Milad Ke-8 RS Islam Ar Rasyid Palembang Usung Tema Jejak Pengabdian Sewindu, Bersatu Dalam Islam, Bersama Membangun Kesehatan Ummat

Kesehatan, News, Sumsel
Membangun Kesehatan Ummat , RS Islam Ar Rasyid Palembang

Palembang, lamanqu.comTasyakuran Milad ke 8 Rumah Sakit Islam Ar Rasyid mengusung tema Jejak Pengabdian Sewindu, Bersatu Dalam Islam, Bersama Membangun Kesehatan Ummat dilaksanakan di aula RS Islam Ar Rasyid, Rabu, (11/10/2023).

Hadir Ketua Yayasan RS Islam Ar Rasyid, H. Djuliar Rasyid, Direktur RS Islam Ar Rasyid Kol CKM (Pur) dr Toni Siguntang, Sp., THT-KL. MARS, Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian Pembangunan Investasi Setda Kota Palembang dr Hj Letizia, Ketua PMI Palembang Fitrianti Agustinda, Dinas Kesehatan Kota Palembang, Perwakilan dari BPJS Kesehatan, Perwakilan dari BPJS Ketenagakerjaan Cabang Palembang dan tamu undangan lainnya.

Ketua Yayasan RS Islam Ar Rasyid, H. Djuliar Rasyid mengatakan, RS Islam Ar Rasyid hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaiknya untuk masyarakat.

“Harapannya dari ulang tahun yang ke-8 ini semoga RS Islam Ar Rasyid bisa lebih baik lagi melayani masyarakat yang membutuhkan. Itulah yang selalu kami harapkan, dan kami bimbingkan supaya kita bekerja lebih baik lagi,” ujarnya.

Lebih lanjut Djuliar Rasyid menuturkan, manajemen RS Islam Ar Rasyid selalu memberikan pembinaan kepada seluruh tenaga medis untuk memberikan pesan agar selalu beriman dan bertakwa dan senantiasa melaksanakan amal sholeh. “Amal sholeh itu semua perbuatan baik yang bernilai amal sholeh di sisi Allah. Selain itu, dalam memberikan pelayanan jangan lupa untuk mengucap bismillahirrahmanirrahim dan Alhamdulillah itu sering selalu dipesankan,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur RS Islam Ar Rasyid Kol CKM (P) dr Toni Siguntang, Sp. THT-KL., MARS mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang hadir pada Milad Ke-8 Rumah Sakit Islam Ar Rasyid. Tema yang diusung pada Milad ke-8 ini adalah Jejak Pengabdian Sewindu, Bersatu Dalam Islam, Bersama Membangun Kesehatan Ummat.

“Maksudnya adalah kita sudah berkumpul selama 8 tahun ini. Selama 8 tahun ini dari tiga hal yang kita sebutkan itu termasuk di dalam satu pelayanan kesehatan sebagai rumah sakit yang masih baru dibandingkan rumah sakit yang sudah satle, karena kita ini rumah sakit muda dengan keterbatasannya. Sedangkan regulasi sudah menuntut kita, dan masyarakat sudah semakin kritis dalam menilai.

“Kita harus mengikuti apa yang ada dalam aturan. Selain itu, kita pihak rumah sakit menyiapkan diri untuk mengejar, sehingga kita dapat mencapai apa yang diharapkan masyarakat.Harapan masyarakat itu adalah pelayanan yang maksimal. Kaitan dengan program BPJS kesehatan jadi kita harus menyiapkan diri sekarang sudah terjadi perubahan karena banyak pasien ini sudah berobat dengan menggunakan BPJS kesehatan dalam regulasinya kita harus terakreditasi. Kita menyiapkan diri untuk meraih akreditasi itu sekarang akreditasi kita sudah Paripurna itu sudah tercapai. Intinya kita bekerja sudah sesuai standar yang diinginkan oleh pemerintah dalam melayani pasien. Kita kedepan adalah memperbaiki baik fasilitas maupun pelayanan. Untuk fasilitas itu kita memperbaiki sistem informasi rumah sakit secara digital,” tambahnya.

Kemudian, sambung Toni, dalam pelayanan juga ada transformasi dalam dalam hal kepribadian.

“Kita memperbaiki etika dan kemampuan. Jadi etika dan kemampuan itulah ibarat pisau bermata dua. Kalau etika dan akhlak kita dalam melayani pasien ini kurang baik dan kapasitas kemampuan kita kurang maka pasien pasti tidak akan mendekat. Tetapi bila kita beretika kemudian kita mempunyai kapasitas maka pasien akan meningkat. Itu yang kita tekankan kepada karyawan, itu yang kita utamakan. Dalam hal itulah kita bekerja keras kita selalu memonitor terutama para perawat itu ujung tombak agar tetap berakhlak. Kalau dia melayani pasien dengan akhlak maka tidak ada komplain. Kemudian kalau kapasitasnya juga mumpuni maka tidak ada komplain. Tapi kalau akhlaknya kurang kemudian kemampuannya kurang maka itu bermasalah, itu yang kita hindari,” tuturnya.

Kedepan sambung Toni, pihaknya memiliki target untuk meraih akreditasi Syariah

“Akreditasi Syariah kita pelayanannya mengikuti ajaran Islam. Jadi pelayanannya sama saja, tapi ada penambahan-penambahan. Misalnya pasien wanita dilayani oleh perawat wanita. Dokternya juga wanita, itu disesuaikan,” ucapnya.

“Apalagi keunggulan rumah sakit kita dibandingkan yang lain rumah sakit, karena kita rumah sakit islami jadi pasien-pasien itu selalu kita bimbing keagamaannya. Walaupun sakit, pasien kita ingatkan waktu sholatnya kita ingatkan,” bebernya.

Toni menerangkan, saat ini sudah mulai melakukan persiapan untuk meraih akreditasi Syariah. Mempersiapkan fasilitas maupun Sumber Daya Manusia dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Selain itu, obat-obatan tidak boleh mengandung yang tidak halal. Kemudian kalau dibedah di dalam ruangan operasi auratnya wanita harus tetap terjaga.

Ketika ditanya awak media terkait pelayanan yang diberikan, pelayanan yang berikan sudah sesuai SOP yang standar nasional.

“Jadi tentunya pelayanan kita itu mestinya sudah baik itu mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan. Kalau kita mengikuti akreditasi itu maka mutu pelayanan kita akan meningkat terhadap pasien dan keselamatan pasien kita jaga,” tuturnya.

Dia menjelaskan,ayanan unggulan di RS Islam Ar Rasyid adalah pertama intervensi nyeri dengan dokter spesialis orthopedi. Kedua operasi katarak tanpa jahitan dengan alat Phackemulsification. Ketiga persalinan dengan metode ERACS. Keempat medical check upper sama dokter magister kedokteran kerja. Kelima dukung perkembangan anak dengan terapi wicara.

Layanan lengkap di rumah sakit Islam Ar Rasyid adalah instalasi gawat darurat 24 jam, instalasi rawat jalan, instalasi rawat, instalasi kamar bedah, perawatan ICU, hemodialisis, ruang isolasi Covid, medical check up center, vaksinasi haji dan umroh, laboratorium klinik 24 jam, farmasi, radiologi, patologi anatomi, patologi klinik, pemeriksaan rapid antigen, CT SCAN, Swa RT-PCR

Sementara itu, Mewakili PJ Walikota Palembang Ratu Dewa yakni Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian Pembangunan Investasi Setda Kota Palembang dr Hj Letizia menambahkan, ada 32 RS di Palembang dan ada Rumah Sakit milik Pemerintah.

“RS Islam Ar Rasyid dokternya sudah banyak. Sebagaimana diketahui RS IslamAr Rasyid menjalankan visi dan misi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.Pembangunan bidang kesehatan salah satu prioritas kita. Bidang kesehatan adalah hal penting,” katanya.

“Keberhasilan di bidang kesehatan itu butuh sinergisitas pemerintah dan stakeholder. Selain itu, kita terus menghimbau agar masyarakat terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” pungkasnya.