Palembang, LamanQu.Com – Anggota Komisi IV DPR RI, Hj. Kartika Sandra Desi, S.H., M.M., melakukan monitoring terhadap penerima bantuan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) di Kelompok Tani (Poktan) Sukajaya Makmur, Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Minggu (26/10/2025).
Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Palembang Fraksi Gerindra, Budi Mulya, S.H., M.M., Camat Sukarami Muhamad Fadly, S.STP., M.AP., Lurah Sukajaya, serta Ketua RT 63 dan para anggota Poktan Sukajaya Makmur.
Dalam kesempatan itu, Kartika Sandra Desi menjelaskan bahwa program P2B merupakan upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan dan gizi keluarga dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Melalui program ini, masyarakat didorong untuk menanam berbagai tanaman pangan bergizi seperti sayuran, cabai, tomat, dan buah-buahan untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan gizi keluarga, menambah pendapatan rumah tangga, serta mendukung program nasional pangan bergizi. Ketahanan pangan sejatinya dimulai dari rumah tangga,” ujar Kartika.
Ia menambahkan, program P2B tidak membutuhkan lahan yang luas, karena masyarakat dapat memanfaatkan berbagai media tanam sederhana seperti polibag, ember bekas, atau pot.
“Yang terpenting adalah kemauan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangannya,” tutur Ketua DPD Partai Gerindra Sumsel ini.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Palembang Fraksi Gerindra, Budi Mulya, mengapresiasi perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat melalui program tersebut. Ia berharap bantuan yang diberikan benar-benar dimanfaatkan dengan baik.
“Semoga program ini dapat meningkatkan gizi masyarakat sekaligus menambah penghasilan keluarga penerima manfaat,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Poktan Sukajaya Makmur, Rioni Satriyansyah, mengungkapkan bahwa bantuan P2B yang diterima oleh kelompoknya antara lain berupa pupuk, bibit sayuran, bibit buah, dan alat semprot pertanian.
“Bantuan ini sangat membantu anggota kelompok dalam memanfaatkan pekarangan. Setiap kelompok tani memiliki anggota sekitar 20 hingga 30 orang,” terang Rioni.
Rioni juga menyampaikan harapan agar pemerintah dapat menyalurkan bantuan tambahan berupa tandon atau drum air, mengingat mayoritas warga di wilayah perkotaan mengandalkan air dari PDAM.
“Kami butuh tempat penampungan air seperti tedmond atau drum, agar kegiatan pertanian kecil di pekarangan bisa berjalan lancar,” tandasnya.
Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) sendiri merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian dalam mendukung Gerakan Nasional Pangan Bergizi dan Kemandirian Pangan Rumah Tangga, dengan sasaran utama kelompok tani wanita dan masyarakat perkotaan agar lebih mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari.






