Palembang, lamanqu.com – Peserta didik baru SMK negeri dan swasta tahun ajaran 2023-2024 mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan tahun ajaran 2022-2023. Tahun ajaran 2022-2023 jumlah siswa peserta didik baru mencapai 46.628 siswa, dan pada tahun ajaran 2023-2024 naik menjadi 52.539 siswa.
Hal tersebut diungkapkan Kabid SMK Disdik Sumsel Mondyaboni, SE., S.Kom., M.Si saat diwawancarai didampingi Kasi Peserta didik, Misral Sn dan Kasi Kurikulum SMK Lis Parida,MPd, Kamis (14/12/2023).
Mondyaboni mengatakan, minat siswa di Sumsel untuk masuk ke SMK mengalami kenaikan yang cukup signifikan ditahun ajaran 2023-2024.
“Ini berkat banyaknya inovasi yang dilakukan oleh sekolah SMK di Sumsel baik negeri dan swasta, serta prestasi yang diraih SMK di Sumsel. Sehingga kepercayaan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMK terus meningkat,” ujarnya.
“Kita juga bersyukur, tidak ada siswa SMK yang putus sekolah karena biaya. Karena untuk siswa yang terkendala atau mengalami masalah lainnya, itu biasanya tetap melanjutkan pendidikannya di Sekolah Paket,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Mondyaboni menghimbau kepada seluruh Kepala SMK negeri dan swasta untuk meningkatkan meningkatkan mutu pendidikan berdasarkan perencanaan yang dilakukan kepala sekolah yaitu melakukan perencanaan program sekolah yang mengacu pada 8 standart pendidikan, meningkatkan profesionalisme guru di sekolah, melakukan kegiatan pembinaan khusus untuk peserta didik berprestasi.
Sementara itu, Kasi Peserta didik, Misral Sn mengatakan, peningkatan jumlah peserta didik SMK ditahun ini itu dikarenakan dilihat dari lulusannya mereka mereka siap kerja. “Karena dengan mereka dibekali dengan keterampilan dan keahlian diharap mereka bisa bekerja, atau berwirausaha dan bisa juga melanjutkan kuliah,” katanya.
“Sebagian besar lulusan kita bekerja, seperti yang dijelaskan Kasi Kurikulum sekaligus Ketua Forum BKK SMK Sumsel Ibu Lisparida menjelaskan setiap tahun digelar Job Fair untuk merekrut lulusan SMK. Karena sudah banyak sekolah-sekolah SMK yang menjadi pusat keunggulan itu dan sudah banyak disalurkan ke Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Sehingga tamat SMK, anak-anak langsung bekerja makanya jumlah siswa SMK terus meningkat,” katanya.
Kedepan sambung Misral, diharapkan bisa lebih meningkat lagi. “Karena berkembangnya SMK ini kita lihat dengan berbagai kegiatan, kita mensosialisasikan terus prestasi anak SMK. Kita juga melihat antusias anak-anak yang di Palembang ataupun di daerah semakin tinggi,” bebernya.
Ditempat yang sama Kasi Kurikulum sekaligus Ketua Forum BKK SMK Sumsel Lisparida mengatakan, untuk di SMK harapan dari setiap siswa yang ketika dia bersekolah inginnya mereka tamat itu mereka punya arah dan punya tujuan.
“Kita tahu seperti SMK ini diciptakan lulusannya untuk siap kerja kemudian wirausaha dan juga melanjutkan. Dengan adanya data program bidang SMK dengan berkaitan tentang lulusan SMK ini itu membawa dampak yang sangat positif bagi pertambahan jumlah peserta didik dan bertambahnya trust kepercayaan dari masyarakat bahwa ketika melakukan anaknya di SMK artinya lulusan SMK ini mereka bisa memilih, mereka sudah punya tujuan, sudah punya arah apakah mereka mau bekerja wirausaha atau melanjutkan. Karena kita dari bidang SMK ada program yang kita konsen tujuannya untuk meningkatkan mutu dan juga kualitas lulusan SMK salah satunya adalah kita dengan mengaktifkan lagi Forum bursa kerja khusus (BKK). Forum BKK ini sesuai dengan Permenaker nomor 39 tahun 2016 di mana SMK wajib punya BKK dan salah satu tugas Forum BKK adalah mempertemukan antara yang membutuhkan tenaga kerja dengan pencari kerja,” bebernya.
“Alhamdulillah sekolah-sekolah sudah melaksanakan kegiatan. Artinya tidak hanya dilakukan oleh forum BKK provinsi tapi juga dilakukan oleh SMK secara mandiri di masing-masing kabupaten kota. Kemudian ada juga program dari bidang SMK ini adanya lembaga sertifikasi profesi LSP untuk membekali kompetensi daripada anak kita ini menyatakan bahwa mereka ini kompeten sesuai dengan kompetensi masing-masing yang dinyatakan dikuatkan itu dengan adanya sertifikat yang dikeluarkan oleh BNSP. Dengan adanya program ini juga banyak nanti siswa kita SMK ini yang sudah tersertifikasi dan diakui oleh BNSP. Selain itu, akademik yaitu berupa karya prestasi siswa karena ada bidang SMK ini tentang penyaluran bakat minat,” tambah Lis Parida.
Lebih lanjut Lis Parida menerangkan, untuk di Sumsel ada 63 jurusan. Untuk penambahan jurusan yang meningkat dan ada penambahan jurusan ini itu usulan daripada sekolah. Jadi untuk membuka jurusan ini ada SOP nya,itu harus ada analisis dari lulusan ataupun SMP terdekat di sekitarnya , kompetensi mana yang dibutuhkan. Kemudian ada permintaan dari animo masyarakat, alasannya harus dibuka jurusan tersebut. Kemudian harus ada juga dukungan dari DUDI. Kemudian ada juga guru yang harus dinilai dengan kompetensi keahlian yang dibutuhkan.
“Sejauh ini yang paling banyak dibuka jurusan itu seperti otomotif ada di teknik sepeda motor ada yang membuka jurusan desain komunikasi visual. Kemudian ada juga yang membuka jurusan lainnya.
Untuk membuka jurusan itu permintaan dari sekolah usulan dari sekolah. Ada angketnya disebarkan ke SMP dan yang mengisi angket itu adalah siswa SMP yang kelas 9 mereka akan melihat bahwasanya lulusan SMP ini minatnya jurusan ini banyak. Jadi disurvei dulu karena kalau mau buka jurusan tidak berdasarkan survei takutnya membuka jurusan baru tidak ada minatnya jadi percuma. Selain itu, kita bisa membuat rekomendasi SK harus ada dukungan dari industri. Kalau tidak ada dukungan industri tidak mungkin misal bukan jurusan TBSM anaknya mau PKL di mana terus kalau buku butuh guru tamu tidak ada kalau mau mengkoneksikan kurikulum kalau tidak ada industrinya percuma juga.
“Gurunya juga harus linier karena syarat guru produktif itu guru yang memang ada kompenten atau tidak biasanya dari guru produktif makanya harus linear dengan kompetensi. Kita juga melihat ada atau tidak sarana dan prasarana kemudian ruang kelasnya cukup atau tidak. Kemudian ada atau tidak tempat bengkel,” bebernya.
Ketika ditanya di 2023 pencaker kita berdasarkan lulusan yang tamat tahun ini yang tamat tahun ini lebih kurang seluruhnya hampir 10.000 lulusan. Dari 10.000 lulusan tahun ini yang terserap di dunia bicara tahun 2022 kita sudah diangkat hampir 70%.
‘Masing-masing sekolah itu ada angka keterserapan lulusan. Jadi mereka melapor ke BKK nanti dari BKK kita minta datanya kita ada aplikasinya dari kementerian. Jadi mereka mengisi datanya di situ kita bisa memantau dari situ.Kebanyakan pencaker ini banyak lulusan dari Palembang juga ada Lahat kemudian ada Muara Enim dan Lubuklinggau,” katanya.
Lis Parida berharap agar Kepala Sekolah terus meningkatkan kualitas lulusan SMK ini.
“Artinya kita bagaimana dari proses input kemudian prosesnya sampai ke outputnya. Artinya bagaimana nanti dari input yang masuk ke kita kemudian dalam prosesnya ini hal yang sangat penting karena di dalam proses ini itu yang menyangkut tentang ada proses pembelajaran. Pada proses pembentukan karakter di dalam proses pembelajaran ini juga karena kaitan dengan SMK maka sekolah harus punya kerjasama dengan DUDI artinya kerjasama itu tidak hanya sebatas PKL tetapi bagaimana sekolah itu bekerja sama dengan industrinya mulai dari kurikulumnya. Kemudian menghadirkan guru magang kemudian sertifikasi guru sertifikasi siswa sampai akhirnya bagaimana lulusan ini untuk siap bekerja. Kemudian selain itu saya berharap pada kepala sekolah untuk mindset anak kita ini tidak hanya siap wirausaha. Karena sesuai dengan tujuan pendidikan vokasi ini berdasarkan Perpres nomor 68 tahun 2022 tujuan pendidikan Vokasi adalah untuk menciptakan SDM atau tenaga kerja ini siap bekerja atau wirausaha. Artinya buat program-program di sekolah yang tujuannya untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur anak-anak di sekolah masing-masing, dan juga bisa bekerja sama tidak hanya dengan industri tapi juga bisa bekerja sama dengan UMKM yang ada di wilayah kita masing-masing kearifan lokal yang ada di daerah kita masing-masing,” pungkasnya.




