• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Sabtu, Oktober 4, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Tanaman di Tanah Bisa Gunakan Pupuk Ini, Berikut Penjelasannya

Reporter YN
17 Agustus 2025
pupuk dari sisa batubara
Share on Whatsapp

Palembang, LamanQu.Com – Berdasarkan himbauan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Sumsel Nomer 15 Tahun 2024 tentang penerapan inovasi daerah mendorong pemanfaatan potensi lokal secara inovatif termasuk pengelolaan material sisa yang memiliki nilai guna sebagai bagian dari implementasi inovasi yang berkelanjutan.

Menindaklanjuti himbauan tersebut maka dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral dan Batubara (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Kepala Dinas (Kadis) ESDM Provinsi Sumse Hendriansyah, S.T., M.M melalui Muhammad Ilham Afrandy selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Geologi dan Laboratorium ESDM Provinsi Sumsel menjelaskan mengenai pupuk yang berasal dari sisa batubara, demikian diutarakannya saat ditemui diruang kerjanya.

Dikatakan Kepala UPTD Geologi dan Laboratorium ESDM Provinsi Sumsel Muhammad Ilham Afrandy, dari layanan larut ini kami ada tiga, yang pertama menganalisa batubara, menganalisa air, yakni air untuk air bersih, analisa untuk kimia batubara mineral.

Jadi ketika kami menguji batubara kan ada sisanya batubara yang tidak terpakai, atas dasar itu berdasarkan arahan pimpinan dari Kadis ESDM Provinsi Sumsel kami mencoba berinovasi.

“Tentunya kami mencari dari literatur-literatur yang ada, ternyata sisa batubara ini bisa di manfaatkan bagi pupuk yang namanya yakni Pupuk Asam Lumat,” ujarnya.

Kemudian, jadi prosesnya batubara itu kita larutkan dengan larutan NHA atau KOH, prosesnya dicampur, sudah dicampur diaduk, setelah diaduk dilakukan penyaringan, setelah disaring itu, ya itulah cairan itu bisa dipakai.

Setelah itu kita ukur lagi PH nya, kalau dari penyaringan awal itu PH nya diatas 10, kita belum memenuhi idealnya PH 7.

“Artinya di tambahkan larutan lagi, kita tambahkan asam sulfat sehingga PH airnya jadi 7, di mana PH 7 inilah kita bisa memanfaatkan untuk dipakai ke tanaman atau tumbuhan,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, karena kan asam batubara itu berasal dari tumbuhan-tumbuhan itu, dari kayu-kayu yang sudah tertimbun ribuan tahun. Bisa berkembali ke tanah lagi berdasarkan itu, karena batubara itu berasal dari tumbuhan-tumbuhan, pohon-pohonan terutama yang lama tertimbun didalam tanah sehingga dia bentuk batubara.

Sebenarnya kalau kita ini belum yang mendalam sekali, hanya sebatas dari referensi saja, terbukti dan sudah kita terapkan dalam Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP).

“Kita sudah siram dengan pupuk tadi yakni tadi dari yang dari sisa batubara, tapi tidak setiap hari, itu kalau kita coba itu yakni seminggu sekali,” katanya.

Masih dilanjutkannya, kalau sementara ini belum ada kita karena memanfaatkan sisa batubara tadi, kita coba berinovasi dengan referensi-referensi yang sudah ada, yang sebenarnya pupuk ini sudah ada yang menerapkan juga.

Kalau selama ini kita di tanah, belum pernah coba di hidroponik, ya artinya kalau hidpronik bisa juga kemungkinan karena dia kan cairan dengan PH yang sama.

“Air kan PH 7, tadi kan pupuk itu PH 7 juga, karena dia tadi pupuk umat ya itu lebih ke tanaman yang di tanah, tanaman yang ditanam di tanah, tapi untuk yang hidpronik belum kita coba untuk sementara ini,” ucapnya.

Masih disampaikannya, kalau tentang hasil itu belum kalau kami uji coba, yang jelas yang telah kami tetapkan artinya dia bisa hidup, dan hidup. Dan memang awal-awlanya penyesuaiannya sedikit layu, tetapi beberapa hari kemudian dia bisa menyesuaikan, minimal jenis bonsai dahulu untuk jenis tanamannya.

Ke depan kita coba, karena kan untuk yang lebih mendalam perlu waktu yang lebih belum secara mendalam, kita berdasarkan referensi dahulu. Harapannya yang pertama dengan adanya GSMP ini kita bisa memenuhi kebutuhan kita sehari-hari tidak usah beli lagi, kita bisa metik langsung kan yang mana ada di kantor.

“Kalau dikantor ini kita sistemnya tetap beli, jadi hasil dari disini itu kalau pegawai boleh beli, nanti uangnya di pakai untuk biaya beli bibit lagi, biaya beli pupuk untuk pemeliharaannya tadi,” imbuhnya.

Tags: implementasi inovasipemanfaatan potensi lokalpengelolaan material sisa
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ki Edi Susilo : Dirgahayu RI Tahun 2025, Warga Sumsel Sangat Bersukur atas Kebijakan H. Herman Deru yang Membebaskan Pajak untuk Warganya

Next Post

Penambahan Perjalanan LRT Sumsel Hadirkan Kenyamanan Bagi Pelanggan di Momen HUT RI 17 Agustus 2025

YN

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Kodim 0418/Palembang Gelar Tradisi Penerimaan Warga Baru di Makodim Sekojo Palembang

Hasil Uji Lemigas, Produk Kilang Pertamina Plaju Penuhi Spesifikasi Kepdirjen Migas

PT MPC Diduga Lakukan Pengalihan IUP Ilegal, Fakar Lematang Melaporkan ke Bareskrim

POSE RI dan JO Media Partner POSE RI Desak Pemilik MaxOne Hotel Kosongkan Tanah 550 Meter

DPD RI Sumsel Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka HUT ke-21

Pemprov Sumsel Akan Gelar SRGF di OKU Selatan, Berikut Diungkapkan Plt Kadisbudpar Sumsel

Masyarakat Menolak Ruang Khusus Merokok Di Dalam Gedung

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

Serigala, Sebuah Perwujudan Sempurna dalam Ikatan Kekeluargaan

Berita Populer

Shio, Roda Kosmik Penentu Takdir dari 12 Hewan Penjaga Waktu

shio
Reporter lian
1 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di ufuk Timur, sebuah sistem penanggalan kuno telah mengatur waktu dan nasib manusia selama ribuan tahun. Bukan sekadar...

Read more

Sisi Baik dan Buruk dari Babi

Sisi Baik dari Babi, Sisi Buruk dari Babi
Reporter lian
30 September 2025

LamanQu.Com - Babi adalah makhluk dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, ia adalah salah satu hewan paling...

Read more

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

serigala berbulu domba
Reporter lian
3 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di antara semua ancaman yang mengintai dalam interaksi sosial, tidak ada yang lebih berbahaya daripada sosok yang tampil...

Read more

Ayam Boiler dan Petelur atau Lebih di Kenal dengan Ayam Negeri

ayam negeri, ayam petelur, ayam broiler
Reporter lian
23 September 2025

LamanQu.Com - Masyarakat Indonesia sering mengenal ayam negeri sebagai dua jenis, merah dan putih. Meskipun sama-sama ayam negeri. Keduanya memiliki...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In