Hadiri Pelantikan Persi dan Makersi Sumsel, Gubernur Sumsel Minta Rumah Sakit Tumbuhkan Kepercayaan Masyarakat Agar Tidak Berobat ke Luar Negeri

Kesehatan, News, Sumsel
Makersi Sumsel , pelayanan kesehatan , Persi Sumsel

Palembang, lamanqu.comPelantikan Pengurus Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) dan Pengurus Kehormatan Etik Rumah Sakit Indonesia (Makersi) Wilayah Sumsel Periode 2022-2026 dilaksanakan di Hotel Novotel, Sabtu (4/2/2023). Hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Sumsel H Herman Deru, Ketum Persi Pusat dr Bambang Wibowo Sp OG (K) MARS.FISQua.

Herman Deru mengatakan, Persi ini diharapkan jadi pagar bagi layanan kesehatan agar orang tidak ke luar negeri. Jadi masyarakat tidak berobat ke luar negeri.

“Ini harus dimulai dari manajemen, komunikasi, performance dan teknologi kita sudah tidak ada yang kalah lagi dengan negara tetangga. Diketahui Sumsel ini masyarakatnya sudah mulai sangat percaya dengan layanan yang diberikan oleh anggota Persi baik Rumah Sakit Negeri dan swasta dari berbagai kelas,” ujarnya.

“Pemprov Sumsel akan bersama-sama dengan Persi dan memberikan reward dan punishment. Untuk reward kalau ada yang baik pelayanannya kita berikan reward dan bahkan mungkin bantuan keuangan. Sedangkan punishment kita akan berikan jika buruk layanannya,” tambahnya.

Kedepan, sambung Herman Deru, pihaknya ingin setiap rumah sakit itu ada layanan unggulan. Misalnya RS Siti Fatimah unggulannya jantung dan ortopedi. Misalnya Siloam bayi tabung, Hermina unggulannya ibu dan anak. Kemudian ada lagi mungkin pelabuhan unggulan untuk ginjal. Kita akan mewujudkan cita-cita besar Sumsel ini untuk menjadi daerah health tourism jadi destinasi wisata sehat,” tuturnya.

Ketum Persi Pusat dr Bambang Wibowo Sp OG (K) MARS.FISQua menuturkan, pelayanan bisa dilihat berbagai aspek-aspek baik dari teknik medis maupun yang non medis.

“Teknik medis komunikasi itu penting untuk pelayanan bagaimana agar semua pemberi layanan itu yang disebut dengan profesional. Pemberian layanan itu bisa bisa berkomunikasi dengan baik dan menempatkan pasien itu sebagai subjek yang terlibat di situ maka kuncinya adalah komunikasi. Suksesnya pelayanan itu adalah interaksi pasien keluarga dan pemberi layanan di situ kuncinya adalah komunikasi. Ada standar di akreditasi setiap profesi diberikan kompetensi terkait komunikasi efektif,” katanya.

Ketua Makersi dr. Henry Yapari, M.Kes menuturkan, kode etik Rumah Sakit 3 masalah-masalah pokok yang utama adalah masalah etik dan perilaku.

“Etika perilaku dan komunikasi dan komunikasi itu harus jelas efektif dan benar itu yang paling penting. Pelayanan itu menyenangkan untuk pasien dan keluarga pasien.Etika profesi Rumah Sakit harus menjalankan itu. Caranya itu dipengaruhi oleh budaya juga corporate culture,” bebernya.

“Untuk peralatan kita sudah mumpuni. Tadi sudah jelaskan Gubernur peralatan kita sudah mempunyai. Untuk mencegah mereka masyarakat luar negeri harus dijaga kepercayaan, ini kompetensi dan karakter ini perlu diperbaiki adalah karakter,”

Ketua Persi Sumsel Periode 2022-2026 yang merupakan Direktur RSUD Palembang BARI dr. Hj. Makiani, SH.,MM.,MARS menambahkan, Persi Sumsel ini adalah bagian dari Pusat. Karena Persi Sumsel ini adalah Wilayah.

“Kita rumah sakit melakukan konsolidasi dan membantu semuanya supaya bisa berkolaborasi dengan baik. Seperti yang disampaikan Gubernur kita punya diharapkan punya unggulan-unggulan setiap rumah sakit,” tandasnya.