Indonesia berkualitas sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
“Perjalanan panjang ini tidak mungkin terwujud tanpa kerja keras dan sinergi seluruh civitas akademika, alumni, serta dukungan mitra industri dan pemerintah,” katanya.
Saat ini Polsri memiliki 628 dosen, terdiri dari 4 Guru Besar, 109 Lektor Kepala, 173 Lektor, 220 Asisten Ahli, dan 124 Tenaga Pengajar, serta 169 tenaga kependidikan yang menopang sistem akademik dan administrasi di seluruh jurusan.
Jumlah mahasiswa aktif mencapai 11.385 orang, terdiri atas 5.383 mahasiswa D3, 5.962 mahasiswa D4, dan 40 mahasiswa S2 di 10 jurusan dan 41 program studi.
Polsri juga menyelenggarakan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kabupaten Siak (Riau) dan Kabupaten OKU (Sumsel) sebagai bentuk komitmen memperluas akses pendidikan vokasi dan pemerataan kesempatan belajar.
Dalam bidang pembelajaran, Polsri terus menerapkan model teaching factory di Kampus Keramasan, yang menghadirkan lingkungan belajar menyerupai dunia kerja nyata.
Pendekatan ini membentuk karakter profesional mahasiswa agar siap menghadapi tantangan industri modern.
Di bidang penelitian, Polsri mencatat kemajuan signifikan. Tahun 2025, dosen Polsri memperoleh 46 hibah nasional dengan total dana Rp 5,04 miliar, termasuk program penelitian terapan, pengabdian masyarakat, Matching Fund, dan hibah LPDP.
“Program ini memperkuat peran dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan solusi berbasis teknologi untuk industri dan masyarakat,” jelas Irawan.
Selain itu, Polsri tengah menjalankan hibah revitalisasi perguruan tinggi vokasi di bidang teknologi dan pangan berbasis kopi senilai Rp 1,9 miliar, menunjukkan peran aktif kampus dalam mendukung sektor unggulan daerah.
Polsri terus memperluas kerja sama strategis dengan berbagai universitas luar negeri.Beberapa di antaranya dengan Shandong University of Science and Technology (Tiongkok), Saint John’s University (SJU), Cheng Shiu University (Taiwan), dan Liuzhou Polytechnic University (LZPU).
Program ini mencakup skema joint degree, 3+1, 2+2, hingga beasiswa pendidikan bagi mahasiswa unggul di bidang teknik dan teknologi.
“Kami ingin mahasiswa Polsri tidak hanya unggul di dalam negeri, tetapi juga berdaya saing di tingkat global,” tegas Irawan.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc. menegaskan pentingnya penguasaan sains dan teknologi.
“Presiden RI Bapak Prabowo pernah menyatakan, hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa makmur,” ujarnya.
Ia juga menyinggung Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia unggul, penguatan sains dan teknologi, serta industrialisasi.
“Lima dari 17 program prioritas nasional memiliki keterkaitan langsung dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek),” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Hj. Mondyaboni, menilai tema Dies Natalis ke-43 Polsri sangat relevan dengan arah pembangunan menuju Indonesia Emas.
“Pendidikan vokasi menjadi kunci melahirkan tenaga kerja inovatif dan kompeten. Polsri telah menjadi mitra strategis Pemprov Sumsel dalam program SMK Pusat Keunggulan,” ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa agar terus belajar, berinovasi, dan berdisiplin menghadapi tantangan masa depan.
“Dengan semangat dan kreativitas, saya yakin mahasiswa Polsri akan mampu bersaing dan menjadi generasi unggul. Selamat ulang tahun ke-43, semoga Polsri semakin berprestasi dan membanggakan,” tutupnya.