• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Jumat, Oktober 3, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Serba Serbi Discovery

Mengenal Apa Itu Skala Richter dan Magnitudo

Reporter Editor Sumsel
15 Januari 2021
Perbedaan SR dan Magnitudo, Penemu Skala Richter, Asal Muasal kata Magnitudo

Ahli Seismologi Charles Richter (Pengembang Skala Untuk Mengukur Kekuatan Gempa Bumi) | @LQ Koleksi

Share on Whatsapp

lamanqu.com – Terkait seringnya terjadi pemberitaan tentang terjadinya gempa, maka muncul pertanyaan dari berbagai pihak mengenai istilah Skala Richter atau disingkat SR untuk kekuatan gempa bumi.

Pasalnya, penggunaan SR itu berganti dengan istilah magnitude atau disingkat M. Bila SR ditulis setelah angka, maka M ditulis sebelum angka.

Selain itu kekuatan gempa skala richter (SR) merupakan satuan yang sebenarnya sebutan apresiasi kepada Charles Richter yang merupakan penemu tipe magnitudo lokal (ML) pada 1935 di California, Amerika Serikat.

Istilah SR dan M kerap membuat bingung, apakah menggunakan SR atau M dalam menulis laporan suatu kejadian gempa. Lalu, apa beda SR dengan M tersebut?

Namun sebelum itu perlu diketahui kalau Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak lagi memakai satuan Skala Richter (SR) untuk menghitung kekuatan gempa bumi.

Terhitung sejak 2008, BMKG telah mengganti penyebutan kekuatan gempa dari skala richter (SR) menjadi Magnitudo (M).

SR, katanya digunakan untuk gempa bumi dengan kekuatan rendah atau di bawah 6. Sementara, M digunakan untuk gempa berkekuatan besar.

Perbedaan SR dan Magnitudo


Pada prinsipnya, SR merupakan logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang dalam pengukurannya menggunakan satuan mikrometer.

Diukur dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya.

Artinya, pengukuran ini berdasar dengan jarak yang lebih dekat dari gempa. Contohnya adalah ketika ada sebuah rekaman gempa bumi dari seismometer yang terpasang sejauh 100 km dari pusat gempanya, jadi amplitudo maksimumnya sebesar 1 mm.

Maka bisa dikatakan kekuatan gempa tersebut adalah log (10 pangkat 3 mikrometer) atau 3,0 Skala Richter.

Skala Richter digunakan ketika terjadi gempa lokal dan hanya dapat menjangkau jarak yang kurang dari 600 km atau saat terjadi gempa-gempa yang kecil.

Sehingga, jika kekuatan gempa masih di bawah 6,0 masih bisa menggunakan satuan Skala Richter. Namun, jika kekuatan gempa sudah di atas 6,0, menggunakan satuan Skala Richter dianggap sudah tidak relevan.

Tags: Asal Muasal kata MagnitudoPenemu Skala RichterPerbedaan SR dan Magnitudo
ADVERTISEMENT
Previous Post

Sulawesi Barat kembali dihantam Gempa dengan kekuatan 6,2 SR

Next Post

Pertandingan Arsenal Dengan Crystal Palace Berakhir Imbang

Editor Sumsel

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

DPD RI Sumsel Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka HUT ke-21

Pemprov Sumsel Akan Gelar SRGF di OKU Selatan, Berikut Diungkapkan Plt Kadisbudpar Sumsel

Masyarakat Menolak Ruang Khusus Merokok Di Dalam Gedung

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

Serigala, Sebuah Perwujudan Sempurna dalam Ikatan Kekeluargaan

Ketua Umum BPC HIPMI Kota Palembang Peby Anggi Pratama Dorong Mahasiswa Sumsel Jadi Pengusaha Muda

Polda Sumsel Tegaskan Tidak Ada Intervensi dalam Kasus Kolam Retensi Simpang Bandara

Dari Kampus untuk Ekonomi: Hipmi PT Sumsel Siap Cetak 10 Ribu Entrepreneur

Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi Pasar Cinde Palembang

Berita Populer

Shio, Roda Kosmik Penentu Takdir dari 12 Hewan Penjaga Waktu

shio
Reporter lian
1 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di ufuk Timur, sebuah sistem penanggalan kuno telah mengatur waktu dan nasib manusia selama ribuan tahun. Bukan sekadar...

Read more

Sisi Baik dan Buruk dari Babi

Sisi Baik dari Babi, Sisi Buruk dari Babi
Reporter lian
30 September 2025

LamanQu.Com - Babi adalah makhluk dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, ia adalah salah satu hewan paling...

Read more

Ayam Boiler dan Petelur atau Lebih di Kenal dengan Ayam Negeri

ayam negeri, ayam petelur, ayam broiler
Reporter lian
23 September 2025

LamanQu.Com - Masyarakat Indonesia sering mengenal ayam negeri sebagai dua jenis, merah dan putih. Meskipun sama-sama ayam negeri. Keduanya memiliki...

Read more

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

serigala berbulu domba
Reporter lian
3 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di antara semua ancaman yang mengintai dalam interaksi sosial, tidak ada yang lebih berbahaya daripada sosok yang tampil...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In