• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Selasa, November 18, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
danau ranau, oku selatan banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Serba Serbi Discovery

Kelabang: Sang Pemburu Kilat dengan Seribu Kaki

Reporter lian
9 Oktober 2025
kelabang, Centipede
Bagikan ke Whatsapp

LamanQu.Com – Di bawah bisikan tanah, di antara celah batu yang lembap dan lapukan kayu yang sunyi, bersembunyi salah satu predator tertua dan tercepat di dunia tanpa tulang belakang. Ia adalah kelabang (Centipede), sebuah mahakarya evolusi yang tubuhnya adalah rangkaian sempurna dari segmen dan kaki. Kelabang bukan sekadar hama; ia adalah arsitek dari kegelapan, seorang pemburu yang kehadirannya di alam menandai hukum kuno tentang kecepatan, ketepatan, dan racun yang mematikan.

Mari kita selami dunia makhluk purba ini dan bongkar misteri di balik setiap segmen tubuhnya.

Kelabang, Hewan Seribu Kaki dengan Racun yang Mematikan

1. Anatomi Sang Pemburu: Rangkaian Kaki dan Fosil Hidup

Kelabang adalah gambaran hidup dari ketangguhan. Tubuh mereka yang memanjang adalah hasil evolusi ribuan tahun yang mengoptimalkan kecepatan dan penetrasi di ruang sempit.

  • Tubuh Bersegmen yang Fleksibel: Tidak seperti serangga yang memiliki enam kaki, kelabang memiliki sepasang kaki di setiap segmen tubuhnya. Jumlah kaki ini bervariasi, namun kemampuan setiap kaki bergerak secara bergelombanglah yang memberinya kecepatan kilat, memungkinkan mereka bergerak cepat layaknya cairan di permukaan tanah.
  • Antena Sebagai Sensor: Mereka adalah makhluk malam, dan mata bukanlah aset utama. Sebagai gantinya, antena panjang di kepala mereka berfungsi sebagai sensor canggih, merasakan getaran, kelembapan, dan bau di lingkungan sekitar. Mereka adalah detektor yang hidup.

2. Senjata Fatal: Forcipules Sang Penentu Nasib

Yang memisahkan kelabang dari makhluk berkaki seribu lainnya adalah sepasang senjata yang tersembunyi di bawah kepala mereka. Inilah yang disebut forcipules—cakar racun.

  • Bukan Gigitan, Tapi Sengatan: Ketika kelabang menyerang, mereka tidak “menggigit” dengan mulut, melainkan menyuntikkan racun melalui cakar yang mematikan ini. Cakar racun ini adalah modifikasi dari sepasang kaki pertama mereka.
  • Racun yang Melumpuhkan: Racun kelabang dirancang untuk melumpuhkan mangsa. Adapun mangsanya seperti serangga, laba-laba, atau bahkan kadal kecil. Meskipun umumnya tidak fatal bagi manusia. Racun kelabang menghasilkan rasa sakit yang luar biasa intens. Bagi sebagian orang, efeknya adalah peringatan yang tak terlupakan tentang kekuatan alam.

3. Peran dalam Ekosistem: Disiplin Sang Predator Malam

Kelabang adalah pemangsa. Peran mereka dalam ekosistem sangat penting. Meskipun dilakukan di bawah selimut malam.

  • Pengontrol Hama Alami: Di habitat alaminya. Kelabang memainkan peran vital sebagai predator. Memangsa serangga dan arthropoda yang populasinya harus dikendalikan. Kehadiran mereka seringkali menunjukkan ekosistem yang relatif sehat.
  • Cinta pada Kelembapan: Mereka adalah makhluk yang bergantung pada kelembapan tinggi. Itulah mengapa mereka sering ditemukan di tempat gelap dan lembap. Di bawah tumpukan daun, di balik pot bunga, atau di kamar mandi yang jarang kering. Mereka mendekati pemukiman manusia hanya untuk mencari kelembapan dan mangsa.

4. Mitos dan Realitas: Menghargai Batasan Alam

Di banyak budaya, kelabang dipandang dengan rasa takut dan jijik. Namun, rasa takut ini harus diimbangi dengan rasa hormat akan kekuatan alaminya.

  • Mitos Seribu Kaki: Meskipun sering disebut kaki seribu. Jumlah kaki mereka jauh lebih sedikit. Mitos ini hanyalah penegasan akan kecepatan dan kompleksitas gerakan mereka.
  • Prinsip Hormat dan Jarak: Ketika berhadapan dengan kelabang, prinsip terbaik adalah menghormati batasan mereka. Mereka tidak agresif dan hanya akan menyerang ketika merasa terancam atau tertekan, seperti saat kita tidak sengaja menyentuhnya. Jaga kebersihan dan kekeringan rumah, dan sang pemburu ini akan tetap memilih rimba sebagai wilayah kekuasaannya.

Kelabang adalah pengingat yang kuat bahwa di setiap sudut alam, ada makhluk dengan kekuatan dan keahlian yang tersembunyi. Mereka adalah perpaduan unik antara kecepatan, keuletan, dan senjata biologis yang menakutkan. Kelabang mengajarkan kita bahwa alam memiliki mekanisme pertahanan yang sempurna, dan kita harus selalu waspada dan menghormati setiap makhluk yang berjalan di tanah ini.

Tags: CentipedeKelabangPredator Puncak
ADVERTISEMENT
Previous Post

PWM Sumsel Laporkan Dugaan Pemalsuan Surat Perpanjangan Rektor UMP ke Polda Sumsel

Next Post

Luar Biasa, RS Bunda Palembang Raih Penghargaan Nasional dari BPJS Kesehatan

lian

Info Terkait

serigala

Serigala, Sebuah Perwujudan Sempurna dalam Ikatan Kekeluargaan

3 Oktober 2025
Fakta Tentang Harimau

10 Fakta Menarik tentang Harimau, Sang Predator Ikonik

15 September 2025
harimau, harimau loreng, harimau sumatra

Harimau, Sebuah Mitos Hidup dengan Lukisan Loreng

15 September 2025

Berita Terbaru

Aksi Panas di Kejati Sumsel: BADAI Desak Kejati sumsel untuk sita asset milik PT. BSS dan PT. SAL

Kepsek SMA Negeri 20 Palembang Ucapkan Terima Kasih Atas Peran Orang Tua dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah

Penilaian GSMP 2025, SMKN 8 Palembang Tampilkan Inovasi Ketahanan Pangan

Kejuaraan Arm Wrestling 2025 Jadi Wadah Prestasi dan Penggerak Ekonomi Sumsel

Antusias Anak Muda Tinggi, Kejuaraan Gulat Tangan Sumsel Siap Jadi Event Tahunan

Semangat Hari Pahlawan, PLN Luncurkan Program Power Hero, Beri Diskon 50% Tambah Daya

Buntut di Tangkapnya Andika Ketua Koperasi, KREL Akan Kepung Pemkab Empat Lawang

Peresmian Gedung Aula Komite SMA Negeri 7 Palembang Resmi Digelar

M. Zafa P. Alfarobby Harumkan Nama Muba di Ajang Duta Kesetiakawanan Sosial Sumsel, Banyak Prestasi dan Riset Inovatif

Berita Populer

Lipan: Arsitektur Mimpi Buruk yang Sempurna

lipan, bahaya lipan
Reporter lian
11 November 2025

LamanQu.Com - Di celah dinding, di bawah tumpukan daun kering, atau mungkin di sudut kamar mandi Anda yang lembap. Sesuatu...

Read more

Dukung Dunia Pendidikan, PT. Grand Wijaya Persada Bantu Mahasiswa Kurang Mampu FUSHPI UIN Raden Fatah

Grand Wijaya Persada
Reporter YN
11 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - PT. Grand Wijaya Persada kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan...

Read more

Kilang Pertamina Internasional Optimalkan Pengelolaan Bahan Baku dan Operasi Kilang Plaju

Operasi Kilang Plaju
Reporter YN
14 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - Menjaga keandalan pasokan energi nasional tidak hanya bergantung pada kapasitas produksi, tetapi juga pada bagaimana bahan baku...

Read more

Pengukuran Lahan Sengketa di Kawasan Banyuasin, Pemkab Minta Ahli Waris Siapkan Dokumen Asli

Lahan Sengketa, Kawasan Banyuasin
Reporter YN
13 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - Terkait sengketa lahan beberapa waktu lalu di kawasan Jl. Gubernur Bastari Jakabaring, dilakukan pengukuran lahan seluas 10.000...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In