Semarakan HUT RI Ke-78, Unsri Gelar Berbagai Perlombaan Hingga Peresmian Fasilitas Baru

News, Pendidikan, Sumsel
Fasilitas Baru di Unsri , HUT RI ke-78

Palembang, lamanqu.comDalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia (RI) ke-78, Unsri menggelar berbagai kegiatan mulai dari perlombaan hingga peresmian fasilitas baru di Unsri.

Ada dua peresmian Kampus Unsri Palembang yakni Pendopo Seni Budaya Unsri Palembang dan Peresmian Revitalisasi Lapangan Sepak Bola dan Restkrukturisasi Tribun Unsri Palembang dari bangunan lama 1 Maret 1975.

Rektor Universitas Sriwijaya. Prof. Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSCE., IPU., MKU., ASEAN Eng., APEC Eng mengatakan, untuk HUT RI ke-78 pada Agustus ini digelar upacara bendera, peresmian renovasi lapangan bola dipasang rumput bagus supaya tidak becek lagi. Peresmian Tribun baru dan peresmian pendopo ini pendopo ini untuk kegiatan ini salah satu kegiatan seni budaya jadi kegiatan mahasiswa.

“Karena selama ini kita belum punya. Jadi di sini bisa dipakai tempat untuk seminar anak-anak mahasiswa, untuk kegiatan di sini semua. Jadi nanti tidak lagi untuk sewa hotel,” ujarnya saat diwawancarai, Kamis (17/8/2023).

Anis menuturkan, untuk kegiatan lomba-lomba itu dilakukan dari sebelum bulan Agustus sudah ada lomba.

“Hari ini juga launching Rektor Cup. Jadi Rektor Cup adalah kejuaraan rektor olahraga bidang olahraga. Jadi seluruh fakultas mahasiswa dan dosen dan karyawan tapi panitianya itu kita minta dari seluruh ormawa Unsri. Karena Ormawa Unsri itu bagu bagus. Jadi Rektor Cup itu ada lomba futsal, lomba tarik tambang dan sebagainya sampai bulan Oktober ada Dies Natalis ada bagi hadiah lagi dan puncaknya di Dies natalis Unsri,” bebernya.

Selain itu, sambung Anis, Unsri pernah melaksanakan lomba layang-layang. Untuk diketahui permainan layang-layang itu mengasah otak, jadi merangsang otak jaringan positif pada otak.

“Jadi harus punya trik bagaimana bisa menang bagaimana bisa menaklukkan angin. Bagaimana kalau layangannya itu tidak seimbang biar bisa selamat. Nah itulah pendidikan, jadi kita ingin ke depan icon kegiatan lain-lai. Nanti kita lomba kan ada dua jenis ada lomba adu layang-layang. Dulu pernah dilakukan lomba layang-layang, setelah itu covid akhirnya distop. Sekarang kita akan buka lagi mungkin tanggalnya belum ditentukan apakah akhir Agustus atau awal September,” bebernya.

Anis menjelaskan, untuk lomba adu layang-layang itu pesertanya ada dari Unsri dan ada yang di luar. Apalagi layang-layang itu ada asosiasinya ada persatuannya penggemar.

“Kedua, ada layang-layang hias, itu menampilkan seni menampilkan seni. Nanti dinilai nanti disiapkan hadiahnya itu yang akan kita lakukan supaya kalau bagus. Nanti kita ingin jadi iconnya, tidak hanya Icon Unsri saja tapi juga jadi Icon Sumsel. Kita laksanakan secara nasional kalau berhasil internasional. Seperti di Malaysia itu di Johor itu setiap tahun mengadakan lomba layangan internasional dari mana-mana dari berbagai jenis layangan dari berbagai negara tapi mereka seni bukan adu layang-layang,” bebernya.

Ketika ditanya awak media, pesan terakhir sebagai Rektor Unsri, Anis mengungkapkan, namanya pemimpin publik itu tidak ada yang enak.

“Itu yang saya rasakan tidak ada yang enak. Jadi siapa yang jadi pimpinan publik menikmati jabatan yaitu keliru. Kalau mau hidup enak jadi pebisnis buka usaha Itu baru enak. Tapi kalau pimpinan publik itu memimpin rakyat negara kita ini masih bertumbuh beda dengan negara maju kita ini negara tumbuh dan kita harus memperhatikan rakyat. Saya memimpin Unsri itu seperti itu jadi saya mata saya selalu ke bawah. Melihat kebawah kalau ada mata yang mereka yang nangis tidak bisa bayar UKT itu kita perhatikan kita urus. Tapi sapa yang menipu tidak boleh karena tidak bagus. Itu dulu baru-baru banyak yang ingin dapat padahal dia mampu. Tapi kita berikan persuasif sekarang sudah bagus jadi UKT itu diisi sendiri nanti keluar sendiri kalau merasa tidak cocok bisa banding itu dibolehkan,” tuturnya.

“Yang saya rasakan nikmatnya di situ saya artinya bisa memberikan kesempatan kepada yang tidak mampu,” tambah Anis.

Kedua, sambung Anis, pendidikan ini mengurus orang hidup. Apalagi dosen disini ada profesor, ada doktor jadi pintar-pintar semua.”Jadi kalau ngumpulkan 1000 dosen pendapatnya 1001 dan kita harus rangkum dari semuanya agar semuanya merasa terlayani. Tidak mungkin satu-satu kita komprehensif kita ikuti arahan kementerian bagaimana mereka yang ingin buat kegiatan apapun menurut saya positif itu kadang-kadang pingin pergi ke mana, padahal anggaran kita terbatas saya selalu melihatnya positif. Hanya saja kita lihat kalau tidak terlalu besar kita biayai. Tapi kalau terlalu besar anggaran kita tunda dulu,” bebernya.

Kemudian, sambung Anis, dia meyakini mahasiswa UnsriIl ini terbentuk watak-watak yang berakhlak.

“Mereka dengan dosen itu mereka selalu sujud salaman. Sujud karena kita tanamkan dosen itu adalah orang tua kedua. Jadi harus dihormati kalau mau ilmunya barokah dan ini mereka lakukan. Yang lain-lain namanya kalau ada yang tidak cocok ada yang demo biasa, tetapi selesai semuanya yang penting selesai. Tidak boleh jadi pimpinan yang menurut kita begini dan umatnya tidak mau tidak perlu, jadi kita membuat ide sampaikan begitu setuju semua dilaksanakan,” ucapnya.

Anis menjelaskan, kondisiil kehidupan Unsri ini sudah jauh melampaui BLU. jadi memang sudah harus pindah ke PTN BH itu agar ada keleluasaan untuk mencari anggaran lain.

“Kalau sekarang tidak bisa BLU semua terbatas. Kalau PTN BH bebas mencari uang selain dari UKT. Saya pesankan kepada Rektor kalau cuman ingin mengumpulkan UKT tidak perlu jadi Rektor. kmkarena rektor itu harus sanggup mencari yang lain. Bahkan yang bagus itu ke depan kalau bisa UKT itu bukan saja tidak naik plus anak-anak kalau bisa dapat beasiswa, misalnya dapat bantuan, itu artinya menghargai prestasi mahasiswa, mereka yang ada kelebihan,” katanya

“Untuk saat ini sudah saya tanda tangan itu selama 2 periode Rektor, tidak boleh naik UKT. Kalau Rektor menaikan UKT aku yang demo karena PTN BH itu peluangnya besar sekali. Jadi untuk Rektor yang selanjutnya tidak boleh naik UKT carilah uang dari tempat lain. Karena mendidik anak bangsa itu kewajiban kita Itu amanah Undang-Undang. Kita saja yang tidak serius, karena pemerintah kita terbatas anggarannya. Bagaiman caranya cari usaha kita buka usaha Unsri buka konsultan, Unsri banyak ahli hukum,ahli ekonomi, ahli kontraktor. Semuanya luar biasa ada,” tandasnya.