Palembang, lamanqu.com – Lanjutan aksi demo kantor Gubernur pekan lalu, Gransi akan kepung Kejati Sumsel dengan Ratusan masa.
Seperti dikatakan M Isa SE SH MH devisi perlindungan hukum LSM Gransi mengatakan, pihaknya akan kepung Kejati Sumsel Kamis 9 November nanti, sebab selain Gubernur ada nama Kejati yang dicatut oleh Dinas Pertanian dalam melaksanakan pungutan terhadap bawahannya yang mana pungutan tersebut diberinama arisan triwulan.
Sebagai penggiat Anti korupsi kita mesti bersuara keras atas prihal ini ,sebab ini menyangkut nama penegak hukum ,yang semestinya menegakan hukum ,bukan ikut menerima uang hasil pungutan tersebut.
Hal senada dikatakan ketua umum LSM Gransi Supriya, pihaknya memang akan melakukan aksi damai dikejati Sumsel Kamis 9 November 2023 yang mana aksi tersebut melanjutkan aksi kita di Gubernur.
“Dalam aksi kita di Kejati ada empat dinas yang akan kita bawa berkasnya, yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Kehutanan, Badan Pengelolaan Aset Daerah dan Dinas Pertanian,” ujarnya.
“Khusus Dinas Pertanian kita meminta kusus agar segera ditangkap, karena selain terindikasi korupsi kepala dinas melalui Kabid tanaman pangan sering melakukan pungutan dan mencatut nama Kejati Sumsel dan ini rutin setiap tiga bulan,” katanya.
Maka dari itulah, sambung dia, dalam aksi nanti pihaknya akan menuntut Kejati yang baru agar membersihkan nama Kejati dari fitnah yang beredar dengan cara membungkam mulut kepala dinas pertanian dengan menjadikan dia tersangka .karna jika tidak maka masyarakat akan Berpikir kalau setoran Rp 20 juta perbulan benar adanya.
“Dan kami juga menuntut pada Kejati baru agar bersih bersih terhadap bawahannya dan segera memecat Asisten Pidana khusus. Karna diduga anggaran tersebut di hantar oleh Kabid tanaman pangan melalui staf dan bertemu jaksa pidsus Kejati Sumsel ,” terang supriyadi
“Selain itu kita juga minta di bidang intelijen agar di bersihkan karna kebanyakan disana orang orang pembohong ,mereka berjanji akan membalas dan memproses laporan kita nyatanya sampai hari ini tidak ada kejelasan,” tutup supriyadi.