• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Kamis, September 18, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Dinsos Palembang Imbau Masyarakat Tidak Memberi Uang Dengan Pengemis dan Anjal

Reporter Editor Sumsel
26 Mei 2022
memberi efek jera kepada pengemis, pengemis berkedok manusia silver
Share on Whatsapp

Palembang, lamanqu.com – Sejak pandemi covid-19, anak jalanan (anjal) dan pengemis berkedok manusia silver, badut, manusia kemoceng, manusia gerobak, manusia pembawa karung semakin marak di simpang lampu merah dan pinggir jalan protokol di Kota Palembang.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kota Palembang H Elvis Rusdy ST SE MSi saat diwawancarai diruang kerjanya, Rabu (25/5/2022).

Elvis Rusdy mengatakan, berdasarkan Perda nomor 12 tahun 2013 menyatakan melarang anjal ,pengemis, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), anak punk dijalanan. Namun karena dampak dari pandemi covid-19, semakin marak pengemis berkedok manusia silver, badut, manusia kemoceng, manusia gerobak, manusia pembawa karung.

“Sebelum ada otonomi pada tahun 2017, Pemkot Palembang memiliki panti penampung pengemis dan anjal. Tapi setelah tahun 2018, panti tersebut dikelolah Dinsos Provinsi Sumsel. Itu kendalanya, setelah ditangkap tidak bisa dibina karena tidak ada lagi panti penampungannya. Sehingga setelah pengemis dan anjal ditangkap, maka hanya kita minta mereka buat surat pernyataan dan dipanggil orang tuanya. Tapi setelah beberapa hari, mereka muncul lagi dijalanan,” ujarnya.

Elvis Rusdy menerangkan, tidak semua panti dikelolah Dinsos Provinsi Sumsel. Itu hanya beberapa panti saja, karena panti anak, ODGJ itu tidak ada lagi. Selain itu, Dinsos Sumsel tidak ada lagi anggarannya.

“Sebagai contoh untuk ODGJ, dulu ditangkap dan ditampung ditempat kita. Tapi sekarang tidak ada penampungannya lagi. Kalau mau dibawa ke RS Ernaldi Bahar harus ada Kartu Indonesia Sehat (KIS), padahal ODGJ itu ada yang tidak ada identitasnya. Birokrasi sekarang memang seperti itu,” paparnya.

Lebih lanjut, Elvis Rusdy menjelaskan, saat Asian Games tahun 2018, Gubernur Sumsel saat itu Alex Noerdin memerintahkan zero anjal dan pengemis. Itu bisa berjalan karena ada Tim Terpadu ysng terdiri dari Polri, TNI, Dinsos, Pol PP, dan Tagana. “Tapi sekarang tim itu tidak ada lagi, karena tidak ada anggarannya. Jadi sejak tahun 2020 hanya mengandalkan tim dari Dinsos Palembang yang hanya berjumlah 16 orang dengan menggunakan 2 mobil patroli,” bebernya.

Menurut Elvis Rusdy, pengemis itu sudah jadi mata pencaharian. Bahkan, untuk anak kecil itu ada yang mengkoordinir. “Kita menghimbau agar masyarakat jangan memberi uang kepada pengemis. Kalau mau sumbangan, berikanlah ke Masjid atau lembaga resmi. Apalagi sudah ada Perda pemberi dan penerima itu bisa didenda Rp 50 juta atau hukuman 3 bulan kurungan,” ucapnya.

“Untuk memberi efek jera kepada pengemis adalah dengan ditangkap dan ditampung di panti penampungan. Tapi kendalanya, kita tidak ada lagi panti penampunganya,” tandasnya.

Tags: jangan memberi uangmemberi efek jerapengemis berkedok manusia silver
ADVERTISEMENT
Previous Post

Terima Fee 16 Paket Proyek, 10 Anggota DPRD Muara Enim Divonis 4 Tahun Penjara

Next Post

Terlibat Dua Perkara Korupsi, Alex Noerdin Dituntut 20 Tahun Penjara

Editor Sumsel

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Naga Asia, Sebuah Simbol Hidup dalam Budaya dan Sejarah

Susunan Pengurus SMSI Kabupaten Bandung 2025-2028

Danramil 418-03/Plaju Kapten Inf Indra Sakti Ritonga Sambut Silaturahmi PAC Pemuda Pancasila Seberang Ulu Dua Palembang

Komisi I DPRD Palembang Bahas RAPBD Perubahan 2025

Naga: Simbol Kuat, Inti dari Peradaban

Wabah Hitam: Kisah Horor dari Eropa Pada Abad Ke-14

Komitmen Muba Mengukuhkan Kesiapan Penyelenggaraan PORPROV XV, Ditegaskan dalam Sesi Rapat PB PORPROV

Komite III DPD RI Apresiasi Pemprov Sumsel, SPMB 2025 Berjalan Lancar

Mengenal Berbagai Jenis Kelinci

Berita Populer

Gaya Pakaian Kasual Lebih Nyaman dan Sederhana

Gaya Pakaian Kasual
Reporter lian
14 September 2025

LamanQu.Com - Gaya pakaian kasual adalah pilihan yang populer karena fokus utamanya adalah kenyamanan, kesederhanaan, dan fleksibilitas. Gaya ini sangat...

Read more

Jenis Tikus yang Cocok untuk Jadi Hewan Peliharaan

jenis tikus, hewan peliharaan
Reporter lian
14 September 2025

LamanQu.Com - Seringkali, mendengar kata "tikus" langsung memunculkan citra hama yang kotor dan mengganggu. Namun, di balik persepsi umum itu,...

Read more

Wabah Hitam: Kisah Horor dari Eropa Pada Abad Ke-14

Wabah Hitam
Reporter lian
17 September 2025

LamanQu.Com - Bayangkan sebuah zaman di mana dunia terasa begitu luas, namun tiba-tiba, sebuah ketakutan tak terlihat menyebar lebih cepat...

Read more

Kelinci, Bukan Sekedar Hewan Berbulu Lembut

kelinci
Reporter lian
16 September 2025

LamanQu.Com - Sering kita kenal sebagai hewan peliharaan yang menggemaskan, dengan bulu sehalus kapas dan hidung yang terus bergerak, kelinci...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In