• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Selasa, Desember 16, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
danau ranau, oku selatan banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home Serba Serbi Discovery

Wabah Hitam: Kisah Horor dari Eropa Pada Abad Ke-14

Reporter lian
17 September 2025
Wabah Hitam
Bagikan ke Whatsapp

LamanQu.Com – Bayangkan sebuah zaman di mana dunia terasa begitu luas, namun tiba-tiba, sebuah ketakutan tak terlihat menyebar lebih cepat dari berita manapun. Tidak ada media sosial, tidak ada peringatan dini. Satu-satunya yang ada adalah bisik-bisik mengerikan yang datang dari Timur, menceritakan tentang penyakit misterius yang menewaskan setiap orang yang disentuhnya.

Inilah kisah yang terjadi di Eropa pada pertengahan abad ke-14. Kisah tentang Wabah Hitam atau Black Death, pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia. Ini bukan sekadar cerita penyakit, tapi kisah tentang kehancuran peradaban dan kelahiran kembali dunia baru.

Mengenal Lebih dekat Wabah Hitam atau Black Death

1. Yersinia pestis dari Timur

Kisah ini dimulai jauh di dataran Asia Tengah. Bakteri jahat bernama Yersinia pestis, yang hidup di dalam kutu tikus, memulai perjalanannya. Mereka menumpang pada jalur perdagangan paling ramai di dunia: Jalur Sutra.

Kapal-kapal dagang, yang mengangkut rempah-rempah dan sutra berharga, tanpa sadar juga membawa serta penumpang tak diundang: tikus-tikus pembawa kutu yang terinfeksi. Pada tahun 1347, mereka tiba di pelabuhan Messina, Sisilia. Para pelaut sudah jatuh sakit dengan bintik-bintik hitam di tubuh mereka, dan tak butuh waktu lama sebelum kengerian itu menyebar ke daratan.

2. Gelombang Kehancuran dari Wabah Hitam

Dari pelabuhan, Wabah Hitam menyebar dengan kecepatan yang mengerikan, menaklukkan kota demi kota. Dalam waktu kurang dari empat tahun, pandemi ini melahap hampir seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah.

Orang-orang jatuh sakit dengan gejala yang mengerikan: demam tinggi, muntah darah, dan bengkak-bengkak hitam di ketiak dan selangkangan—yang disebut bubonic. Bintik hitam ini adalah tanda paling mematikan dari penyakit ini, dan hanya sedikit yang bisa bertahan hidup setelahnya.

Para dokter tidak berdaya. Mereka mencoba segala cara, dari jubah unik dengan paruh berisi rempah-rempah hingga ritual-ritual aneh, tetapi tidak ada yang berhasil. Gereja dipenuhi tumpukan jenazah, dan kuburan massal harus digali karena tidak ada lagi tempat untuk menguburkan para korban. Populasi Eropa menyusut hingga sepertiganya. Di beberapa tempat, bahkan hingga setengahnya.

3. Dunia Baru Pasca Wabah Hitam

Di tengah semua kehancuran, dunia lama runtuh, dan sebuah dunia baru lahir.

  • Pergeseran Sosial: Dengan jutaan petani yang meninggal, tenaga kerja menjadi langka. Ini memberi kaum petani dan pekerja kekuatan tawar yang belum pernah mereka miliki sebelumnya. Feodalisme mulai melemah, dan upah meningkat drastis.
  • Perubahan Pemikiran: Kepercayaan pada otoritas, baik dari agama maupun ilmu pengetahuan, terguncang. Orang-orang mulai mempertanyakan segalanya. Ini membuka jalan bagi Renaisans, era kebangkitan ilmu pengetahuan dan seni yang akan datang beberapa abad kemudian.
  • Inovasi Medis: Tragedi ini memaksa manusia untuk mencari pemahaman yang lebih baik tentang penyakit. Meski lambat, ini adalah awal dari ilmu kedokteran modern dan konsep karantina, yang masih kita gunakan sampai sekarang.

Wabah Hitam si Pengingat Abadi

Wabah Hitam adalah salah satu babak tergelap dalam sejarah manusia. Ia mengajarkan kita betapa rapuhnya kehidupan dan betapa cepat dunia bisa berubah.

Kisahnya adalah pengingat abadi akan pentingnya sanitasi, ilmu pengetahuan, dan yang terpenting, kesiapan kita menghadapi tantangan global.

Tags: Black DeathWabah HitamYersinia pestis
ADVERTISEMENT
Previous Post

Peduli Pentingnya Pendidikan, Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Konsisten Berikan Beasiswa Bagi Pelajar Berprestasi dengan Keterbatasan Ekonomi di Wilayah Operasi

Next Post

Naga: Simbol Kuat, Inti dari Peradaban

lian

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

PLN UID S2JB Siaga Nataru Mulai 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, Ribuan Personel Siaga Keandalan Listrik

OKI Siap Bangun Komunitas Pickleball-Ratusan Pelajar Jadi Pangkal Dasar

Gubernur Herman Deru Kukuhkan Pengurus Pusat KKP, Tekankan Soliditas dan Persatuan Warga Palembang

Sumarlin Ramkuti, Kepala Sekolah SDN 244 Palembang, Raih Penghargaan Juara 3 Lomba Kepala Sekolah Inovatif Tingkat Kota

Didukung Gubernur Sumsel, HDCU Cup 2025 Dorong Kebangkitan Tenis Meja Sumsel

Uang Kutipan Sekolah Capai Ratusan Ribu, Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Sumsel Bagindo Togar BB : Itu Cederai Keadilan Pendidikan

Rakorwil KAHMI Sumsel 2025 Dibuka, Fokus Kaderisasi, Politik, dan Kesejahteraan Masyarakat

Polda Sumsel dan Pemkot Palembang Tanda Tangani Perjajian Kerjasama (PKS) Terkait Keamanan Parawisatawan

Muratara Gelar Evaluasi Pejabat Tinggi Pratama 2025, Tiga Jabatan Strategis Dinilai

Berita Populer

Inisiasi SMSI, SOMASI Kabupaten Bandung Tanam Pohon di SPAM Gambung

Tanam Pohon di SPAM Gambung
Reporter UMR
3 Desember 2025

Bandung, LamanQu.Com - Memperingati Hari Menaman Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2025, Solidaritas Masyarakat Konservasi (SOMASI) melaksanakan penanaman ratusan jenis pohon...

Read more

Sumarlin Ramkuti, Kepala Sekolah SDN 244 Palembang, Raih Penghargaan Juara 3 Lomba Kepala Sekolah Inovatif Tingkat Kota

Kepala Sekolah SDN 244 Palembang
Reporter YN
13 Desember 2025

Palembang - Kepala Sekolah SD Negeri 244 Palembang, Sumarlin Ramkuti, S.Pd., M.Pd., Gr., berhasil meraih penghargaan juara 3 dalam Lomba...

Read more

PT Basin Coal Mining Dapat Apresiasi pada Rakor Forkopimcam Lais atas Dukungan PPM dan Layanan Kesehatan Gratis

PT Basin Coal Mining
Reporter YN
11 Desember 2025

Muba, LamanQu.Com - Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Lais berlangsung dengan lancar dan produktif. Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah...

Read more

FGD Penyusunan Buku Biografi Maestro Sahilin Digelar, Tekankan Pelestarian Musik Batanghari Sembilan

Biografi Maestro Sahilin
Reporter YN
9 Desember 2025

Palembang, LamanQu.Com - Tim Yayasan Lacak Budaya Sriwijaya terus mematangkan penyusunan buku biografi “Sahilin dan Karya Musiknya” melalui kegiatan Focus...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In