• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Jumat, Oktober 24, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Dalam Sepekan 2 PN Di Jakarta Vonis Bebas Tuduhan Terhadap Bankir

Reporter Editor Sumsel
9 Desember 2020
Undang Undang Perbangkan, kasus kredit macet, Tujuh Proyek Oleh Megah Jaya, Bank Permata
Share on Whatsapp

Jakarta, lamanqu.com – Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan banding yang diajukan oleh dua mantan karyawan PT Bank Permata Tbk, Ardi Sedaka dan Liliana Zakaria, atas vonis penjara 3 tahun dan denda Rp 5 miliar yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam kasus kredit macet PT Megah Jaya Prima Lestari (MJPL).

“Menyatakan Ardi Sedaka dan Liliana Zakaria, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan,” tulis surat putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta bertanggal 2 Desember 2020, dikutip Rabu (9/12/2020) dinukil katadata

Selain Ardi dan Liliana, Pengadilan Tinggi Jakarta juga mengabulkan banding enam mantan karyawan Bank Permata lainnya yang juga terlibat dalam kasus ini. Mereka adalah Eko Wilianto, Muhammad Alfian Syah, Yessy Mariana, Henry Hardijaya, Tjong Chandra, dan Denis Dominanta.

“Menerima permintaan banding dari para terdakwa dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 3 September 2020 yang dimohonkan banding tersebut,” tulis putusan tersebut.

Selama menjalani masa tahanan di Rutan Titipan Bareskrim Polri sejak Juni 2020, beberapa terdakwa terpapar dan positif Covid-19. Namun semuanya telah dinyatakan sembuh.

Menurut majelis hakim yang dipimpin Hakim Ketua Yonisman, S.H., M.H., ada beberapa pertimbangan majelis hakim untuk menerima pengajuan banding dari para perdakwa.

Bahwa dalam perkara ini yang menjadi causa prima adalah kredit macet akibat perbuatan Megah Jaya yang telah wanprestasi atas kewajiban membayar kreditnya, sehingga penjatuhan pidana kepada para terdakwa tidak akan bermanfaaat terhadap penyelesaian kredit macet tersebut.

“Maka adalah adil apabila para terdakwa dibebaskan dari dakwaan. Perlu pula dipertimbangkan adanya doktrin bahwa hakim dalam menjatuhkan putusan hendaknya berpegang pada azas manfaat dan azas keadilan,” dikutip dari surat putusan.

Meski demikian masih ada sidang yang berjalan di PN Jakarta Selatan untuk dua orang terdakwa lainnya, yakni Roy Arman Arfandi, mantan direktur utama Bank Permata, dan Anita Siswadi, mantan direktur Bank Permata. Serta satu orang DPO, mantan direktur Michael Alan Coye.

Kredit Macet Rp 755,1 Miliar Megah Jaya Prima Lestari Kasus yang menjerat delapan mantan karyawan dan tiga mantan direktur Bank Permata bermula dari pemberian kredit kepada Megah Jaya pada akhir 2013 sebagai modal kerja pengerjaan tujuh proyek pemipaan dari Pertamina. Pencairan kredit dilakukan secara bertahap, Hingga Mei 2015 total fasilitas yang telah dicairkan mencapai Rp 892,06 miliar.

Namun dari jumlah tersebut, MJPL baru melunasi sekitar Rp 136,89 miliar. Sisanya sebesar Rp 755,1 miliar dinyatakan macet. Ketika ciciclan kredit menunjukkan ketidakberesan, barulah Permata mengirim surat ke Pertamina untuk mengkonfirmasi pelaksanaan tujuh proyek oleh Megah Jaya yang ternyata menggunakan dokumen palsu untuk mengajukan kredit ke Bank Permata.

Dari keterangan Pertamina, tujuh proyek yang diklaim Megah Jaya, ternyata beberapa proyek masih dalam tahap tender, dan tak semua proyek itu dikerjakan Megah Jaya, hingga penggelembungan nilai proyek Kredit macet tersebut akhirnya dihapus buku oleh Bank Permata.

Komisaris dan direktur Megah Jaya, The Johny dan Sumarto Gosal ditangkap pada Juli dan November 2019 dan dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun 1 bulan oleh Pengadilan negeri Jakarta Selatan karena terbukti memalsukan surat pada Juni 2020.

Namun delapan mantan karyawan Bank Permata juga dinilai tidak berhati-hati dalam memberikan kredit kepada Megah Jaya hingga berujung menjadi kredit macet.

Mereka dianggap melanggar Pasal 49 ayat 2 hurub B Undang Undang Nomor 8 Tahun 1998 tentang perbankan. Pasal tersebut mengatur anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai bank untuk memastikan ketaatan bank

terhadap UU perbankan dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. Ancamannya hukuman penjara tiga hingga delapan tahun serta denda Rp 5 – 100 miliar.

Paraktisi Hukum, Husni Candra, SH M Hum Angkat Bicara


Sementara itu, Husni Candra, SH M Hum yang merupakan praktisi Hukum memberi tanggapanya terkait putusan hakim,” Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan banding yang diajukan oleh dua mantan karyawan PT Bank Permata Tbk, Ardi Sedaka dan Liliana Zakaria, dan akhirnya diputus bebas “.

Selain itu, “Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat membebaskan mantan Direktur Bank Swadesi Ningsih Suciati”.

Pengacara Senior ini menilai terlalu diada adakan jika melanggar Standar Operasional Prosedur (SOP) bisa dijerat Pidana. Kata Husni, Semestinya sanksi administrasi dahulu yang berperan dan juga bisa dikenai pelanggaran etik jika itu menyangkut perilaku pejabat bank.

“Masak iya karena SOP dipidana kan ada yang namanya sanksi sanksi termasuk administrasi dahulu yang berperan atau etik bagi prilaku pejabat bank,” tuturnya.

Ditanya terkait undang undang perbangkan yang dalam hampir waktu bersamaan selama sepekan ini, dimana 2 Pengadilan di Jakarta membebaskan tuduhan pelanggaran undang undang perbangkan terhadap para pejabat bank yakni Ardi Sedaka dan Liliana Zakaria pejabat PT Bank Permata Tbk, serta Ningsih Suciati yang merupakan Direktur Bank Swadesi.

Husni juga menilai, Undang Undang Perbangkan Pasal 49 Nomor 8 Tahun 1998 tentang perbankan itu Ambigu dan Inkonsisten dengan sikap OJK.

“Nuansa Ambigu dan inkonsisten nya Pasal 49 ini lah melahirkan bias sikap pengawasan OJK ini,”cetus Husni singkat.(*)

Teks : katadata.co.id/irfan
Editor: Arjeli Sy Jr

Tags: Bank Permatakasus kredit macetTujuh Proyek Oleh Megah JayaUndang Undang Perbangkan
ADVERTISEMENT
Previous Post

Daftar Ponsel Pintar Harga Terjangkau Sepanjang 2020 Di Indonesia

Next Post

Popo Ali-Sholihien Memperoleh 96.9 {8683c2092de492d2a190cf7fbc06166f47c1e4e1eec97bd8c795afb1b4b0e460} Suara Dari Real Count Sementara

Editor Sumsel

Info Terkait

Aset Jaminan PT Coffindo

Aset Jaminan PT Coffindo Tak Sesuai? Kejati Sumsel Diminta Usut Dugaan Markup

11 Maret 2025
Kredit Macet

Kesimpulan Hasil Reses: Kejati Diminta Usut Tuntas Kredit Macet BSB, Jangan Ada Tebang Pilih Kasus

17 Februari 2025
kasus kredit macet

Chairul S Matdiah Mendesak Siapa yang Terlibat Kredit Macet Siap Mundur

24 Januari 2025

Berita Terbaru

KONI Sumsel Bantah Isu Pencairan Dana Hibah Rp10 Miliar Tanpa proposal

Polytam, Produk Petrokimia Unggulan Pertamina, Diproduksi di Kilang Plaju untuk Dorong Kemandirian Industri Nasional

Jika Tak Rampung Akhir Tahun 2025, Alur Sungai Lalan Ditutup 1 Januari 2026

KONI Sumsel Dukung Keputusan Panwasrah Terkait Jumlah Medali Angkat Besi Porprov XV, Minta Evaluasi Technical Delegate

Kilang Pertamina Plaju Pacu Inovasi Pekerja Lewat CIP

Kasus Cikalong Wetan Dinilai Aneh, Lima Orang Korban Pengeroyokan Jadi Tersangka

Ratusan Peserta Women Forest Defender Ikuti Kegiatan PINUS, TAF, dan FP3HI

Dies Natalis ke-43, Polsri Terus Bertransformasi, Perkuat Kolaborasi Industri dan Pendidikan untuk SDM Unggul

Banyak Jalan Rusak dan Fasilitas Umum Butuh Perbaikan, Warga OKU Selatan Curhat ke DPRD Sumsel

Berita Populer

Lalat, Penyebar Takdir dengan Kemampuan Fisik

lalat rumah
Reporter lian
18 Oktober 2025

LamanQu.Com - Dalam hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, satu makhluk kecil seringkali diabaikan, atau bahkan dicerca. Ia adalah lalat. Simbol kotoran dan...

Read more

Peluncuran Buku Keramik Cina Temuan Sungai Musi Abad 7–19 Masehi di Unsri: Fadli Zon Ungkapkan Bukti Kuatnya Peradaban Nusantara

keramik cina, Temuan Sungai Musi
Reporter YN
20 Oktober 2025

Palembang, LamanQu.Com - Peluncuran buku “Keramik Cina Temuan Sungai Musi Abad 7 sampai dengan 19 Masehi” karya Dr. H. Fadli...

Read more

Anthony Resmi Nahkodai HIPMI Golf Club Sumsel, Dorong Kolaborasi Bisnis dan Atlet Muda Berprestasi

HIPMI Golf Club Sumsel
Reporter YN
19 Oktober 2025

Palembang, LamanQu.Com - Badan Semi Otonom (Banom) BPD HIPMI Golf Club Sumatera Selatan (Sumsel) resmi dilantik di Lapangan Golf Kenten,...

Read more

Komandan Lanud SMH Terjun Langsung Sebagai Pelaku Pada Kegiatan Airport Emergency Excercise dan Airport Contigency Excercise Serta Emergency Response Plan

Komandan Lanud SMH
Reporter YN
18 Oktober 2025

Palembang, LamanQu.Com - Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kolonel Pnb Zulfikri Arif Purba, S.Sos., MS.(NSSS)., terjun langsung sebagai pelaku pada...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In