• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Kamis, Oktober 23, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Berharap ASGI Indonesia Lebih Profesional

Reporter Editor Sumsel
4 November 2021
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Berharap ASGI Indonesia Lebih Profesional

Ket: Pelaksanaan ASGI Gelar Simposium ke-tiga di Hotel Swarna Dwipa, Kamis (4/11/2021).

Share on Whatsapp

Palembang, lamanqu.com – Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (ASGI) kembali melaksanakan kegiatan, simposium nasional pembelajaran sejarah III, Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), dalam konsep ketahanan budaya , publikasi dan sumber belajar pada era millenial bertempat di Hotel Swarna Dwipa, Kamis (4/11/2021).

Kepala dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Drs Riza Fahlevi MM berharap agar AGSI Indonesia ini menjadi panutan dan profesional. Agar menjadi contoh bagi murid dan mahasiswa.

“Kita berikan apresiasi mengenai kegiatan ini, dihadiri langsung oleh sejarahwan dan tokoh sejarah lainnya. Saya berharap agar sejarah merupakan bagian dari sebuah pendidikan,” harapnya.

Ia berharap agar ASGI selalu sinergi dengan pemerintah. Memiliki integritas, tetap eksis,
Inovatif dan introspeksi jika ada kesalahan. Serta terus gali potensi yang ada. Melaksanakan dengan aksi semua program-program di ASGI.

“Tentu saya berharap agar semuanya teradminitrasi dengan baik. Percuma jadinya jika tidak tersimpan dengan baik setiap kegiatan dan penelitian yang sejauh ini dilaksanakan,” tandasnya.

Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (ASGI), Sumardiansyah Perdana Kusuma mengatakan, simposium ini merupakan yang ketiga kalinya kita mengadakan simposium secara Nasional. “Pertama kita laksanakan di Jogjakarta kedua di Surabaya dan sekarang di Palembang. Tema kita juga berbeda-beda kali ini tema kita sejarah dalam konsep pembelajaran,” ujarnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, pada hari pertama ini akan dibahas beberapa hal terkait sejarah baik yang ada di Palembang maupun di daerah lainnya. Kemudian pada hari kedua peserta akan secara langsung mengunjungi beberapa situs secara. Jadi selama ini dilihat dan didengar melalui berbagai sumber. Sekarang para peserta dari berbagai daerah bisa langsung belajar dan memahami beberapa peninggalan sejarah. Nantinya bisa dibuatkan dalam bentuk video dan naskah. Sehingga bisa digunakan sebagai bahan ajar kepada murid di sekolah nanti.

“Dengan kegiatan ini diharapkan akan lebih memperkaya pengetahuan akan sebuah sejarah itu sendiri,” katanya.

Misalnya sambung dia, seperti situs bukit Siguntang, akan tampak kecil jika dilihat semata hanya untuk Palembang saja. Tapi jika ditelusuri lebih jauh bahwa bangsa Palembang berasal dari berbagai suku bangsa di berbagai bagian timur Bumi ini. Jadi pada dasarnya tidak ada suatu suku yang benar-benar lahir secara pribumi. Pasti suku tersebut berasal dari daerah yang ada peradaban.

“Nilai dari sebuah sejarah haruslah di lihat dalam Kecamatan yang cukup luas. Sehingga dengan sejarah dapat mempersatukan kita. Bukankah kita berasal dari satu keluarga saja,” bebernya.

Sementara itu Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jayo Wikramo Fauwaz Diraja mengatakan, dirinya sangat bersyukur dan patut bangga. Bahwa di Palembang dilaksanakan kegiatan tersebut. Dari semua penjuru Nusantara hadir pada kesempatan tersebut baik dari Papua, Kalimatan dan lainnya.

Secara tidak langsung ini menciptakan nilai silaturahmi di masyarakat semakin kuat terutama bagi tokoh sejarah dan guru sejarah di Indonesia.

Sekarang ini di lingkungan ini nilai sejarah sudah bergeser. Kegiatan sejarah juga sudah berubah. Dewasa ini banyak anak muda yang menggandrungi tiktok. Kegiatan menonton drama Korea. Tanpa tahu dan mau mengingat nilai dan sejarah yang ada di wilayahnya.

” Kita nemiliki nilai kearifan lokal yang harus kita pedomani. Kita perlu merealisasikan sejarah dalam kehidupan kita, bukan meniru budaya yang malah merusak nilai dari jadi diri bangsa Melayu sendiri,” jelas dia.

“Mengenai sejarah Palembang sendiri yang saat ini sudah mulai hilang dan dilupakan. Dirinya mengaku akan merangkum kembali cerita dan menceritakannya dalam bentuk visual dan pdf,” pungkasnya.

Tags: AGSI IndonesiaNilai dari sebuah sejarahsejarah dalam konsep pembelajaran
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sinergi  Bersama BPK, Pemprov Sumsel Komitmen Berantas Korupsi

Next Post

Harga Emas di Pegadaian Terpantau Melemah

Editor Sumsel

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Kasus Cikalong Wetan Dinilai Aneh, Lima Orang Korban Pengeroyokan Jadi Tersangka

Ratusan Peserta Women Forest Defender Ikuti Kegiatan PINUS, TAF, dan FP3HI

Dies Natalis ke-43, Polsri Terus Bertransformasi, Perkuat Kolaborasi Industri dan Pendidikan untuk SDM Unggul

Banyak Jalan Rusak dan Fasilitas Umum Butuh Perbaikan, Warga OKU Selatan Curhat ke DPRD Sumsel

Dari Jalan Rusak hingga Harga Karet, Aspirasi Warga OKU Mengalir Saat Masa Reses DPRD Sumsel

Rutan Kelas I Palembang Ikuti Zoom Penandatanganan Komitmen Bersama Petugas Pemasyarakatan Seluruh Indonesia

Danlanud SMH Bersama Puluhan Offroader AC ID Jajal Sirkuit Offroad di Area Lanud SMH

Peluncuran Buku Keramik Cina Temuan Sungai Musi Abad 7–19 Masehi di Unsri: Fadli Zon Ungkapkan Bukti Kuatnya Peradaban Nusantara

Titik Terang Menuju Musorprovlub, Kol Purn Ruslan Siap Maju Calon Ketua Umum KONI Sumsel

Berita Populer

Lalat, Penyebar Takdir dengan Kemampuan Fisik

lalat rumah
Reporter lian
18 Oktober 2025

LamanQu.Com - Dalam hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, satu makhluk kecil seringkali diabaikan, atau bahkan dicerca. Ia adalah lalat. Simbol kotoran dan...

Read more

Peluncuran Buku Keramik Cina Temuan Sungai Musi Abad 7–19 Masehi di Unsri: Fadli Zon Ungkapkan Bukti Kuatnya Peradaban Nusantara

keramik cina, Temuan Sungai Musi
Reporter YN
20 Oktober 2025

Palembang, LamanQu.Com - Peluncuran buku “Keramik Cina Temuan Sungai Musi Abad 7 sampai dengan 19 Masehi” karya Dr. H. Fadli...

Read more

Anthony Resmi Nahkodai HIPMI Golf Club Sumsel, Dorong Kolaborasi Bisnis dan Atlet Muda Berprestasi

HIPMI Golf Club Sumsel
Reporter YN
19 Oktober 2025

Palembang, LamanQu.Com - Badan Semi Otonom (Banom) BPD HIPMI Golf Club Sumatera Selatan (Sumsel) resmi dilantik di Lapangan Golf Kenten,...

Read more

Lebah Liar, Menyendiri tanpa Ratu dengan Gelar Insinyur Alam

lebah liar, Insinyur Alam
Reporter lian
15 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di balik bayangan sarang lebah ternak yang terorganisir, ada pasukan penyerbuk yang jauh lebih beragam, bekerja dalam keheningan...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In