• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Rabu, Desember 3, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
danau ranau, oku selatan banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Sekretaris Jenderal Himpunan Keluarga Tamansiswa Indonesia (HIMPKA Tamansiswa) Ki Edi Susilo : Narasi Kebangsaan Terkoyak, Bencana Sumatera: Ketika Bantuan Malaysia Lebih Cepat dari Ibu Pertiwi

Reporter YN
30 November 2025
Bantuan Malaysia
Bagikan ke Whatsapp

Palembang, LamanQu.Com – ​Bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) secara beruntun dan masif bukanlah sekadar takdir alam biasa, melainkan cermin telanjang dari kegagalan sistemik dan sebuah pengkhianatan terhadap narasi kebangsaan. Tragedi ini, mulai dari banjir bandang, longsor, hingga erupsi gunung berapi, secara brutal membuktikan tesis pahit, Republik ini telah menganaktirikan Sumatera.

Korban Ratusan Jiwa: Disparitas Pembangunan yang Pincang

​Ketika ratusan nyawa melayang, data terakhir menunjukkan lebih dari 300 jiwa meninggal dunia dan ratusan lainnya masih dalam pencarian di tiga provinsi. Negara seolah baru tersentak dari tidur panjangnya. Angka ini, yang sebagian besar terkonsentrasi di permukiman dan wilayah yang seharusnya dilindungi, adalah harga mahal dari disparitas pembangunan dan prioritas yang pincang.

​Saat Jakarta dan Pulau Jawa berbenah diri dengan pembangunan infrastruktur megah, menelan triliunan APBN Sumatera, sebagai penyumbang devisa vital melalui sawit, batu bara, dan minyak bumi, justru dibiarkan rentan. Investasi dalam mitigasi bencana dan infrastruktur penunjang di Sumatera jauh tertinggal.

​Faktanya, Kawasan perbukitan dan daerah aliran sungai (DAS) yang menjadi langganan bencana di Sumut dan Sumbar dibiarkan kritis. Infrastruktur pencegah bencana seperti dam penahan dan sistem peringatan dini (EWS) seringkali tidak berfungsi optimal atau tidak memadai untuk skala ancaman geologis Sumatera yang didominasi oleh Patahan Besar Sumatera (Great Sumatran Fault) dan cincin api Pasifik. Kita tidak sekadar berhadapan dengan alam, kita berhadapan dengan kelalaian yang fatal.

Dana Darurat dan Respons: Lebih Lambat dari Bantuan Negara Tetangga

​Respons negara terhadap krisis di Sumatera sering kali terasa kering dan birokratis, sekaligus sangat lamban. Sementara fokus media dan pusat kekuasaan tersedot oleh isu-isu politik di Jawa, korban-korban di pelosok Sumatera harus menunggu uluran tangan yang tersendat.

​Proses pencairan dana rekonstruksi dan rehabilitasi kerap memakan waktu berbulan-bulan. Namun, puncak dari aib ini adalah ketika bantuan kemanusiaan dari negara tetangga, Malaysia, justru dilaporkan tiba di Aceh dengan membawa obat-obatan dan tenaga medis, bahkan sebelum bantuan logistik skala besar dari Pemerintah Pusat tuntas didistribusikan ke seluruh titik bencana. Ironi yang menyakitkan.

Pemerintah kita terkesan gagap di kandang sendiri, sementara tetangga sebelah lebih “Gercep” (gerak cepat) merespons tragedi kemanusiaan di halaman depan Republik.

Lingkungan Dikorbankan demi Eksploitasi Pusat

​Pemicu utama bencana hidrometeorologi ini tidak bisa dilepaskan dari eksploitasi sumber daya alam secara masif. Hutan-hutan yang berfungsi sebagai penjaga air kini beralih fungsi menjadi perkebunan monokultur dan pertambangan. Penebangan liar dan perizinan yang serampangan di hulu sungai telah menghilangkan daya dukung ekologis lahan. Ini adalah kejahatan ekologis yang difasilitasi oleh kebijakan pusat dan daerah yang hanya berorientasi pada keuntungan korporasi, tanpa memedulikan keselamatan rakyat.

Mendesak Revolusi Kebijakan Sentralistik Demi Keutuhan Bangsa

​Jika bencana di Sumatera ini terus dianggap sebagai “urusan daerah” yang hanya perlu ditangani secara sporadis, maka narasi kebangsaan “dari Sabang sampai Merauke” hanyalah omong kosong belaka.

​Kami HIMPKA Tamansiswa menutut

Revisi Total Prioritas APBN: Alihkan fokus pembangunan yang berlebihan di Jawa untuk memperkuat infrastruktur mitigasi bencana di daerah rawan, termasuk penguatan EWS dan pembangunan fisik pencegah bencana.

​Audit Lingkungan dan Moratorium Perizinan Eksploitatif: Hentikan segera pemberian izin baru di kawasan hulu dan lakukan audit ketat terhadap korporasi yang terbukti berkontribusi pada deforestasi.

​Penguatan Kapasitas Daerah: Transfer anggaran dan teknologi yang memadai untuk BPBD di Sumatera agar dapat merespons secara cepat dan mandiri.

​”Persatuan dan kesatuan tidak dapat dicapai bila tidak ada rasa keadilan dan kesamaan derajad di antara sesama warga negara.”  Ki Hadjar Dewantara.

​Pesan Sang Bapak Pendidikan Nasional tersebut adalah gema yang menampar wajah Republik hari ini. Lebih dari 300 nyawa yang menjadi korban, bantuan negara yang tersusul oleh bantuan dari Malaysia, adalah bukti nyata bahwa negara telah merobek rasa keadilan itu sendiri.

​Kegagalan memastikan keselamatan dan keadilan bagi rakyat di Sumatera adalah kegagalan menjaga persatuan. Jangan biarkan air mata dan darah rakyat Sumatera menjadi bukti abadi bahwa mereka adalah anak tiri dalam bingkai Ibu Pertiwi.

Tags: Banjir BandangBantuan Malaysia
ADVERTISEMENT
Previous Post

DPW PKS Sumsel Gelar Rakerwil, Bahas Penguatan Program Unggulan dan Konsolidasi Menuju Pemilu Mendatang

Next Post

National Open Karate Championship Piala Pangdam III/Siliwangi 28–30 November 2025

YN

Info Terkait

Longsor di Kampung Gintung

10 Warga Diduga Tertimbun Longsor di Kampung Gintung Desa Cibenda

25 Maret 2024
Banjir di Kecamatan Kalibaru, kegiatan reboisasi

Terkait Komentar Banjir di Kecamatan Kalibaru, Politisi Termuda dari Partai Gerindra Angkat Bicara

16 Mei 2023
membuat jembatan darurat, akses jalan antar desa, banjir bandang

Banjir Bandang di Garut, Brimob Polda Jabar Bantu Warga Bersihkan Material Banjir

9 November 2021
aksi kepedulian, banjir bandang di malang, bajir bandang di kota batu

Banjir Bandang Malang, ACT dan Relawan Muda Sumsel Gelar Aksi Kepedulian

5 November 2021
banjir bandang, akibat hujan deras

11 Warga Masih Hilang, Banjir Bandang di Kota Batu 

5 November 2021
Banjir Bandang, Bencana Alam, BPBD, Sat Brimob Polda jabar, Polres Sukabumi, Tim SAR, Posko Bencana, Kampung Cibuntu, Sukabumi

Kodim 0607/Kota Sukabumi Terjunkan 89 Personel, Pasca Banjir Bandang Di Sukabumi

23 September 2020

Berita Terbaru

Dit Intelkam Polda Sumsel Gelar FGD Merayakan Perbedaan Menguatkan Persatuan

Bikin Macet Parah, Warga Keluhkan PKL di Bawah Flyover Pasar Kiaracondong Bandung

Inisiasi SMSI, SOMASI Kabupaten Bandung Tanam Pohon di SPAM Gambung

Munas VI ASPPI Resmi Dibuka di Palembang, Mantapkan Sinergi untuk Kemajuan Pariwisata Nasional Palembang

Anggota Komisi VII DPR RI Rycko Menoza Sjachroedin Zainal: UMKM Harus Rasakan Manfaat KUR 100 Juta Tanpa Jaminan

SMK Penerbangan Sriwijaya Perkuat Kurikulum Berbasis Industri, Lulusan Banyak Terserap Maskapai dan Bandara

PLN UID S2JB Kirim Tim Teknik untuk Percepatan Pemulihan Listrik Korban Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar

Laga Persahabatan Mini Soccer, Tim Kodam III Siliwangi Vs Tim Insan Media Skor 6-0

Warga Grand Permain Residence Berang: PT Tirta Sriwijaya Diduga Gelembungkan Tagihan Air Hingga 100%

Berita Populer

Nyamuk, Makhluk Mini Pembawa Maut

nyamuk, serangga penggangu
Reporter lian
5 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di antara semua predator yang berkeliaran di alam liar, makhluk yang paling mematikan bukanlah singa yang mengaum, hiu...

Read more

Jembatan Layang Lettu Karim Gandus Jadi Proyek Percontohan Konstruksi Modern di Sumsel

Jembatan Layang Lettu Karim
Reporter YN
25 November 2025

Palembang, LamanQu.Com – Jembatan Layang Lettu Karim di Gandus resmi beroperasi setelah diresmikan oleh Gubernur Sumsel Dr. H. Herman Deru,...

Read more

Kancil, Si Cerdik dan Mungil dari Belantara Asia Tenggara

kancil
Reporter lian
27 November 2025

LamanQu.Com - Kancil (Tragulus spp.) adalah salah satu hewan paling mempesona di Asia Tenggara, terkenal dalam cerita rakyat sebagai tokoh...

Read more

Siswa SMK Penerbangan Sriwijaya Jalani PKL di Bandara, Hanggar, dan Sekolah Tinggi Penerbangan Ternama Selama Empat Bulan

SMK Penerbangan Sriwijaya Jalani PKL
Reporter YN
1 Desember 2025

Palembang, LamanQu.Com — SMK Penerbangan Sriwijaya setiap tahun memberangkatkan peserta didik kelas XI untuk mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL)...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In