Siswa Diajarkan Dunia Digital Marketing, Kepala SMKN 6 Palembang Tegaskan Tidak Ada Pemaksaan Siswa Berjualan Harus Laku

News, Pendidikan, Sumsel
Dunia Digital Marketing , sekolah industri , SMK Negeri 6 Palembang

Palembang, lamanqu.comBeberapa hari lalu, viral di medsos yang menyatakan Kepala SMKN 6 Palembang memaksa siswa berjualan. Hal tersebut dibantah Kepsek SMKN 6 Palembang, karena SMKN 6 Palembang mengajarkan siswanya untuk mengenal dunia digital marketing. Untuk mengasah kemampuan siswa maka siswa diberi kesempatan untuk mempromosikan produk untuk konten di dunia digital.

Kepala SMK Negeri 6 Palembang Seriyani, S. Pd mengatakan, sekarang anak anak harus mengenal digital marketing. Sehingga tidak bisa buat konten tanpa produk.

“Jadi tidak ada, kami memaksa siswa jualan. Itu hanya untuk konten, dan produk dipinjamkankan untuk anak-anak membuat konten digital marketing. Jika ada yang melihat promo mereka boleh di jual jika tidak maka dikembalikan ke sekolah. Jadi kalau ada tudingan di medsos yang menyatakan memaksa siswa jualan, itu tidak benar,” ujarnya.

Sementara itu, Waka Humas SMK Negeri 6 Palembang Endang Robaya Hastuti SPd menuturkan, sebenarnya itu hanya untuk mengajarkan anak untuk public speaking seperti apa terus belajar membuat digital marketing.

“Jadi kita pinjamkan barangnya produknya itu kalau tidak laku itu produknya dikembalikan ke sekolah. Jadi anak-anak itu statusnya kita pinjamkan produk-produk itu bisa untuk buat konten itu kalau tidak ada produknya agak susah, jadi kita pinjamkan produknya,” katanya.

Dia menuturkan, tidak ada unsur pemaksaan pada siswa. “Kita memberikan ilmu kepada siswa tentang marketing. Kita pinjamkan produknya tidak ada pemaksaan harus laku, tidak ada maka kami senyum saja saat ada yang memfitnah kami pihak sekolah dengan pernyataan di medsos seperti itu,” tuturnya.

Menurutnya, kewirausahaan itu dikembangkan terus. Apalagi SMKN 6 Palembang ini sekolah industri jadi belajar itu berkesinambungan.

“Namanya wirausaha berkesinambungan Saya juga belajar membuat konten. Belajar itu sepanjang hayat guru-guru di sini juga belajar ada pelatihan digital marketing. Saat produk yang dipasarkan siswa laku maka uangnya ada laba untuk siswa, ada juga ada yang dikembalikan ke sekolah. Walaupun baru satu yang terjual siswa basic-nya siswa sudah punya. Jadi siswa diajarkan semua trik dunia marketing,” bebernya.

“Tidak ada siswa memaksa untuk berjualan kita mengajarkan siswa untuk konten digital marketing belajar untuk jadi seorang marketing seperti apa belajar public speaking. Kami inginnya anak itu lebih kreatif memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Mita berikan lebih belajar lebih banyak lagi dari peluang yang kita berikan, kita ingin mereka sukses,” pungkasnya.