Cerita Sang Konsultan Pilih Ikan di Talang Ratu

lamanqu.com – Nama Bahanal agaknya cukup familiar dikalangan warga Talang Ratu, Kota Palembang. Dia adalah sang konsultan yang berpengalaman dipelbagai bidang. Kini, ia memutuskan untuk mendalami usaha budidaya ikan air tawar.
Usaha budidaya ikan air tawar yang terletak di Jalan Letnan Murod Lorong Biga RT 12, Kelurahan 20 Ilir DIV, Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang didirikan sejak dua lalu silam.
Waktu itu, pria yang akrab disapa Boyang hanya memiliki beberapa kolam beton dan itu semua ia kerjakan sendiri tanpa adanya pekerja tetap yang membantu usahanya.
Barangkali Boyang paham nian apa itu makna sesungguhnya “Learning by Doing”. Spirit itu melekat kuat dalam hidupnya. Belajar sesuatu dengan cara melakukannya terlebih dahulu. Mirip-mirip seperti “Ala Bisa Karena Biasa”.
Dan, semula Boyang cuma menjual ikan gurame dengan pembesaran terlebih dahulu, sebelum ia beralih pada penjualan bibit ikan air tawar.
“Awalnya itu ada tetangga memelihara ikan gurame. Waktu itu saya belilah 500 bibit gurame. Ya, berat ikan sempat mencapai 1,4 kilogram. Tanpa perlakuan apa-apa. Tidak ada sirkulasi udara. Seminggu awal bagus perkembangannya, namun minggu berikutnya ikan kena jamur seperti rrambut. Segala obat, saya beli. Namun tetap saja tidak bisa diatasi,” Boyang berkisah pengalamannya.
Beberapa bulan kemudian, dari 500 bibit tersisa hanya 50 ekor ikan gurame. Dari situ, Boyang terpikir bagaimana supaya kolam yang ada bisa dimanfaatkan untuk budidaya ikan air tawar.
“Kolam-kolam ini kan banyak yang kosong. Saya ingin semuanya terisi ikan. Jadi belilah bibit nila dekat sini. Luar biasa perkembangnya. Umur dua bulan, bobotnya 150 gram per ekor atau sekitar 10 ekor per kilogram,” disampaikan lelaki kelahiran Palembang 26 September 1972 ini.
Dalam rentang tempo 6 bulan, bobot ikan nila mencapai 927,2 gram per ekor. Kala itu, munculah keresahan dalam diri Boyang disebabkan anak-anak ikan semakin banyak.
“Lantas carilah referensi, sampai dapat referensi untuk pemijahan diperlukan bibit yang berkualitas, cukup umur, dan cukup berat. Walau umur cukup, dari berat tidak cocok. Walhasil, dibuanglah anak-anak ikan tersebut,” dia menyebutkan.
Keresahan Boyang nampaknya tidak hanya itu. Air di kolam bahkan miliknya mengeluarkan busa. Dari referensi yang ia baca, itu penyebabnya ternyata filter yang kotor. Guna menghilangkan busa di kolam, hampir setiap pekan filter dibersihkan.
“Prinsip yang saya pakai, belajar sambil mencoba,” ucap Boyang yang pernah bekerja di Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat P3M STIA LAN Jakarta .
Berita Terkait
Indeks BeritaLebarkan Sayap, USS Gandeng Asosiasi Petani Sawit Indonesia...
Ekobis, News
All You Can Eat Murah Special Kemerdekaan Di The 1O1 Palembang Rajawali...
Ekobis, Kabar Ekonomi
Siap-Siap Tergoda! Ibis Palembang Sanggar Rilis Grab & Go dan Duo Manis...
Ekobis, Promo
Sudah 30 Tahun, Optik Sriwijaya Masih Jadi Toko Kacamata Favorit Warga Palembang...
Ekobis, Kabar Ekonomi, Promo
Wedding Expo The Excelton Hotel Palembang Usung Tema Go Digital...
Ekobis, Promo
Nikmati Sensasi Liwetan Premium dengan Cita Rasa Khas Nusantara di THE 1O1 Palembang...
Ekobis, Promo