Palembang, LamanQu.Com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang terus berupaya mengoptimalkan penggunaan anggaran demi menunjang pelayanan dan program kerja.
Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang, Khaidir, menyampaikan bahwa pihaknya telah melaksanakan rehabilitasi terhadap dua bangunan dengan pendekatan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Khaidir menjelaskan, sebelumnya sempat diajukan anggaran sekitar Rp1 miliar untuk rehabilitasi gedung. Namun setelah melalui kajian mendalam, rencana tersebut tidak dilanjutkan secara penuh karena dinilai belum mampu menyelesaikan persoalan utama.
“Rehab gedung itu pernah kita ajukan sekitar Rp1 miliar, tapi setelah dikaji ternyata tidak bisa diteruskan karena tidak menyelesaikan masalah secara menyeluruh,” ujar Khaidir kepada awak media, Selasa (23/12/2025).
Ia mengungkapkan, anggaran tersebut awalnya diperuntukkan bagi rehabilitasi gedung bagian belakang. Namun dalam pelaksanaannya, pembangunan belum berjalan secara utuh dan baru sebatas tiang-tiang bangunan.
“Gedung itu akhirnya tidak jadi dibangun. Bahkan Pak Althur mengusulkan kepada Pak Wali Kota agar proyek tersebut tidak diteruskan, supaya kegiatan pokok dan layanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas,” jelasnya.
Sebagai langkah strategis, anggaran kemudian dialihkan ke kegiatan lain yang dinilai lebih mendesak dan berdampak langsung. Di antaranya adalah rehabilitasi eks kantor lurah serta satu gedung lainnya yang masih digunakan untuk mendukung operasional dinas.
“Dari total Rp1 miliar, sekitar Rp300 juta lebih dialokasikan untuk rehabilitasi dua bangunan. Perencanaan ini merupakan lanjutan dari kebijakan kepala dinas sebelumnya,” tambah Khaidir.
Sementara itu, Staf Perencanaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang, Anto, menyampaikan bahwa kebijakan rehabilitasi dan pengalihan anggaran tersebut telah disampaikan kepada DPRD Kota Palembang, khususnya Komisi IV.
“Kami sudah menyampaikan ke DPRD Komisi IV, dan saat itu juga bertepatan dengan adanya pergantian kepala dinas,” ujarnya.
Anto merinci, rehabilitasi ringan dilakukan pada dua gedung, masing-masing eks kantor lurah dan satu bangunan lainnya, dengan anggaran sekitar Rp200 juta per gedung. Dari total Rp1 miliar, sebesar Rp400 juta digunakan untuk rehabilitasi dua gedung, sementara sisanya Rp600 juta dialokasikan untuk mendukung kegiatan di empat bidang lainnya, yakni dua bidang kearsipan dan dua bidang perpustakaan.
“Untuk rehab dua gedung, masing-masing kita alokasikan Rp200 juta,” jelasnya.
Di sisi lain, Kasubbag Umum Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang, M. Fitriansyah, menegaskan bahwa pembangunan gedung utama bukan merupakan pembangunan baru, melainkan perluasan bangunan ke atas.
“Ini bukan pembangunan gedung baru, tetapi perluasan ke atas gedung utama. Perluasan ini didanai dari hibah Perpustakaan Nasional sebesar Rp4,5 miliar. Karena sifatnya pengembangan ke atas, tidak ada revisi IMB dan tidak menjadi persoalan,” terangnya.
Dengan pengelolaan anggaran yang lebih terarah tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palembang berharap seluruh layanan, program literasi, serta penguatan kearsipan dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.





