• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Kamis, November 20, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
danau ranau, oku selatan banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Serba Serbi Discovery

Sisi Baik dan Buruk dari Babi

Reporter lian
30 September 2025
Sisi Baik dari Babi, Sisi Buruk dari Babi
Bagikan ke Whatsapp

LamanQu.Com – Babi adalah makhluk dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, ia adalah salah satu hewan paling cerdas di dunia, penyedia pangan yang sangat efisien, dan bahkan pahlawan tak terduga dalam ilmu kedokteran. Di sisi lain, ia membawa beban masalah etika, risiko kesehatan, dan tantangan lingkungan yang signifikan.

Memahami sisi baik dan buruk dari babi bukan hanya soal ternak. Malainkan tentang bagaimana peradaban manusia memilih untuk berinteraksi dengan salah satu hewan yang paling penting dan paling disalahpahami ini.

Sisi Baik: Kecerdasan, Efisiensi, dan Harapan Medis

Keberadaan babi yang masif di seluruh dunia tidak terlepas dari keunggulan yang dimilikinya.

1. Kecerdasan dan Kemampuan Beradaptasi

Babi adalah hewan yang sangat cerdas, seringkali melebihi anjing. Mereka belajar dengan cepat, memecahkan masalah dengan baik, dan memiliki memori yang kuat. Kecerdasan ini membuat mereka mudah untuk beradaptasi dan dikelola oleh manusia. Selain itu, sebagai pemakan segala (omnivora), babi mampu bertahan hidup dengan berbagai jenis pakan, menjadikannya pilihan ternak yang sangat fleksibel di berbagai iklim.

2. Efisiensi Pangan yang Tak Tertandingi

Babi adalah “mesin konversi” protein paling efisien di antara ternak non-unggas. Mereka mampu mengubah pakan menjadi massa tubuh dengan kecepatan dan efisiensi luar biasa. Efisiensi ini menjadikan daging babi sumber protein hewani termurah dan paling banyak orang produksi di pasar global.

3. Sumbangsih Medis yang Krusial

Secara fisiologis, babi memiliki banyak kesamaan dengan manusia, menjadikannya subjek penelitian biomedis yang vital. Katup jantung babi (pig heart valves) telah lama digunakan dalam prosedur penggantian katup jantung manusia, menyelamatkan jutaan nyawa. Saat ini, para ilmuwan bahkan sedang mengeksplorasi penggunaan organ babi utuh untuk xenotransplantasi (transplantasi antarspesies) bagi pasien yang membutuhkan.

Sisi Buruk: Ancaman Penyakit, Etika, dan Lingkungan

Namun, budidaya babi secara massal membawa serta beberapa risiko dan kontroversi yang tidak dapat diabaikan.

1. Risiko Penyakit Zoonosis

Babi dapat bertindak sebagai wadah percampuran (mixing vessels) virus. Mereka memiliki reseptor yang memungkinkan mereka menjadi inang bagi virus influenza manusia dan unggas, yang berpotensi memicu jenis virus baru yang menular ke manusia (zoonosis), seperti yang terjadi pada kasus Flu Babi (H1N1). Selain itu, babi juga bisa menjadi inang bagi parasit berbahaya seperti Trichinella spiralis.

2. Beban Lingkungan yang Signifikan

Peternakan babi skala besar menghasilkan volume besar limbah kotoran yang dapat mencemari lingkungan. Kotoran babi kaya akan nitrogen dan fosfor. Jika tidak dikelola dengan benar. Air limbah ini dapat meresap ke dalam tanah dan mencemari sumber air. Hal ini dapat menyebabkan masalah serius seperti pertumbuhan alga beracun di sungai atau danau.

3. Kontroversi Etika dan Budaya

Budidaya babi intensif (factory farming) sering menjadi sasaran kritik dari aktivis kesejahteraan hewan karena kondisi kandang yang sempit. Selain itu dapat membatasi perilaku alami babi. Orang bahkan menganggapnya tidak manusiawi. Di samping itu, masalah etika serta faktor budaya dan agama juga membuat babi menjadi kontroversial. Banyak agama besar, termasuk Islam dan Yahudi, melarang keras konsumsi daging babi. Domino ini menciptakan perpecahan yang mendalam secara global.

Babi adalah makhluk cerdas yang memberikan kontribusi luar biasa bagi pangan dan sains. Sisi baiknya adalah efisiensi dan kecerdasan yang memajukan peradaban kita. Namun, sisi buruknya adalah ancaman kesehatan dan jejak lingkungan yang ditimbulkan oleh eksploitasinya secara massal.

Kisah babi adalah pengingat bahwa kita perlu menemukan keseimbangan. Kita harus memanen manfaatnya, tetapi dengan tanggung jawab yang lebih besar terhadap kesejahteraan mereka, lingkungan, dan kesehatan publik.

Tags: Sisi Baik dari BabiSisi Buruk dari Babi
ADVERTISEMENT
Previous Post

GNPK RI OKU Selatan: Dengan Kesalahan yang Sama, Kepala Desa Gedung Ranau Ikuti Jejak Mantan Kepala Desa yang di DPO

Next Post

Subdit V Kamsus Dit Intelkam Polda Sumsel Gelar FGD Bahas Strategi Pengawasan Gerakan Pangan Murah Lewat Media Sosial

lian

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Ketua Umum Indonesia Pickleball Federation (IPF) SUMSEL Daeng Supri Yanto SH MH : Sinergi Institusional dan Imperatif Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional

Dewan Juri Berkompetem Untuk Nilai Peserta, Ini Diungkapkan IMC

Kegiatan Sunatan Massal dalam Rangka HUT ke-54 Korpri di Rumah sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang

Mediasi Lahan di Jakabaring Tidak Ada Titik Temu, Akan Tempuh Jalur Hukum

Hari Bakti Ke-1 Imigrasi dan Pemasyarakatan: Kanwil Sumsel Paparkan Tiga Prioritas Layanan dan Capaian Satu Tahun Transformasi

Manajemen Kilang Pertamina Plaju Ajak Pekerja Perkuat Budaya Tertib dan Rapi Lewat Mindset and Culture Day

AKBP Rahmat Sihotang, SH., MH. Raih Penghargaan Inovasi PKN II, Dorong Sistem Keamanan Pariwisata Terintegrasi di Palembang

Berhasil Kumpulkan 1.088 Kantong Darah di Momen HUT ke-8 PT KPI, Bukti Sumbangsih Kilang Pertamina Plaju Untuk Aksi Kemanusiaan di Sumatera Selatan

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatra Selatan Dr Ketut Sumedana: Kejaksaan RI telah Bertransformasi dan Mereformasi Diri

Berita Populer

Lipan: Arsitektur Mimpi Buruk yang Sempurna

lipan, bahaya lipan
Reporter lian
11 November 2025

LamanQu.Com - Di celah dinding, di bawah tumpukan daun kering, atau mungkin di sudut kamar mandi Anda yang lembap. Sesuatu...

Read more

Kilang Pertamina Internasional Optimalkan Pengelolaan Bahan Baku dan Operasi Kilang Plaju

Operasi Kilang Plaju
Reporter YN
14 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - Menjaga keandalan pasokan energi nasional tidak hanya bergantung pada kapasitas produksi, tetapi juga pada bagaimana bahan baku...

Read more

Pengukuran Lahan Sengketa di Kawasan Banyuasin, Pemkab Minta Ahli Waris Siapkan Dokumen Asli

Lahan Sengketa, Kawasan Banyuasin
Reporter YN
13 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - Terkait sengketa lahan beberapa waktu lalu di kawasan Jl. Gubernur Bastari Jakabaring, dilakukan pengukuran lahan seluas 10.000...

Read more

Dukung Dunia Pendidikan, PT. Grand Wijaya Persada Bantu Mahasiswa Kurang Mampu FUSHPI UIN Raden Fatah

Grand Wijaya Persada
Reporter YN
11 November 2025

Palembang, LamanQu.Com - PT. Grand Wijaya Persada kembali menunjukkan komitmennya terhadap dunia pendidikan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In