Cara Bertanam Padi Hidroponik di Pekarangan Rumah

LamanQu. id – Urban farming atau pertanian kota kian menjadi tren, bahkan tanaman padi yang sering dijumpai di sawah pedesaan kini bisa ditemukan di areal pekarangan rumah.
Nurwulan Agustiani selaku penanggungjawab tim Family Farming Taman Sains Teknologi (TST) Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, membagi tips cara tanam padi secara hidroponik di pekarangan rumah.
Berawal dari komunitas Bengkel Mimpi di Pagelaran Malang yang memperkenalkan secara masif Budidaya Padi dengan konsep Hidroganik. Usaha padi organik dengan memadukan pola budidaya padi dan ikan secara terpadu dan menggunakan pendekatan organik untuk manajemen haranya hanya dari pakan ikan.
Tim Family Farming Taman Sains dan Teknologi Padi melakukan pendekatan yang sedikit berbeda terhadap manajemen hara yang diberikan.
Tahapan Budidaya Hidroponik Padi
- Penyiapan instalasi hidroponik
Penyiapan unit instalasi menggunakan pendekatan jarak tanam 25 x 25 cm. Bisa juga dengan pendekatan sistem tanam legowo dengan mengatur jarak antar paralon. Siapkan paralon ukuran 6 inchi dan rak rangka besi seusai ukuran lahan yang tersedia. Kemudian lubangi paralon dan perkirakan ½ hingga ¾ bagian netpot nantinya bisa tertanam dalam paralon. Disarankan tidak terlalu lebar diameter lubang paralonnya karena ukuran netpot tidak stabil seiring dengan bertambahnya umur dan berat tanaman.
- Penyiapan netpot dan media tanam
Netpot yang digunakan adalah netpot hidroponik diameter 10 cm. Untuk menghemat biaya, netpot dapat juga diganti gelas plastik yang dilubangi dengan kisaran diameter yang sama. Media tanam menggunakan konsep Hidroponik, yakni sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 serta ijuk kelapa untuk pinggiran netpot guna menopang media supaya tidak larut terbawa air
- Penyiapan kolam dan bibit ikan
Kolam ikan merupakan pemanfaatan bagian bawah dari instalasi hidroponik dan memanfaatkan sirkulasi air pada hidroponik padi sekaligus untuk sirkulasi oksigen untuk ikan. Kolam dibuat dari terpal yang ditopang dari rangka besi. Budidaya ikan yang diintegrasikan dengan padi pada metode ini menggunakan jenis ikan nila merah yang relatif tahan terhadap penggunaan pupuk kimia. Pakan ikan yang diberikan setiap hari secara tidak langsung memberikan tambahan hara untuk tanaman padi.
- Penanaman
Penanaman padi dapat dilakukan dengan tanam benih langsung maupun pindah tanam dengan bibit yang disemai secara konvensional. Gunakan varietas yang cocok untuk kondisi wilayah tempat tinggal.
- Skema pemberian nutrisi
Nutrisi yang diberikan tidak hanya berasal dari pakan ikan namun dengan tetap menambahkan kebutuhan hara makro (N, P, dan K) yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan padi serta aplikasi kapur untuk mengontrol kestabilan pH dalam air. 110 kg/ha N, 36 kg/ha P2O5 dan 60 kg/ha K2O yang dikonversikan per satu luasan unit sistem hidroponik (6 m2) dan diaplikasikan secara bertahap dalam 10 minggu. Pupuk dilarutkan dalam 4800 ml air dan diaplikasikan ke tanaman per minggunya.
- Pemeliharaan
Sirkulasi air dinyalakan setiap hari dari pukul 08.00 – 16.00 WIB dan dapat dihentikan menjelang panen. Selain itu, kestabilan pH air dijaga dengan mengaplikasikan 2 karung kapur pertanian dimasukkan ke dalam kolam ikan, satu karung diletakkan dalam kolam dekat pipa outlet dan satu karung dekat pipa inlet. Jika volume air di dalam kolam berkurang, maka dilakukan penambahan air ke dalam kolam. Pada awal pertumbuhan, dilakukan pemeliharaan paralon seminggu sekali dari kotoran yang menempel di dalam pipa. Semakin tua umur tanaman, volume akar semakin besar dan sudah saling mengikat satu dengan yang lain di dalam paralon sehingga paralon akan lebih sukar dibersihkan.
- Panen
Panen padi dilakukan seperti pada umumnya, memotong rumpun di pangkal batang. Setelah tanaman terpanen, akan lebih mudah mengambil sisa tunggul dan akar dalam netpot untuk mempersiapkan musim tanam selanjutnya.
Kemandirian pangan berawal dari kemandirian rumah tangga. Mari Optimalkan pekarangan supaya lebih produktif. Zaman terus berjalan dibarengi dengan teknologi yang terus berkembang. Budidaya padi tanpa menggunakan media tanah bukan lagi menjadi kemustahilan.
Krisis ruang terbuka akan semakin nyata, apalagi bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia di tahun-tahun mendatang, menyebabkan generasi muda dapat berkecimpung pada lahan tanpa sawah, yang tidak kotor, moder, hasil optimal dan tentu saja ramah lingkungan.
Berita Terkait
Indeks BeritaAir Bersih untuk Papua Sehat...
Serba Serbi, DiscoveryHarmoni di Papua...
Serba Serbi, DiscoveryAda Jembatan Instagramable membelah Asia Afrika Bandung...
Serba Serbi, Discovery
Tingkatkan Kesadaran Diri di Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia...
Serba Serbi, Discovery
Begini Tips Meninggalkan Motor Selama Mudik...
Serba Serbi, Discovery
Biaya Ganti Warna Mobil dan Prosedur Ganti Plat Kendaraan, Cek di Sini!...
Otomotif, Discovery