Palembang, LamanQu.Com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Sumsel Bidamg Ekenomi, Keuangan, dan Pembangunan Provinsi Sumsel Deva Octavianus Coriza, S.E., M.Si, menghadiri acara pembukaan PENA Cendikia 2025 yang diselenggarakan oleh Sekolah Insan Mandiri Cendikia (IMC).
Turut hadir didalam kegiatan ini Alimin Bassi, S.E., M.Si selaku Kepala Yayasan SIT IMC, Sri Suprapti, A.Md selaku Bendahara SIT IMC, Yuli Setyaningsih, S.Pd selaku Divisi Pendidikan, DR Parmin Soewito, S.Pd., M.M selaku Dewan Pengawas SIT IMC Alimuddin, S.Pd., M.Si, Drs H I Gede Mendera, M.T selaku Dewan Pengawas SIT IMC, Guru Kelas 3 atau Wali Kelas IMC sekaligus penanggung jawab kegiatan Tasya Syaputri, dan para peserta kegiatan lainnya.
Dikatakan Penanggung Jawab Kegiatan PENA Cendekia 2025 Tasya Syaputri, kegiatan hari ini merupakan sebenarnya bagian dari PENA, jadi IMC itu dia ada yang namanya kegiatan PENA Cendekia. Di mana PENA Cendekia itu didalamnya ada FIFA perlombaan-perlombaan, kebetulan perlombaannya ini Taman Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan guru se Kota Palembang.
Dan juga ada workshop public speaking yang akan dilaksanakan besok, serta kegiatan yang terakhir peringatan Hari Guru Nasional pada tanggal 25 November 2025, jadi rangkaian kegiatan PENA Cendekia ada tiga.
“Hari ini dimulai dengan dibukanya kegiatan VIVA perlombaan, dan alhamdulillah pesertanya mencapai 560 peserta baik dari TK, SD, dan SMP, serta guru,” ujarnya.
Kemudian, lomba-lombanya sendiri ada mewarnai, fashion show, ada juga olympiade yang terdiri Olympiade Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Olympiade Pendidikan Agama Islam (PAI), dan juga ada ranking satu speech, dan juga ada mendongeng.
Sedangkan untuk gurunya sendiri yakni kita ada lomba inovasi media pembelajaran, di mana kalau setiap masing-masing kategori, di mana kategorinya setiap perlombaan itu ada yang punya 2 kategori, ada yang 3 kategori, bahkan di Tahfidz ada yang 4 kategori.
“Ada TK, SD Rendah, SD Tinggi, dan juga SMP, itu mereka setiap kategorinya memperebutkan juara 1, 2, dan 3, bahkan untuk harapan juga ada, yakni harapan 1, 2, dan 3,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, kita juga ada juara umum untuk per tingkat sekolah, dari TK, SD, dan juga SMP, kalau masing-masing pemenang dia akan mendapatkan sertifikat, piala serta ada uang pembinaan. Sedangkan untuk dewan jurinya, kami alhamdulillah banyak menghubungi dari pihak-pihak dosen, karena kan mengingat banyak yang berkompeten didalam bidangnya.
Kalau mekanisme perlombaannya sendiri, di mana perlombaannya itu dimulai secara serentak, dan akan langsung ke babak final, jadi tidak ada nunggu-nunggu hari, tidak, jadi mereka di setiap perlombaan itu di bagi menjadi dua.
“Dimana ada 5 lomba di hari ini, serta sisanya di hari besok, nanti setiap perlombaan itu dilaksanakan secara serentak, dan ini se Kota Palembang. Kalau yang kebanyakan mendaftar itu dari SD Swasta, ada dari Harapan Mulia, SD IT Al-Furqon, dan Paramount,” katanya.
Masih dilanjutkannya, kalau sekarang ya lebih banyak yang dari Swasta, mungkin bisa dikatakan begitu, kalau dari sekolahan negeri itu ada, tapi tidak banyak untuk peserta yang mendaftar pada kegiatan ini.
Jadi kami mengirimkan hard copy, delegasi undangan hard copy, kami juga menyebarkan player, mereka pertama-tama akan mengisi google form terlebih dahulu, setelah itu akan di data oleh google form, berapa, dan juga mereka setelah itu mereka registrasi ulang pada hari H nya, tapi sebelumnya akan masuk dalam grup terlebih dahulu terkait dengan informasi-informasi perlombaan.
“Ini merupakan kegiatan yang kedua, yang pertama tahun kemarin, perlombaannya hampir sama seperti tahun ini, kami hanya melanjutkan perjalanannya yang sebelumnya. Perbedaannya mungkin hanya di tahun ini ada Mading,” ucapnya.
Masih disampaikannya, untuk di tahun kemarin tidak ada, karena tahun pertama kemarin pesertanya sedikit, sedangkan tahun ini, alhamdulillah hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Mading itu kita perlombaan mading 3 D, jadi mading 3 D itu mading yang bukan di tempel mading biasa seperti begitu, jadi dia lebih ke wah.
“Di mana 70 persen itu mereka sudah kerjakan di sekolah, maksudnya ditempat masing-masing, dan 30 persen baru dikerjakan ditempat perlombaan, serta temanya juga berbeda-beda,” imbuhnya.




