• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Jumat, Oktober 3, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Cerita Heroik 5 Jurnalis Terima Penghargaan Saat Liput Gempa Palu

Reporter Editor Sumsel
12 Oktober 2018
Cerita Heroik 5 Jurnalis Terima Penghargaan Saat Liput Gempa Palu
Share on Whatsapp

Palu, lamanqu.com – Lima jurnalis televisi menerima penghargaan dari Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) atas aksi heroik meliput gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, pada saat kejadian. Salah satu jurnalis adalah Abdy Mari dari tvOne.

Abdy tidak sendiri, karena ada empat jurnalis yang juga menerima penghargaan serupa. Mereka adalah Ody Rahman (NET.), Rolis Muhlis (Kompas TV), Jemmy Hendrik (Radar TV), dan Ary Al-Abassy (TVRI).
“Pendiri dan anggota Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para jurnalis tv di Palu yang telah memperlihatkan dedikasi dan sisi kemanusiaan yang mulia dalam peristiwa gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah. Penghargaan ini diberikan setelah dengan cermat mempelajari kisah mereka,” demikian keterangan pers IJTI hari ini.

Mereka pada Jumat petang itu (28/09), sekitar pukul 15.00 WITA, turun dari Kota Palu menuju Kecamatan Sirenja di Kabupaten Donggala untuk meliput dampak gempa 5,9 SR yang terjadi satu jam sebelumnya, pada pukul 14.00 WITA. Kabarnya, ada korban meninggal akibat bangunan ambruk.
Jarak Palu ke Sirenja di Pantai Barat biasanya dua jam perjalanan menyusuri sisi utara teluk. Mereka bermobil dengan kapasitas tempat duduk tujuh penumpang. Satu jam perjalanan, dekat Pelabuhan Pantoloan menjelang perbatasan Palu-Donggala, pemandangan laut terlihat indah seperti biasanya. Namun, tiba-tiba, mereka merasakan gempa yang sangat kuat. “Saya langsung tarik rem tangan, mobil berhenti di tengah jalan,” tutur Ody yang mengemudikan mobil, seperti yang disiarkan UTI.

“Kami lihat hampir semua pengendara motor di sekitar kami berjatuhan,” lanjut Ody. Mereka langsung turun dan merekam semua peristiwa itu dengan telepon genggam masing-masing. Ada yang sambil menolong orang-orang yang terjatuh. Tiba-tiba terjadi lagi gempa. Dan, ketika mereka melihat ke laut, tampak gelombang tinggi bergerak cepat ke arah mereka. Mereka terpana. Jemmy Hendrik berteriak, “Itu tsunami!”
Teriakan Jemmy menyadarkan mereka dan semua orang yang mendengar. Ada bahaya besar di depan mata. Orang orang panik, berteriak-teriak. Mereka pun ikut berteriak sekeras-kerasnya memperingatkan semua orang. “Lari.., lari, tsunami, tsunami..!”
“Kami langsung masuk mobil dan putar balik,” cerita Abdy. “Kami lihat banyak orang lari ke sana ke mari. Kami buka pintu dan menarik beberapa masuk. Sampai tak ada lagi yang bisa masuk. Ibu-ibu, nenek-nenek, anak-anak, semua histeris dan menangis di dalam mobil yang sesak. Ketakutan dan tercekam.”
“Sampai di ketinggian yang kami anggap aman, mobil saya hentikan,” kata Ody.
“Kami semua keluar. Saya hitung-hitung, ada duabelas orang yang ikut kami. Total 17 dalam mobil yang hanya untuk 8 orang termasuk pengemudi. Saya tidak tahu bagaimana bisa muat sebanyak itu,” cerita Abdy.
Panik tak bisa menghubungi keluarga, tapi masih bisa menolong orang
Setelah memastikan berada di lokasi yang aman, mereka melihat ke arah tempat tadi berhenti di dekat Pelabuhan Pantoloan. “Sudah rata dengan tanah. Rumah-rumah hancur dan berpindah tempat. Perahu dan kapal melintang di jalan. Di mana mana terlihat penuh puing,” tutur Abdy.
Secara naluriah, mereka kembali merekam peristiwa itu untuk kepentingan berita dan mengabarkan pada dunia apa yang mereka saksikan dan alami sendiri. Sampai kemudian sadar, apa yang terjadi dengan keluarga mereka sendiri di Palu.
Serentak, mereka mencoba menghubungi Palu. “Tak ada lagi sambungan telepon. Kami bingung dan panik. Bagaimana keluarga kami,” tutur Ody.
“Saya mungkin yang paling galau karena tempat tinggal kami rumah tua yang rawan runtuh,” kata Abdy.

Tags: Gempa bumijurnalisTsunami
ADVERTISEMENT
Previous Post

HDMY Minta 13 BUMD Diaudit

Next Post

44 Prajurit Kodim 0402/OKI Terima Kenaik Pangkat

Editor Sumsel

Info Terkait

sulawesi di hantam gempa, gempa di makasar

Sulawesi Barat kembali dihantam Gempa dengan kekuatan 6,2 SR

15 Januari 2021
gempa di lampung, gempa bumi di lampung

Setelah Papua Kini Lampung Yang Di Landa Gempa 3,4 SR

13 Januari 2021
Waropen Gempa, Papua Di Landa Gempa

Waropen Di Landa Gempa 5,7 SR

13 Januari 2021
Gempa Sepanjang Awal Tahun, Gempa Di Pulau Sumatera, Pesisir Timur Indonesia

Gempa Sepanjang Awal Tahun 2021

13 Januari 2021
bengkulu dilanda gempat

Bengkulu Dilanda Gempa Dengan Kekuatan 5,8 Magnitudo

7 Januari 2021
BMKG: Gempa Bumi 5,3 Magnitudo Guncang Jembrana-Bali

Terjadi Gempa Berkekuatan M 6,9 dan M 6,8 Guncang Bengkulu Pagi Ini

19 Agustus 2020

Berita Terbaru

DPD RI Sumsel Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka HUT ke-21

Pemprov Sumsel Akan Gelar SRGF di OKU Selatan, Berikut Diungkapkan Plt Kadisbudpar Sumsel

Masyarakat Menolak Ruang Khusus Merokok Di Dalam Gedung

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

Serigala, Sebuah Perwujudan Sempurna dalam Ikatan Kekeluargaan

Ketua Umum BPC HIPMI Kota Palembang Peby Anggi Pratama Dorong Mahasiswa Sumsel Jadi Pengusaha Muda

Polda Sumsel Tegaskan Tidak Ada Intervensi dalam Kasus Kolam Retensi Simpang Bandara

Dari Kampus untuk Ekonomi: Hipmi PT Sumsel Siap Cetak 10 Ribu Entrepreneur

Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pasar Cinde Palembang

Berita Populer

Shio, Roda Kosmik Penentu Takdir dari 12 Hewan Penjaga Waktu

shio
Reporter lian
1 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di ufuk Timur, sebuah sistem penanggalan kuno telah mengatur waktu dan nasib manusia selama ribuan tahun. Bukan sekadar...

Read more

Sisi Baik dan Buruk dari Babi

Sisi Baik dari Babi, Sisi Buruk dari Babi
Reporter lian
30 September 2025

LamanQu.Com - Babi adalah makhluk dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, ia adalah salah satu hewan paling...

Read more

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

serigala berbulu domba
Reporter lian
3 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di antara semua ancaman yang mengintai dalam interaksi sosial, tidak ada yang lebih berbahaya daripada sosok yang tampil...

Read more

Ayam Boiler dan Petelur atau Lebih di Kenal dengan Ayam Negeri

ayam negeri, ayam petelur, ayam broiler
Reporter lian
23 September 2025

LamanQu.Com - Masyarakat Indonesia sering mengenal ayam negeri sebagai dua jenis, merah dan putih. Meskipun sama-sama ayam negeri. Keduanya memiliki...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In