Buka Rakor Forum Pembangunan Kelautan dan Perikanan, PJ Gubernur Sumsel Elen Setiadi Minta Semua Stakeholder dan Swasta Berikan Tanggung Jawab Sosial
Palembang, lamanqu.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi S.E. M.S.E membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel Tahun 2025 bertempat di Ballroom Hotel Novotel Palembang, Rabu (26/6/2024).
Dalam pembukaan Rakor yang ditandai dengan pemukulan gong tersebut, Pj GUbernur Elen Setiadi menilai pentingnya rakor sebagai wadah koordinasi dari semua pemangku kepentingan dalam pembangunan bidang kelautan dan perikanan. Karena itu dibutuhkan kerjasama sehingga tercapai tujuan yang efektif dan efisien.
“Jadi rakor ini sangat penting sekali, persoalannya adalah bukan di rapatnya tapi implementasinya seperti apa,” ucap Elen Setiadi mengawali sambutan.
Lebih jauh Elen Setiadi menilai potensi perikanan yang dimiliki Provinsi Sumsel patut disyukuri utamanya untuk produksi ikan air tawar yang cukup besar seperti ikan patin, lele dan nila. Begitupun dengan potensi kelautan akan terus dikembangkan mengingat secara historis Sumsel merupakan wilayah Kerajaan Sriwijaya yang dikenal sebagai kerajaan Maritim.
“Hampir tidak ada makanan kita yang tidak berbahan ikan seperti pempek dan pindang. Oleh karena itu bagaimana kita harus mengembangkan, produksi ikan kita tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri namun juga ada peluang untuk ekspor,” imbuhnya.
Dalam pengembangan potensi kelautan dan perikanan lanjut Elen Setiadi butuh peran dari semua stakeholders termasuk dukungan dari pihak swasta melalui tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR)-nya. Untuk itu dia mengingatkan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumsel untuk mengimplementasikan hasil Rakor tersebut dalam rencana dan aksi kerja dilapangan.
“Hasilnya kami tunggu per satu bulan. Jadi penting di implementasikan, rencana aksinya apa dan akan kita pantau bersama,” tutupnya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel, Aries Irwan Wahyu dalam laporannya mengungkapkan panjang pantai sebesar 570,14 km. Potensi yang besar tersebut butuh kerjasama antara Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pengembangan dan pemanfaatannya.
“Rakor ini kita gelar untuk mencari masukan dan ide dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan potensi yang kita miliki sehingga kedepan dapat tercapai dengan efektif dan efisien,” tegasnya.
Dijelaskannya, pada tahun 2023 produksi perikanan budidaya Sumsel mencapai 457,772 ton. Provinsi Sumsel merupakan peringkat satu nasional produksi patin sebesar 91.935,10 ton pada tahun 2023.
“Ada tiga daerah yang berkontribusi besar dalam peningkatan produksi ikan di Sumsel yaitu Kabupaten OKU Timur , Banyuasin dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba),” tandasnya sembari menyebut Rakor tersebut melibatkan para pemangku kebijakan bidang perikanan dari 17 Kabupaten dan kota Se-Sumsel.