Banyuasin, lamanqu.com – Desa Sedang kecamatan Suak Tapeh,Kabupaten Banyuasin punya cerita yang memilukan.

Memang sungguh malang kehidupan Masna bin Wahab (60) hidup sebatang kara digubuk kecil yang berukuran 3×4 m, yang selalu kebocoran kalau di terpah hujan, makan pun mengharapkan belas kasih tetangga dan masyarakat setempat. Minggu (10/05)
Hal ini diceritakan oleh Jhon tetangganya, bahwa Masna ini sudah tinggal di gubuk kecilnya sudah 7 tahun setelah di tinggal suaminya, dia juga menpuyai anak akan tetapi tidak pernah mengurus masna,dia (anaknya) tinggal bersama istrinya jauh dari desa sedang.
“Masna ini di tinggal suami meninggal dunia 7 tahun yang lalu,tidak ada yang mengurusnya kecuali kami tetangga dan masyrakat setempat,sudah 3 tahun ini dia mulai sakit sakitan, pandangan mata tidak normal lagi dan pendengarannya sudah tidak berpungsi lagi seperti biasa dan untuk makanpun kami tetangga memberinya,”ungkap Jhon sedih.
7 tahun menjanda, hingga 3 tahun terakhir ini masna sering sakit-sakitan,dan makanpun menerima belas kasihan tentangga ini, anehnya tidak tersentuh oleh program pemerintah bantuan sosial (bansos) dan yang lain-lainnya.
“Masna tidak pernah tersentuh oleh program pemerintah seperti bantuan sosial, kalaupun dapat seperti zakat fitra, dia juga tidak memiliki indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK), Jhon menuturkan
Harapan Jhon semoga Bupati Banyuasin melalui dinas sosialnya menurunkan bantuan dan melalui dinas pencatatan sipil (capil) menguruskan indentitasnya.
“Tolong bantuan sosialnya dan menpermudah urus kartu indentitas dirinya,” pungkasnya. (Indra)










