Pesta Demokrasi Tercoreng Oleh Aksi Penusukan Terhadap Tokoh Masyarakat Kota Palembang Ketika Mengawal Paslon Wako dan Cawako

News, Sumsel
Aksi Penusukan , Pesta Demokrasi , Tokoh Masyarakat

Palembang, LamanQu.ComJamak Udin, SH (53) warga Lorong Semendo, Kalurahan Karya Jaya, Kecamatan Kartapati, Palembang. menjadi korban penusukan di bagian leher oleh sejumlah orang yang diduga dari pendukung paslon lain, saat berada di sekitar luar Kantor KPU Palembang.

Di lokasi yang sama namun di titik yang berbeda, giliran Aipda Trisno Widodo (39), Sat Intelkam Polrestabes Palembang, yang ditusuk oleh terduga pelaku penusukan adalah Ahmad Rusli (45) warga Lorong Lebak Keranji Kecamatan Ilir Barat (IB) 1 Palembang.

Peristiwa itu terjadi ketika KPU Palembang lagi menjalankan tahapan Rapat Pleno Terbuka Pengundian Nomor Urut Pasangan Calon (Paslon), sedangkan di luar gedung massa pendukung dari tiga paspon sangat ramai, Saat lagi berkumpulnya massa pendukung dari tiga paslon itulah, terjadi penusukan di bagian leher sebelah kiri dan punggung sebelah kiri dari korban Jamak (53).

Kejadian terpisah terhadap korban Aipda Triano Widodo, saat lagi melakukan pengamanan salah satu paston wali kota dan wakil wali kota Lalu ada salah satu pendukung Paslon (dar) DPC Grib Jaya Kota Palembang) melakukan upaya kerusuhan di sekitar lokasi kejadian, dengan cara melempar pasir kearah korban sehingga terjadilah keributan antara massa pendukung.

Setelah melakukan aksi pelemparan pasir, terduga pelaku mengeluarkan sebilah pisau dengan melakukan penusukan dengan lansung menargetkan Jamak Udin, dan melayangkan sebanyak dua kali tusukkan area vital korban yang mengenai leher sebelah kiri dan punggung sebelah kiri. Tak lama berselang, terduga Pelaku di amankan di Polsek IT I Palembang.

Menurut M Sigit Muhaimin, SH, MH, Ketua Umum Yayasan Bantuan Hukum Sumsel Berkeadilan (YBH 55B), peristiwa tindak pidana pada momen pengundian nomor urut paslon pada Pilkada Palembang 2024 di sekitar Kantor KPU Palembang ini, menyebabkan ada korban dari tokoh masyarakat, yakni Jamak Udin dan satu petugas kepolisian, yang mengalami luka tusuk dan ada darah berhamburan.

“Kami Kuasa Hukum dari pihak keluarga korban Pak Jamak, perlu menyampaikan keprihatinan. Semua pelaku harus diusut tuntas. Karena ini bukan sekadar peristiwa pidana biasa, tetapi ini ada pada tahapan Pemilu Serentak 2024 yang terjadi di sekitar Kantor KPU Palembang, dan dalam rangkaian tahapan pesta demokrasi,” ujar dia, saat dikonfirmasi, Selasa (24/9/2024).

Pada proses tahapan Pilkada ini, kata Prengki Adiatmo, SH yang juga selaku kuasa hukum korban, semua lapisan masyarakat sipil harus mendapatkan serta diberikan perlindungan, jangan sampai menjadi korban, terlebih ini korban tindak kekerasan yang sudah ada luka. Jadi, kejadian ini harus dituntaskan dan jangan sampai terulang lagi. Mengingat kejadian tersebut sudah memperburuk citra keamanan kota Palembang.

“Karena LP sudah dilayangkan ke Polrestabes Palembang, Ini menjadi tanggung jawab Kapolri, Kapolda Sumsel dan Kapolrestabes Palembang. Artinya dalam waktu dekat semua pelaku harus diusut tuntas. Mulai dari pelaku secara bersama-sama maupun aktor intelektualnya, ini harus diberikan efek jera, jangan sampai terjadi lagi peristiwa yang sedemikian rupa pada rangkaian atau tahapan pesta demokrasi Pemilu Palembang 2024 dan di Sumsel secara keseluruhan,” kata dia.

“Maka dari itu sudah menjadi kewajiban Kapolri, Kapolda Sumsel dan Kapolrestabes Palembang untuk mengevaluasi sistem pengamanan yang sudah ada. Mengapa bisa jebol seperti itu, apalagi salah satu korbannya adalah petugas polisi sendiri, kan aneh. Artinya itu harus di evaluasi,” ungkap dia.

Kemudian, tegas Sigit, harus memaksimalkan deteksi dini dan jangan sampai itu terjadi, terlebih ada korbannya polisi.

“Bila perlu kami meminta agar Panglima TNI juga ikut menurunkan pasukan TNI nya untuk mengamankan situasi khusus ini. Bagaimana pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024 ini bisa berjalan dengan baik dan aman. Kami juga mendesak kepada Kapolda Sumsel khusus untuk atensi ini,” beber dia.

Rajab Semendawai selaku anak dari korban berharap, “Saya sebagai pelapor dan anak kandung korban sangat menyayangkan aksi premanisme tersebut yang terkesan sengaja menargetkan ayah saya. Saya meminta kepada aparat penegak hukum terkhusus kapolda sumsel untuk memprioritaskan dan memberikan atensi terhadap laporan kami,” tandasnya.