• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Senin, Desember 15, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
danau ranau, oku selatan banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Ekobis

Harga Emas Perlahan Mulai Bersinar

Reporter Editor Sumsel
9 April 2021
Harga Emas Perlahan Mulai Bersinar
Bagikan ke Whatsapp

lamanqu.com – Harga emas dunia kembali menguat ditengah pernyataan bank sentral AS terkait potensi inflasi. Sejumlah sentimen yang ada berpotensi mengerek harga emas ke level yang lebih tinggi.

Berdasarkan data Bloomberg pada Kamis (8/4/2021), harga emas di pasar Spot sempat naik hingga 0,34 persen ke level US$1.743,58 per troy ounce. Sedangkan, harga emas Comex juga sempat menguat hingga 0,11 persen ke posisi US$1.743,50 per troy ounce.

Adapun, harga logam mulia ini telah terkoreksi lebih dari 8 persen sepanjang tahun 2021 ditengah prospek positif pemulihan ekonomi dunia.

Penguatan imbal hasil obligasi AS atau US Treasury juga semakin menekan pergerakan harga emas. Turunnya minat terhadap emas terlihat dari banyaknya investor yang melepas exchange traded funds (ETF) berbasis emas.

Data dari SPDR Gold Trust menyebutkan, tingkat kepemilikan ETF emasnya turun 0,35 ton ke posisi 1.029,69 ton hingga Rabu (7/4/2021).

Hasil pertemuan bank sentral AS, The Fed pada 16–17 Maret yang dirilis pada Rabu kemarin waktu AS menunjukkan sikap The Fed yang masih waspada dan memerlukan lebih banyak kemajuan sebelum menghentikan program pembelian obligasinya.

Selain itu, The Fed juga menyatakan potensi kenaikan inflasi hanya akan terjadi sementara. Adapun, kenaikan inflasi dapat menjadi katalis positif bagi penguatan harga emas.

Pelaku pasar juga akan memantau pernyataan Gubernur The Fed, Jerome Powell, dalam diskusi panel terkait perekonomian global pada Kamis waktu setempat.Business Development Manager Guardian Gold di Sydney, John Feeney mengatakan The Fed kemungkinan akan tetap mempertahankan kebijakan akomodatifnya dalam beberapa waktu.

Hal ini diprediksi akan tetap berlanjut apabila nantinya inflasi AS mengalami kenaikan.

“Kunci utama untuk harga emas adalah seberapa besar tingkat inflasi melewati level yang diinginkan dan efeknya terhadap imbal hasil obligasi AS (US Treasury),” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan, penguatan emas saat ini ditopang oleh melemahnya indeks dolar AS. Menurutnya, kenaikan emas saat ini bersifat terbatas. Hal tersebut disebabkan oleh pernyataan The Fed yang menganggap kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi yang dinilai bersifat sementara.

Kendati demikian, Ibrahim meyakini peluang penguatan harga emas hingga akhir tahun masih terbuka. Hal tersebut didukung oleh prospek munculnya stimulus tambahan dari negara-negara Eropa.Ia memaparkan, penyebaran virus corona membuat sejumlah negara di Eropa masih memberlakukan kebijakan lockdown yang akan menghambat pemulihan ekonomi di wilayah itu. Guna memulihkan perekonomian tersebut, negara-negara di Eropa akan mengeluarkan paket-paket stimulus.

“Prospek stimulus besar-besaran ini berimbas pada kenaikan inflasi, yang akan menjadi katalis positif untuk harga emas,” jelas Ibrahim saat dihubungi pada Kamis (8/4/2021).Ibrahim memprediksi, harga emas dapat akan bergerak di kisaran ke level US$1.600 per troy ounce hingga US$1.800 per troy ounce hingga semester I/2021.

Sementara itu, hingga akhir tahun batas atas harga emas diprediksi pada level US$1.950 per troy ounce.Secara terpisah, Founder Traderindo.com Wahyu Laksono menyebutkan, penguatan harga emas disebabkan oleh optimisme pasar yang memicu koreksi dolar AS. Menurutnya, saat ini isu kenaikan inflasi sedang mereda seiring dengan munculnya pernyataan dari The Fed.

Meski tengah menguat, Wahyu mengatakan posisi harga emas saat ini belum aman. Pasalnya, kondisi fundamental aset ini secara umum belum berubah.Selain itu, secara teknikal, pergerakan harga emas juga belum terlalu signifikan. Hal tersebut karena emas masih tidak dapat menembus level US$1.770 per troy ounce.“Emas membutuhkan isu atau sentimen baru selain imbal hasil obligasi AS untuk bergerak lebih lanjut,” paparnya.

Untuk itu, Wahyu memprediksi harga emas akan bergerak pada rentang US$1.700 hingga US$1.770 per troy ounce dalam jangka pendek.Sementara, dalam jangka menengah, kisaran harga emas berada di level US$1.600 sampai US$1.800 per troy ounce.

Chief Market Analyst AvaTrade, Naeem Aslam dalam risetnya menyebutkan, koreksi harga emas yang terjadi selama beberapa pekan belakangan kemungkinan hanya bersifat sementara. Hal tersebut dapat terjadi apabila investor mengkhawatirkan keberlanjutan penguatan pasar saham.

Aslam memaparkan, sejauh ini pasar mempercayai bahwa sejumlah sentimen positif yang mendorong kenaikan pasar saham telah diperhitungkan atau priced-in. Sentimen ini memunculkan kesempatan bagi para investor untuk menghentikan aksi beli dari saham dalam beberapa waktu.

“Kekhawatiran terhadap kenaikan inflasi saat ini memang nyata, dan katalis ini dapat menjadi momentum untuk pergerakan harga emas,” jelasnya.Sementara itu, laporan dari TD Securities menyebutkan, harga emas kesulitan menjaga pergerakan uptrendnya seperti pada masa pandemi virus corona.

Hal ini terjadi ditengah turunnya inflow dana yang masuk ke aset ini.“Emas masih berpotensi mendapat katalis positif dari kenaikan minat bank sentral untuk membelinya,” demikian kutipan laporan tersebut.

Adapun, Hungaria telah meningkatkan jumlah cadangan emasnya sebanyak tiga kali lipat. Data dari Bank Sentral Hungaria mencatat, tingkat kepemilikan emas hingga akhir Maret lalu mencapai 94,5 ton.Laporan dari World Gold Council menyebutkan, pada Februari 2021 bank sentral dunia saat ini menjadi net buyer terbesar. Angka pembelian terbesar dicatatkan oleh bank sentral India dengan 11,2 juta ton.

“Secara bulanan, pembelian yang dilakukan Hungaria adalah yang terbesar sejak Polandia memborong 94,9 ton emas pada Juni 2019 lalu,” demikian kutipan dari World Gold Council.Selama 1 dekade terakhir, bank sentral menjadi pendukung kenaikan harga emas. Namun, pada kuartal III/2020 lalu, posisi bank sentral berbalik menjadi net seller seiring reli harga memicu aksi profit taking.Krishan Gopaul, Market Intelligence Manager at the World Gold Council mengatakan, bank sentral akan tetap menjadi net buyer emas sepanjang 2021. Tingkat permintaan dari institusi ini akan tetap stabil.

Tags: exchange traded fundsharga emas duniapotensi kenaikan inflasi
ADVERTISEMENT
Previous Post

IHSG Berpeluang Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Next Post

Wahyu Sanjaya Ingatkan Pentingnya Empat Pilar Berbangsa

Editor Sumsel

Info Terkait

harga emas berhasil bangkit, harga emas dunia

Harga Emas Anjlok Pagi Ini

18 Oktober 2021
Harga Emas Dunia

Harga Emas Dunia Alami Penurunan

26 September 2021
Tiga Hari Beruntun Harga Emas Antam Melesat Tajam

Tiga Hari Beruntun Harga Emas Antam Melesat Tajam

21 Januari 2021

Berita Terbaru

Gubernur Herman Deru Kukuhkan Pengurus Pusat KKP, Tekankan Soliditas dan Persatuan Warga Palembang

Sumarlin Ramkuti, Kepala Sekolah SDN 244 Palembang, Raih Penghargaan Juara 3 Lomba Kepala Sekolah Inovatif Tingkat Kota

Didukung Gubernur Sumsel, HDCU Cup 2025 Dorong Kebangkitan Tenis Meja Sumsel

Uang Kutipan Sekolah Capai Ratusan Ribu, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Sumsel Bagindo Togar BB : Itu Cederai Keadilan Pendidikan

Rakorwil KAHMI Sumsel 2025 Dibuka, Fokus Kaderisasi, Politik, dan Kesejahteraan Masyarakat

Polda Sumsel dan Pemkot Palembang Tanda Tangani Perjajian Kerjasama (PKS) Terkait Keamanan Parawisatawan

Muratara Gelar Evaluasi Pejabat Tinggi Pratama 2025, Tiga Jabatan Strategis Dinilai

Langkah Berani KONI Sumsel: Meresmikan 4 Cabor Baru untuk Membangun Masa Depan Olahraga

LKPSS–Disdik Palembang Teken MoU, Kaji Skema Bantuan Tepat Sasaran bagi SD Swasta

Berita Populer

Inisiasi SMSI, SOMASI Kabupaten Bandung Tanam Pohon di SPAM Gambung

Tanam Pohon di SPAM Gambung
Reporter UMR
3 Desember 2025

Bandung, LamanQu.Com - Memperingati Hari Menaman Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2025, Solidaritas Masyarakat Konservasi (SOMASI) melaksanakan penanaman ratusan jenis pohon...

Read more

FGD Penyusunan Buku Biografi Maestro Sahilin Digelar, Tekankan Pelestarian Musik Batanghari Sembilan

Biografi Maestro Sahilin
Reporter YN
9 Desember 2025

Palembang, LamanQu.Com - Tim Yayasan Lacak Budaya Sriwijaya terus mematangkan penyusunan buku biografi “Sahilin dan Karya Musiknya” melalui kegiatan Focus...

Read more

PT Basin Coal Mining Dapat Apresiasi pada Rakor Forkopimcam Lais atas Dukungan PPM dan Layanan Kesehatan Gratis

PT Basin Coal Mining
Reporter YN
11 Desember 2025

Muba, LamanQu.Com - Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lais berlangsung dengan lancar dan produktif. Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah...

Read more

Sumarlin Ramkuti, Kepala Sekolah SDN 244 Palembang, Raih Penghargaan Juara 3 Lomba Kepala Sekolah Inovatif Tingkat Kota

Kepala Sekolah SDN 244 Palembang
Reporter YN
13 Desember 2025

Palembang - Kepala Sekolah SD Negeri 244 Palembang, Sumarlin Ramkuti, S.Pd., M.Pd., Gr., berhasil meraih penghargaan juara 3 dalam Lomba...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In