• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Selasa, November 18, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
danau ranau, oku selatan banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Opini

Daeng Supri Yanto SH MH.CMS.P : Indonesia Merdeka atau Terjajah Gaya Baru? Sebuah Refleksi Intelektual

Reporter YN
15 Agustus 2025
Merdeka atau Terjajah
Bagikan ke Whatsapp

Palembang, LamanQu.Com – Saudara-saudari sebangsa dan setanah air. Kita berdiri di sini, di atas tanah yang konon katanya merdeka, namun bayang-bayang masa lalu terus menghantui. Semangat para pahlawan yang telah gugur demi merebut kemerdekaan dari cengkeraman penjajah seolah menjadi ironi di tengah realitas yang kita hadapi saat ini. Apakah benar kita telah merdeka? Atau kita hanya berganti tuan, dari Kompeni ke Kapitalis, dengan wajah Negara Republik namun dianggap sebagai boneka yang menari mengikuti irama kapitalisme global?

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa kita masih terikat perjanjian dengan kaum kapitalis, kita harus membayar utang yang entah sampai kapan lunasnya. Lebih jauh lagi, negara ini berada di bawah pengawasan kapital global, yang dengan tangan besi mengatur arah kebijakan ekonomi dan politik kita. Kita dipaksa untuk menjauhi komunisme dan sekte agama tertentu, sementara pintu lebar-lebar dibuka untuk kerjasama dengan negara-negara kapitalis dan liberal.

Bukti nyata dari penjajahan gaya baru ini adalah penguasaan sumber daya alam kita oleh asing. Tambang emas, nikel, dan minyak yang seharusnya menjadi sumber kemakmuran rakyat, justru dinikmati oleh korporasi-korporasi raksasa dari kapital global dan negara-negara lainnya. Kita hanya menjadi penonton yang gigit jari, sementara kekayaan alam kita dijarah habis-habisan.

Sejarah telah mencatat bagaimana adidaya melalui agen intelijen-nya menggulingkan kekuasaan pemimpin yang tidak mau tunduk pada kepentingan mereka. Soekarno, dengan semangat anti-imperialismenya, menjadi korban konspirasi global. Mereka mencari pemimpin yang bisa diatur, yang rela menjual kedaulatan negara demi kepentingan pribadi dan kelompoknya.

Lalu, di mana letak kemerdekaan kita sebagai warga negara yang berfalsafah Pancasila dan memiliki tujuan negara yang adil, makmur, dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia? Apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang sejati? Ataukah kita hanya menjadi budak di negeri sendiri?

Pertanyaan-pertanyaan ini harus kita renungkan bersama. Kita tidak boleh terlena dengan Retorika-retorika kosong yang hanya meninabobokan kita. Kita harus berani membuka mata dan melihat realitas yang ada.

Kemerdekaan bukan hanya sekadar bebas dari penjajahan fisik. Kemerdekaan sejati adalah kemerdekaan ekonomi, politik, dan budaya. Jika kita masih tergantung pada bangsa lain dalam hal-hal tersebut, maka kita belum bisa dikatakan merdeka sepenuhnya.

Oleh karena itu, mari kita bangkit dan bersatu. Mari kita kobarkan semangat perjuangan para pahlawan yang telah gugur. Mari kita rebut kembali kedaulatan negara kita dari tangan-tangan asing yang serakah.

Kita harus berani melawan segala bentuk penjajahan modern yang menggerogoti bangsa kita. Kita harus membangun ekonomi yang mandiri, politik yang berdaulat, dan budaya yang luhur.

Indonesia bukan negara boneka. Indonesia adalah negara yang besar, kaya, dan berpotensi menjadi kekuatan dunia. Kita tidak boleh membiarkan diri kita terus menerus dijajah dan dieksploitasi.

Mari kita wujudkan Indonesia yang benar-benar merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. Mari kita buktikan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang besar dan mampu berdiri di atas kaki sendiri.

Tags: Merdeka atau TerjajahRefleksi Intelektual
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pertama Dalam Sejarah, 97 Pelaku Usaha Menjadi Terlapor Dalam Sidang Dugaan Kartel Pinjol

Next Post

Tawa, Sorak, dan Pesan Pengabdian dari Halaman Disnaker Palembang

YN

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Aksi Panas di Kejati Sumsel: BADAI Desak Kejati sumsel untuk sita asset milik PT. BSS dan PT. SAL

Kepsek SMA Negeri 20 Palembang Ucapkan Terima Kasih Atas Peran Orang Tua dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah

Penilaian GSMP 2025, SMKN 8 Palembang Tampilkan Inovasi Ketahanan Pangan

Kejuaraan Arm Wrestling 2025 Jadi Wadah Prestasi dan Penggerak Ekonomi Sumsel

Antusias Anak Muda Tinggi, Kejuaraan Gulat Tangan Sumsel Siap Jadi Event Tahunan

Semangat Hari Pahlawan, PLN Luncurkan Program Power Hero, Beri Diskon 50% Tambah Daya

Buntut di Tangkapnya Andika Ketua Koperasi, KREL Akan Kepung Pemkab Empat Lawang

Peresmian Gedung Aula Komite SMA Negeri 7 Palembang Resmi Digelar

M. Zafa P. Alfarobby Harumkan Nama Muba di Ajang Duta Kesetiakawanan Sosial Sumsel, Banyak Prestasi dan Riset Inovatif

Berita Populer

Lipan: Arsitektur Mimpi Buruk yang Sempurna

lipan, bahaya lipan
Reporter lian
11 November 2025

LamanQu.Com - Di celah dinding, di bawah tumpukan daun kering, atau mungkin di sudut kamar mandi Anda yang lembap. Sesuatu...

Read more

Dukung Dunia Pendidikan, PT. Grand Wijaya Persada Bantu Mahasiswa Kurang Mampu FUSHPI UIN Raden Fatah

Grand Wijaya Persada
Reporter YN
11 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - PT. Grand Wijaya Persada kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan...

Read more

Kilang Pertamina Internasional Optimalkan Pengelolaan Bahan Baku dan Operasi Kilang Plaju

Operasi Kilang Plaju
Reporter YN
14 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - Menjaga keandalan pasokan energi nasional tidak hanya bergantung pada kapasitas produksi, tetapi juga pada bagaimana bahan baku...

Read more

Pengukuran Lahan Sengketa di Kawasan Banyuasin, Pemkab Minta Ahli Waris Siapkan Dokumen Asli

Lahan Sengketa, Kawasan Banyuasin
Reporter YN
13 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - Terkait sengketa lahan beberapa waktu lalu di kawasan Jl. Gubernur Bastari Jakabaring, dilakukan pengukuran lahan seluas 10.000...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In