Dinamika Potensi Kenaikan Harga Minyak Global Akibat Kekhawatiran Terganggunya Pasokan dari Timur Tengah
Palembang, LamanQu.Com – Ketegangan geopolitik terus meningkat di Timur Tengah, Konflik semakin memanas dan kembali menjadi sorotan dunia, terutama setelah Israel meluaskan serangannya hingga ke Lebanon yang menewaskan ratusan warga sipil dan petugas medis. Konflik berlanjut pada Selasa (1/10/2024) dini hari melalui akun media sosial X militer Israel (IDF), Israel mengumukan akan memulai invansi darat ke Lebanon.
Imbas dari ketegangan di Timur Tengah ini merambah ke berbagai sektor salah satunya pada pasokan minyak dunia. Hal ini diakibatkan oleh kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak dari Timur Tengah.
Timur Tengah merupakan wilayah yang sangat vital bagi produksi minyak dunia. Negara-negara seperti Arab Saudi, Irak, dan Iran merupakan penghasil minyak mentah terbesar. Oleh karena itu, setiap gangguan keamanan atau politik di wilayah ini dapat berdampak signifikan terhadap pasar minyak global.
“Pasar minyak khawatir meningkatnya ketegangan di kawasan itu menyeret produsen minyak OPEC lebih dekat ke arah keterlibatan,” kata analis ANZ yang mengaku was-was akibat mendidihnya konflik timteng.
Keadaan ini dipicu kekhawatiran akan negara Iran yang merupakan salah satu pemasok minyak mentah terbesar OPEC akan ikut serta turun ke medan perang, hal ini tentunya akan berdampak besar pada kestabilan harga minyak global.
Kemungkinan meluasnya konflik Timur Tengah akan melibatkan Iran diperkuat setelah Israel meningkatkan serangannya terhadap kelompok militan Hizbullah dan Houthi yang didukung Iran.
Peningkatan tersebut menambah kemungkinan Iran ikut teseret konflik Timur Tengah tersebut yang akan berisiko signikan terhadap pasokan dari produsen OPEC.
Israel sendiri mengatakan, dua hari setelah membunuh pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pada konflik di Lebanon, mereka melanjutkan serangan dengan mengebom target Houthi di Yaman yang kemudian memperluas konfrontasinya dengan sekutu Iran.
Wewenang kemudian diserahkan oleh Lloyd Austin, Menteri Pertahanan AS kepada militer untuk menguatkan kehadiran mereka di tengah konflik panas Timur Tengah. Pentagon kemudian memberi pernyataan akan mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk melindungi rakyatnya jika Iran, mitranya, atau proksinya menargetkan personel atau kepentingan AS.
Semua ketegangan konflik ini berimbas pada Senin (30/9) mengutip dari CNN, Harga minyak menanjak pada perdagangan awal Asia di senin pagi.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI AS) meningkat sebesar 8 sen, atau 0,12 persen, menjadi seharga US$68,26 per barel. Sementara, pada pukul 00.43 GMT harga minyak Brent berjangka naik 16 sen, atau 0,22 persen, menjadi US$72,14 per barel untuk pengiriman November. Diikuti kenaikan 10 sen, atau 0,14 persen, menjadi US$71,64 per barel pada harga kontrak untuk pengiriman Desember.
Meski begitu, berita terbaru pada hari keesokan harinya pada Selasa (1/10/2024) bersamaan dengan pengumuman invansi darat Israel harga minyak mentah dunia kembali stabil.
Potensi kenaikan harga minyak sebagai bagian dari akibat konflik di Timur Tengah diimbangi oleh keyakinan bahwa akan ada pasokan tambahan yang tersedia untuk pasar di tengah penurunan permintaan global.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI AS) naik 11 sen atau 0,16 persen menjadi US$68,28 per barel pada saat ini, sementara harga minyak mentah berjangka Brent menjadi seharga US$71,83 per barel dengan kenaikan tipis yaitu 13 sen atau 0,18 persen. Produsen utama mempersiapkan peningkatan produksi sebelum akhir tahun sebagai tanggapan terhadap perang Timur Tengah yang memanas.
Analis ANZ mengatakan dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters bahwa, meskipun ada upaya menstabilkan pasar minyak, namun harga tetap tertekan. Akan tetapi risiko gangguan pasokan di Timur Tengah tersebut masih terus diimbangi oleh prospek kenaikan produksi OPEC.
OPEC+, yang merupakan gabungan anggota OPEC dan sekutu seperti Rusia, dijadwalkan untuk menaikkan produksi sebesar 180 ribu barel per hari pada Desember 2024.
Penulis : Nabila Putri Adriyani