LamanQu.Com – Masyarakat Indonesia sering mengenal ayam negeri sebagai dua jenis, merah dan putih. Meskipun sama-sama ayam negeri. Keduanya memiliki tujuan dan karakteristik yang sangat berbeda. Bahkan memengaruhi segala hal mulai dari cara mereka dibudidayakan hingga rasa di piring kita.
Untuk itu, mari kita telusuri perbedaan-perbedaan penting ini agar dapat memahami dan memilih sesuai kebutuhan.
Ayam Negeri Putih
Ayam negeri putih adalah ayam broiler. Ia dibiakkan khusus untuk konsumsi daging. Karena itu, ayam ini tumbuh sangat cepat.
Fungsinya memang untuk menghasilkan daging. Hasilnya, daging ayam ini sangat lembut. Ayam broiler menjadi pilihan utama pasar.
Fisiknya besar dengan bulu putih bersih. Badannya sangat padat.
Ayam Negeri Merah
Ayam negeri merah adalah ayam petelur. Ia dibudidayakan untuk bertelur. Sebagai hasilnya, ayam ini menghasilkan telur setiap hari.
Fungsinya adalah produksi telur. Setelah tidak produktif, ayam ini juga dijual. Namun, dagingnya lebih liat.
Fisiknya lebih ramping dan ringan. Bulunya berwarna cokelat kemerahan.
Fungsi dan Kegunaan
Pada dasarnya, perbedaan keduanya sangat jelas.
- Ayam Putih (Broiler): Fokus utamanya adalah daging. Ayam ini ideal untuk sajian cepat.
- Ayam Merah (Petelur): Kegunaan utamanya adalah telur. Dagingnya hanya sampingan.
Aspek Budidaya dan Pertumbuhan
- Ayam Negeri Putih (Broiler): Jenis ayam ini dibudidayakan untuk tumbuh secepat mungkin. Dalam waktu singkat, biasanya hanya 35-45 hari, ayam ini sudah mencapai berat siap panen. Untuk memaksimalkan pertumbuhan otot. Pola makan ayam broiler diformulasikan khusus dengan protein tinggi. Kandang mereka sering kali memiliki sistem pencahayaan dan suhu terkontrol untuk mendukung pertumbuhan optimal.
- Ayam Negeri Merah (Petelur): Sebaliknya, ayam petelur membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kedewasaan. Mereka baru mulai bertelur pada usia sekitar 4-5 bulan dan terus bertelur selama satu hingga dua tahun. Fokus peternak bukan pada berat badan, melainkan pada kesehatan reproduksi ayam agar bisa menghasilkan telur secara konsisten. Pakan mereka kaya akan kalsium untuk memperkuat cangkang telur.
Perbedaan Nutrisi dan Rasa
- Ayam Negeri Putih: Daging ayam broiler sangat lembut, empuk, dan memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi, terutama di bagian kulit. Selain itu, rasa dagingnya cenderung hambar atau kurang “berasa” jika dibandingkan dengan ayam kampung. Sehingga menjadikannya kanvas sempurna untuk bumbu dan masakan apa pun.
- Ayam Negeri Merah: Daging ayam petelur, terutama yang sudah tidak produktif (ayam afkir), memiliki tekstur yang lebih liat dan padat. Namun, karena usia yang lebih tua dan nutrisi yang berbeda, dagingnya memiliki rasa yang lebih kaya dan gurih. Para juru masak sering menggunakan daging ini untuk gulai, soto, atau rendang. Dagingnya empuk dan bumbunya meresap karena dimasak lama.
Perbedaan dari Sisi Ekonomi
- Ayam Negeri Putih: Ayam broiler memiliki siklus ekonomi yang cepat. Peternak bisa memanen ayam dalam waktu kurang dari dua bulan, memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan lebih cepat dan memutar modal secara efisien. Harga jualnya per kilogram relatif lebih murah di pasaran.
- Ayam Negeri Merah: Harga jual per ekor ayam petelur biasanya lebih mahal. Meskipun siklusnya lebih lama, peternak mendapatkan keuntungan dari penjualan telur setiap hari, yang menjadi sumber pendapatan utama.
Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa menentukan pilihan yang tepat, baik untuk memasak di dapur atau berinvestasi di dunia peternakan.