Nak…,Kami Rindu Anak Nan Sholeh dan Sholeha…!
PALEMBANG, lamanqu.com – Bagi mereka, mushalla bukan sekedar rumah ibadah, tapi sudah menjadi bagian hidup. Ketika memeringati tahun baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriah, mengambil tema Festival Anak Sholeh dan Sholeha, Ahad 16 September 2018 menyuguhkan wahana yang bermakna.
Kala pagi merentang siang. Satu per satu anak-anak di Perumahan Griya Cipta Sejahtera, RT 10/ RW 05 Jalan Macanlindungan, Kelurahan Bukitbaru, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang sengaja berdatangan ke Mushalla Baitul Makmur. Kali ini bukan untuk pelesir menghabiskan akhir pekan, melainkan ingin memeriahkan sekaligus uji kemampuan serta menjajal pelbagai lomba di Festival Anak Sholeh dan Sholeha.
Nun di bawah langit bercampur mendung, para anak-anak di perumahan ini rupanya memiliki tingkah laku yang beragam. Ada yang memandangi pucuk kubah mushalla, sesekali juga ada yang menunduk membiarkan matanya mengintip dari balik kacamata yang melorot hingga ke pipi. Tak sedikit diantara mereka tampil necis: setelan yang dikenakan pun sepadan dengan tinggi badan. Bocah lelaki bahkan tak mau kalah. Sebagian bersender di dinding mushalla, selebihnya menyimak teman sebelah yang sedang menghafal ayat-ayat Alquran.
Begitulah secuil potret anak-anak yang hendak mengikuti lomba di Festival Anak Sholeh dan Sholeh di perumahan ini. Tampak jelas kecintaan mereka pada syiar agama pun amat menggelora. Namun, pagi itu sepertinya keheningan terasa menjalar di ruangan mushalla. Karena Bagus, cukup pede membacakan ayat-ayat suci Alquran dihadapan peserta lomba.
“Ini tahun ke-3, kita menggelar kegiatan lomba untuk anak-anak kita. Harapan terbesar kita adalah sejujurnya lewat festival semacan, kelak mereka generasi emas yang selalu mencintai agamanya. Tentu yang terpenting, mereka yang hadir di rumah Allah ini dapat menjadi anak-anak nan sholeh dan sholeha. Kita benar-benar merindukan satu hari nanti anak-anak ini menjadi generasi yang mencintai syiar Islam,” demikian ungkap Nurhidayah, Ketua Pelaksana Festival Anak Sholeh dan Sholeha se-Perum Griya Cipta Sejahtera.
Lagi-lagi Nurhidayah barangkali sedang bersukacita. Apalagi di 1 Muharam 1440 Hijriah, peserta festival terbilang membludak. Bila ditotal sekitar 85 anak turut ambil bagian dalam lomba. Sesuai mufakat panitia, lomba pun meliputi lima kategori. Yaitu lomba Mewarnai tingkat TK dan SD. Lomba Azan tingkat anak-anak dan remaja. Lomba Tartil tingkat anak-anak dan remaja. Lomba Hafalan Ayat Pendek tingkat anak-anak dan remaja. Dan, Lomba Busana Muslim tingkat TK dan SD.
Dalam ajang kompetisi, sambung Nurhidayah, pastinya ada yang beruntung juga ada yang belum menang.
“Anak-anakku sekalian. Di festival ini, anak-anakku ini adalah para juara. Tidak ada yang kalah ataupun menang. Yang pasti siapa yang ikut lomba kebagian hadiah. Bagi yang juara ya…kita tambah piala. Semangat ya….?,” kata Nurhidayah yang kini aktif sebagai guru.
Berselang beberapa menit sebelum lomba dimulai, Nurhidayah menitip pesan.
“Kedepannya, harus lebih baik lagi dari festival ini. Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrahim, festival Anak Sholeh dan Sholeha dibuka,” tutupnya.
Seketika pula ekspresi para peserta lomba di Festival Anak Sholeh dan Sholeha bak tanpa batas. Inilah saatnya bagi dewan juri memberi lampu hijau. Lomba azan, misalnya. Inilah petikan peserta bernama Panji saat lomba dilangsungkan, “Allahuakbar…Allahuakbar…”. Terdengar suaranya merdu. Si anak ini pun sangat menghayati setiap bacaan saat azan.
Ya. Panji betul tak sendirian. Ada belasan anak seusianya yang ikut lomba azan. Masing-masing peserta bahkan saling membebaskan imajinasi saat di depan juri. Tak mengherankan anak-anak terlihat antusias mempraktikan ilmu bagaimana azan yang dikuasai.
“Yang kita nilai di lomba azan ini antara lain adab azan, tajwid, serta irama. Lomba azan kali ini bagus-bagus semua. Pastinya kita berupaya mencari yang terbaik,” disampaikan Ustad Sirozi, juri lomba azan.
Lain Sirozi, lain pula Deni Sukma. Si juri lomba mewarnai tingkat TK dan SD, itu pun tak pernah membayangkan betapa besarnya minat anak-anak di pemukiman komplek untuk unjuk kebolehan saat lomba mewarnai. Di lomba mewarnai, lanjut Deni, ada tiga metode penilaian.
“Di sini (lomba mewarnai), yang dinilai itu harmonisasi, motorik, dan kerapian/kebersihan gambar. Alhamdulillah, perlu ditingkatkan itu mungkin finishing atau kerapian saja,” ia menambahkan.
Tepat pukul 11.23 WIB, seluruh perlombaan di Festival Anak Sholeh dan Sholeha berakhir. Dipastikan seluruh tangkai lomba pun berjalan mulus. Seperti lazimnya sebuah kompetisi, waktu yang ditunggu-tunggu peserta lomba datang jua.
Dari hasil rembuk dewan juri, adapun pemenang Lomba Mewarnai tingkat TK diraih Khaira Juara I, Wawa Juara II, Azzam Juara III. Lomba Mewarnai tingkat SD diraih A Rafa Juara I, Sisi Juara II, Tri Fiyantika Juara III. Pemenang Lomba Azan tingkat Anak-anak diraih Rico Purnomo Juara I, Prana Bhakti Juara II, M Reza Juara III. Lomba Azan tingkat Remaja diraih Angga Juara I, Bagus Juara II, dan Ardiansyah Juara III.
Sedangkan untuk Pemenang Lomba Hafalan Ayat-ayat Pendek diraih Angga Saputera Juara I, Dava Yudi Juara II, dan Prana Bhakti Juara III. Pemenang Lomba Hafalan Ayat-ayat Pendek tingkat SD diraih Rafi Agus Juara I, Nabila Queen Juara II, Khintankhairunisa Juara III. Pemenang Lomba Tartil tingkat SD dinobatkan kepada Aisyah Mustika Juara I, Tania Aulia Juara II, Atiyah Juara III. Pemenang Lomba Tartil tingkat Remaja dinobatkan kepada Reno Alfin Juara I, Oktavian Juara II, M Bagus Juara III. Pemenang Lomba Busana Muslim Anak Putra diraih Al Fatir Asep Juara I, Faiz Juara II, Riski Juara III. Pemenang Busana Muslim Anak Putri diraih Hafsah Juara I, Aurel Aziz Juara II, dan Khaira Juara III.
“Piala ini nak aku pajang di pucuk televisi bae. Biar Ibu dan Ayah tahu kalau aku juara azan,” cetus Rico sambil tersenyum.
Festival Anak Sholeh dan Sholeha se-Perum Griya Cipta Sejahtera mampu merajut warna kenangan yang tak akan pernah pudar. Juga yang pasti pengalaman bersilaturahmi antar sesama menikmati hidangan syiar-syiar nuansa Islami adalah impian terindah sepanjang masa.
“Orang tua manapun selalu rindu yang namanya anak-anak sholeh dan sholeha. Yang mereka (orang tua) inginkan anak-anaknya pandai baca Alquran dan rajin mencintai Allah SWT dan Rasulullah,” tutur Sugiono, Ketua Mushalla Baitul Makmur.
Bersebab itu, toh masih banyak varian impian yang belum kesampaian. Namun, di bawah payung 1 Muharam 1440, ada jejak langkah yang membekas pada lubuk sanubari anak-anak kita. Sekalipun dikemas sehari dalam sebuah layar festival. (R.S)