• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Sabtu, Desember 13, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
danau ranau, oku selatan banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Pembelajaran di SMK Harus Sesuai Kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri

Reporter Editor Sumsel
26 Juli 2022
kurikulum merdeka, smk negeri 6 palembang
Bagikan ke Whatsapp

Palembang, lamanqu.com – Kepala SMK Negeri 6 Palembang, Drs H Zulfikri MPd mengatakan, sebagai Sekolah Pusat Keunggulan (PK) SMK Negeri 6 Palembang menggunakan Kurikulum Merdeka. “Artinya sesuai dengan kebutuhan kita harus ke dunia usaha dunia industri (dudi). Jadi kalau kita berdasarkan kebutuhan ke dunia usaha dan industri jadi pembelajarannya memang harus berdasarkan dunia industri dengan baik,” ujarnya saat diwawancarai diruang kerjanya, Selasa (26/7/2022).

Zulfikri menerangkan, SMKN 6 sebelum menggunakan Kurikulum Merdeka, juga menggunakan dua kurikulum ada kurikulum BSNP dan Common ASEAN Tourism Curriculum, jadi materi-materinya berbahasa Inggris yang mengajarnya juga bahasa Inggris untuk kelas perhotelan dan kelas tata boga.

“Untuk pembelajaran itu diberikan bukan hanya siswanya yang ada di Indonesia. Tapi juga yang mendengarkannya menyimaknya juga dari negara-negara ASEAN Filipina Thailand Singapura Malaysia yang tergabung dari ASEAN,” katanya.

“Maksudnya adalah sesuai dengan kebutuhan. Kalau dulu kan berpatokan di UNBK terpusat di situ. Sekarang ini bebas jadi arah dan tujuan pendidikan itu tergantung dari sekolah itu sendiri mau arahnya ke mana, mau dibawa ke mana siswa-siswanya itu tergantung dari sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri,” tambah Zulfikri.

Lebih lanjut Zulfikri menjelaskan, kalau di SMK itu kan ada yang mau kuliah tapi jumlahnya sedikit. Karena yang banyak itu mau kerja dan kerja itu lapangan kerjanya enggak semua siswa bisa tertampung semua di dunia usaha dan industri harus banyak juga yang wirausaha. Jadi pembelajaran-pembelajarannya harus sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Seperti saat ini kami bekerja sama dengan PalComTech jadi anak-anak siswa kelas 10 sekarang ini belajar tentang digital marketing jadi digital marketing. Itu maksudnya adalah sekarang zamannya online tidak lagi jual produk-produk itu melalui offline tapi jual produk melalui online diajari anak bagaimana mengemas produk-produknya kita ada jurusan baru yang namanya Desain Komunikasi Visual. Sehingga mengemas dan mengiklankan secara online.

“Jadi nanti ke depan kita akan buka jurusan pemasaran daring itu nanti disesuaikan dengan kebutuhan zaman kebutuhan zaman. Itu memang harus ada guru penggerak, kepala sekolah juga harus penggerak, dan sekolah penggerak. Sekolah itu bagus ada di kepala sekolah juga bagaimana ikut lomba menunjukkan ekstensi mereka kelebihan mereka tergantung dari inovasi dan kreativitas dari kepala sekolah itu sendiri. Kalau semua itu dilakukan insya Allah lulusan-lulusan sekolah itu bisa terserap tidak hanya dunia industri tetapi juga sebagai enterpreneur,” paparnya.

Menurutnya, Kepala sekolah juga harus punya jiwa interpreneur. Maksudnya begini jiwa enterpreneurnya kepala sekolah bisa memprediksi, jadi kalau dulu ada jurusan 4 jurusan yakni perhotelan, tata boga, busana dan kecantikan.

“Kalau tidak mengikuti perkembangan zaman sekolah itu ya siswanya nggak akan banyak. Jadi jiwa entrepreneurnya itu ada marketingnya juga kepala sekolah. Sehingga kita buka jurusan baru supaya siswanya banyak. Kalau mengandalkan jurusan perhotelan kan banyak orang-orang buka perhotelan banyak sekolah-sekolah yang buka perhotelan. Sedangkan keterserapannya tidak bisa terserap semua. Kalau tidak terserap semua jadi mereka ada jurusan baru mereka mengenal digital marketing selain itu gurunya juga harus tahu,” urainya.

Selain itu, lanjut Zulfikri, guru juga harus update harus mengikuti perkembangan zaman. Jangan mengajar pakai pola lama tapi harus mengikuti zaman.

“Jadi pemerintah juga harusnya mengevaluasi sertifikasi guru. Artinya dikaji ulang lagi 3 tahun 4 tahun harus diperbarui lagi sehingga muncul motivasi semangat baru kalau mau dapat sertifikasi tidak mudah. Jadi harus di-upgrade lagi ilmu dari sekarang,” bebernya.

Zulfikri menerangkan, di Kurikulum Merdeka ini dibuatlah inovasi pembelajaran harus dimulai dari guru.
Dulu ada slogan “Tut Wuri Handayani” slogannya itu guru sebagai contoh. Dalam artian contoh yang bisa mempraktekkan bisa memperagakan dan bisa bermain peran artinya bisa segalanya.

“Jadi kalau bisa semuanya siswa bisa contoh akan lebih bisa lagi dari gurunya. Kalau guru tidak bisa memberikan contoh hanya mengajar di kelas siswa hanya disuruh mendengar hanya itu-itu saja, maka sulit maju. Kalau bisa guru itu menguasai beberapa referensi jadi ilmunya itu ada di otak bukan di buku,” paparnya.

Dia menuturkan, ada beda antara SMA dan SMK. Karena kalau di SMK itu banyak prakteknya. Sehingga ada mental untuk berkompetisi nya di lapangan.

“Kalau orang banyak teori mental kompetisinya tidak akan ada. Dia harus berani tampil harus menunjukkan jati diri dan kreativitasnya kalau yang sudah biasa menunjukkan kreativitas gurunya maka siswanya akan ikut. Jadi memang harus banyak tergantung dari guru semua mau tujuannya kemana arahnya ke mana itu yang perlu dibenahi kalau itu terjadi insya Allah pendidikan ini akan bagus jadi gurunya SDM-nya harus dikembangkan.

“Guru harus mengevaluasi diri,makanya perlu MGMP. Bisa mengevaluasi diri penelitian tindakan kelas, kenapa anak nilainya kecil mungkin cara mengajarnya yang salah. Jangan yang disalahkan siswanya,jangan dia menganggap dia benar. Jika dalam satu kelas ada 30 siswa maka ada 30 macam cara menerima pembelajaran kalau. Jadi kalau semua nilai anak kecil, artinya pola pembelajaran guru ada yang salah. Jangan mlah guru menyalahkan siswanya yang bodoh, tapi buatlah penelitian tindakan kelas mengevaluasi dirinya kenapa nilai anak siswa ini kecil. Jangan menyalahkan siswa. Dalam penerapan kurikulum merdeka tahun ini guru harus mengupgrade kemampuannya, dari pembuatan pembelajarannya banyak itu yang banyak dikembangkan. Saat ini sekarang laporan-laporannya kegiatannya memang harus administrasinya harus lebih bagus karena ini untuk pengembangan mutu pendidikan,” pungkasnya.

Tags: Common ASEAN Tourism Curriculumkurikulum merdekaSMK Negeri 6 Palembang
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pertamina Segera Terapkan Sistem Pendaftaran Bagi Pengguna Pertalite dan Bio Solar

Next Post

Zulaikha Fathia As Syifa Melaju Sebagai Finalis Indonesia Gatsby Style

Editor Sumsel

Info Terkait

Gelar MPLS Tahun 2024, SMKN 6 Palembang Komitmen Membentuk Generasi Unggul

Gelar MPLS Tahun 2024, SMKN 6 Palembang Komitmen Membentuk Generasi Unggul

20 Juli 2024
Dunia Digital Marketing

Siswa Diajarkan Dunia Digital Marketing, Kepala SMKN 6 Palembang Tegaskan Tidak Ada Pemaksaan Siswa Berjualan Harus Laku

23 Januari 2024
kurikulum merdeka, profil pelajar pancasila

170 SMP Negeri dan Swasta di Palembang Terapkan Kurikulum Merdeka

3 Juli 2023
kurikulum merdeka

Kurikulum Merdeka Akan Merata kesetiap Sekolah Yang Ada di Kota Palembang

25 Juli 2022
penerapan kurikulum merdeka

Pemkot Palembang dan Disdik Palembang Dukung Penerapan Kurikulum Merdeka

25 Juli 2022
vaksin bagi siswa

SMKN 6 Palembang Gelar Vaksinasi

16 September 2021

Berita Terbaru

Rakorwil KAHMI Sumsel 2025 Dibuka, Fokus Kaderisasi, Politik, dan Kesejahteraan Masyarakat

Polda Sumsel dan Pemkot Palembang Tanda Tangani Perjajian Kerjasama (PKS) Terkait Keamanan Parawisatawan

Muratara Gelar Evaluasi Pejabat Tinggi Pratama 2025, Tiga Jabatan Strategis Dinilai

Langkah Berani KONI Sumsel: Meresmikan 4 Cabor Baru untuk Membangun Masa Depan Olahraga

BPK Sumsel Temukan Dugaan Laporan Fiktif Belanja Makanan dan Minuman Di Kecamatan Buat Sandang Aji dan Buay Pemaca TA 2024

Promo Nataru THE 101 Palembang Rajawali

Wujudkan Asta Cita Presiden, BKKBN Gencarkan Program Tamasya untuk Penguatan SDM

Koperasi Merah Putih Jadi Penguatan Ketahanan Pangan, Gerai Koperasi Merah Putih di Kebun Bunga Ditargetkan Launching Januari 2026

Sumsel Bersinar di Bangkok: Indra Hadinata Meraih Emas Ski Air SEA Games 2025

Berita Populer

Inisiasi SMSI, SOMASI Kabupaten Bandung Tanam Pohon di SPAM Gambung

Tanam Pohon di SPAM Gambung
Reporter UMR
3 Desember 2025

Bandung, LamanQu.Com - Memperingati Hari Menaman Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2025, Solidaritas Masyarakat Konservasi (SOMASI) melaksanakan penanaman ratusan jenis pohon...

Read more

Peringatan HUT Ke-61 Golkar, Yustin Kurniawan: Golkar Sebagai Perekat Persatuan Bangsa dan Penggerak Kemajuan Nasional

HUT Partai Golkar
Reporter YN
5 Desember 2025

Palembang, LamanQu.Com - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke-61 tahun 2025 berlangsung khidmat dan penuh keprihatinan nasional. Mengusung...

Read more

FGD Penyusunan Buku Biografi Maestro Sahilin Digelar, Tekankan Pelestarian Musik Batanghari Sembilan

Biografi Maestro Sahilin
Reporter YN
9 Desember 2025

Palembang, LamanQu.Com - Tim Yayasan Lacak Budaya Sriwijaya terus mematangkan penyusunan buku biografi “Sahilin dan Karya Musiknya” melalui kegiatan Focus...

Read more

PT Basin Coal Mining Dapat Apresiasi pada Rakor Forkopimcam Lais atas Dukungan PPM dan Layanan Kesehatan Gratis

PT Basin Coal Mining
Reporter YN
11 Desember 2025

Muba, LamanQu.Com - Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lais berlangsung dengan lancar dan produktif. Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In