• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Rabu, September 17, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Dosen UKB Hasilkan Penelitian Garam Dari Nipah Rendah Natrium Yang Baik Bagi Penderita Hipertensi

Reporter Editor Sumsel
6 Agustus 2022
penelitian sintesis, garam rendah natrium
Share on Whatsapp

Palembang, lamanqu.com – Dosen Universitas Kader Bangsa (UKB) Muslimin SSi MSi dan Mauritz Pandapotan Marpaung SPd MSi melakukan penelitian sintesis garam rendah natrium berbahan dasar nipah (nypa fruticans) sebagai alternatif konsumsi garam bagi penderita hipertensi.

Sekprodi D3 Analis Kesehatan UKB sekaligus ketua pengusul penelitian, Muslimin SSi MSi mengatakan, pihaknya melakukan penelitian garam yakni membuat garam rendah natrium berbahan dasar nipah.

“Garam nipah sebagai alternatif garam bagi penderita hipertensi . Seperti yang kita ketahui bahwa penderita hipertensi tidak bisa mengkonsumsi garam dalam jumlah tinggi karena itu menyebabkan penyumbatan dara, jantung dan stroke. Jadi alternatifnya adalah mereka masih bisa mengkonsumsi garam atau makanan yang asin dengan catatan bahwa makanan tersebut menggunakan garam kadar natrium rendah. Jadi kami memiliki ide untuk mencari bahan alam yang memiliki rasa asin dengan nilai natriumnya rendah kemudian dapatlah nipah,” ujarnya ketika diwawancarai, Jumat (5/8/2022).

Lebih lanjut, Muslimin menuturkan, tanaman nipah ini bahan dasar untuk pembuatan garam. Jadi batang nipa yang sudah tua, kemudian kita buang kulitnya dan diambil ekstrak airnya.

“Itu mengandung garam atau asin. Karena Sumsel adalah daerah pasang surut pada saat pasang, itulah yang menyerap natrium kemudian masuk ke batangnya dalam bentuk pati didalam nipah,” katanya

Dia menjelaskan, untuk daerah Lampung dan Jawa itu lautnya murni. Jadi kalau murni intensitas garamnya itu tinggi, natriumnya itu tinggi. Kalau di Sumsel ada nipah tersebut.

“Memang sudah ada orang yang membuat sebagai garam dari nipah itu di Papua. Namanya garam hitam dibakar kemudian abunya ditambah air, kemudian dimasak diolah lagi. Untuk Papua itu membuat itu membuat garam dari nipah karena jauh dari laut. Jadi daerah pegunungan yang memang sulit untuk mendapatkan garam. Dari beberapa referensi kita baca ternyata dari situ kita tahu bahwa kandungan nipah itu ada kadar natriumnya kemudian kita kombine untuk hipertensi,” urainya.

Muslimin menerangkan, penelitian garam dari nipah ini sudah ini buat sudah diteliti dan bisa dikonsumsi.
“Kandungan NACL nya kita sudah dapat 46 persen dari 1 gram. Namun ada yang dites di dalam nipah itu kaliumnya, FE. Mungkin akhir bulan ini kita akan lihat apa saja yang ada di dalam nipah itu. Penelitian ini dilakukan sejak awal Juni, dalam penelitian ini kita ada duo orang saya ketua pengusul dan anggota Mauritz Pandapotan Marpaung. Ini ada penilaian Penelitian Dasar Pemula (PDP) dari Kemendikbudristek. Kita membuat proposal penelitian dan disetujui dan didanai dari Kemendikbudristek. Akhir di bulan Agustus ini penilaian dari Kemendikbudristek,” bebernya.

“Nanti setelah ini target kita adalah setelah kita dapat produknya sudah ada kita ingin produk akhirnya adalah membuat hak paten. Setelah paten yang keluar baru kita jual produknya bisa kita komersialkan produknya. Hak paten sudah tinggal melengkapi dokumen. Kemudian kita daftarkan di hak paten. Setelah itu pelaporan dan penelitian jurnal setelah paten yang keluar, kita akan memproduksi massal dengan mengurus izin edar. Garam nipah ini rasanya asin tapi rendah natriumnya. Kita akan melakukan lagi kalau sudah ada kita izin ke BPOM dan seterusnya harapannya nanti keluarnya adalah produk,” paparnya.

Lebih lanjut Muslimin mengungkapkan, kendala kita tidak punya alat tadi AAS. Solusinya adalah melakukan penelitianya di UIN Raden Fatah yang ada alatnya.

“Alat AAS itu untuk penelitian kimia organik. Jadi untuk mendeteksi apa saja di dalam garam ini kemudian berapa jumlahnya,” ucapnya.

“Harapannya ke depan adalah bagi orang yang sehat yang belum hipertensi bisa mengkonsumsi garam sehat rendah natrium. Kalau sekarang garam rendah natrium adalah garam Himalaya. Untuk menjaga kesehatan yang sudah terkena hipertensi ini bisa menyembuhkan dengan penggunaan lama jangka panjang,” tambah Muslimin.

Lebih lanjut Muslimin menungkapkan, Jurnal yang menyatakan garam rendah natrium ini anti kanker. “Kita belum sampai ke penelitian ke situ ini baru untuk hipertensi dulu karena sudah jelas tapi sudah ada rencana ke sana,” tandasnya.

Tags: penelitian kimia organikpenelitian sintesisUniversitas Kader Bangsa
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dandim Letkol ARM Dede Sudrajat Lepas Kontingen Liga Satri Piala Kasad Kodim 0401/Muba

Next Post

Sekretaris Umum MUI Kota Palembang : Masjid Wahana Pemersatu Ummat

Editor Sumsel

Info Terkait

pembatalan ijazah

Terkait Pembatalan Ijazah, Rektor UKB: Kita Sudah Mengundang Para Mahasiswa dan Ajak Diskusi

17 Juni 2025
UKB Gelar Wisuda

UKB Gelar Wisuda XXII Tahun 2025, Rektor Sampaikan Pesan

28 Mei 2025
UKB Gelar Wisuda Ke XXI

Universitas Kader Bangsa (UKB) Gelar Wisuda Ke XXI, Lulusan Diharapkan Jeli Melihat Peluang dan Mengembangkan Kompetensinya

21 Oktober 2023
Universitas Kader Bangsa Sah

Semua Izin Program Studi (Prodi) Universitas Kader Bangsa Sah

4 Oktober 2023

Berita Terbaru

Naga Asia, Sebuah Simbol Hidup dalam Budaya dan Sejarah

Susunan Pengurus SMSI Kabupaten Bandung 2025-2028

Danramil 418-03/Plaju Kapten Inf Indra Sakti Ritonga Sambut Silaturahmi PAC Pemuda Pancasila Seberang Ulu Dua Palembang

Komisi I DPRD Palembang Bahas RAPBD Perubahan 2025

Naga: Simbol Kuat, Inti dari Peradaban

Wabah Hitam: Kisah Horor dari Eropa Pada Abad Ke-14

Komitmen Muba Mengukuhkan Kesiapan Penyelenggaraan PORPROV XV, Ditegaskan dalam Sesi Rapat PB PORPROV

Komite III DPD RI Apresiasi Pemprov Sumsel, SPMB 2025 Berjalan Lancar

Mengenal Berbagai Jenis Kelinci

Berita Populer

Gaya Pakaian Kasual Lebih Nyaman dan Sederhana

Gaya Pakaian Kasual
Reporter lian
14 September 2025

LamanQu.Com - Gaya pakaian kasual adalah pilihan yang populer karena fokus utamanya adalah kenyamanan, kesederhanaan, dan fleksibilitas. Gaya ini sangat...

Read more

Jenis Tikus yang Cocok untuk Jadi Hewan Peliharaan

jenis tikus, hewan peliharaan
Reporter lian
14 September 2025

LamanQu.Com - Seringkali, mendengar kata "tikus" langsung memunculkan citra hama yang kotor dan mengganggu. Namun, di balik persepsi umum itu,...

Read more

Momentum Hari Pelanggan Nasional, GM PLN UID S2JB Dekatkan Diri dengan Mahasiswa

Hari Pelanggan Nasional
Reporter YN
11 September 2025

Palembang, LamanQu.Com - Dalam semangat memperingati Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada 4 September, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sumatera...

Read more

Kelinci, Bukan Sekedar Hewan Berbulu Lembut

kelinci
Reporter lian
16 September 2025

LamanQu.Com - Sering kita kenal sebagai hewan peliharaan yang menggemaskan, dengan bulu sehalus kapas dan hidung yang terus bergerak, kelinci...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In