• Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
Minggu, Oktober 5, 2025
No Result
View All Result
lamanqu.com
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi
No Result
View All Result
lamanqu.com
No Result
View All Result
banner pemkab muba
ADVERTISEMENT
Home News

Sebelum Sriwijaya Para Pendahulu Menyebutnya Ko-ying Diperkuat 74 Situs Air Sugihan

Reporter Editor Sumsel
8 Desember 2018
Sebelum Sriwijaya Para Pendahulu Menyebutnya Ko-ying Diperkuat 74 Situs Air Sugihan
Share on Whatsapp

lamanqu.com – Kerajaan Sriwijaya bermula dari permukiman di tanah berawa di pantai timur Palembang. Sumber Tiongkok menyebutnya Ko-ying.

Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) meneliti situs Air Sugihan, di pantai timur Palembang. Mereka menemukan sisa-sisa permukiman di lahan berawa dari awal abad masehi. Permukiman itu diperkirakan cikal bakal atau pendahulu Kerajaan Sriwijaya.

Agustijanto Indrajaya, ketua tim peneliti, melihat adanya proses bertahap sebelum muncul Kerajaan Sriwijaya. Permukiman di situs Air Sugihan itu disebut Ko-ying dan Kan-t’o-li dalam sumber Tiongkok.

“Kita lihat Sriwijaya saja sudah sangat kompleks (tata masyarakatnya, red.), harusnya ada satu proses menuju ke sana, nah ini di sini,” kata arkeolog Puslit Arkenas itu saat ditemui usai diskusi buku Kebangkitan dan Kejayaan Sriwijaya karya O.W. Wolters, di Museum Nasional, Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurut Wolters Ko-ying disebut dalam catatan Wan Chen, gubernur Wu untuk Tan, yang tak jauh dari Nanking sekarang. Sedangkan Kang T’ai, utusan pemerintahan Wu di selatan Cina ke Funan, menyebutnya Chia-ying. Kendati sebutan Ko-ying belum diketahui asalnya, catatan keduanya memberikan gambaran bahwa Ko-ying adalah kerajaan di Nusantara bagian barat, setidaknya berdekatan dengan Selat Malaka.

Sekalipun hanya sepintas, sumber Tiongkok itu memberikan gambaran pertama tentang Nusantara bagian barat yang dikenali orang Tionghoa pada pertengahan abad ke-3. Menurut Wolters, mereka mengetahuinya karena telah berhubungan dengan Kerajaan Funan, di dekat Sungai Mekong, Vietnam, sehingga secara tak langsung mengenal daerah lain di Asia Tenggara.

“Mungkin melalui para pedagang di Funan,” tulis Wolters.

Sementara itu, Wolters menyebut Kan-t’o-li sebagai kerajaan dagang yang muncul pada abad ke-5 dan ke-6. Nama ini sering disebut dalam sumber Tiongkok. Ming Shih atau catatan sejarah Dinasti Ming (abad 14) menyebut Kan-t’o-li sebagai nama lama Sriwijaya.

“Kan-t’o-li pada abad 5-6 sudah kirim duta ke Tiongkok, menjadi besar masuk ke masa Sriwijaya, makanya disebut itu pendahulu Sriwijaya,” kata Agustijanto.

Sejauh ini, menurut Agustijanto, bukti mengenai Ko-ying dan Kan-t’o-li baru berdasarkan catatan orang asing. Sementara temuan prasasti Sriwijaya baru muncul dari abad ke-7. Wolters pun menyebutnya tanpa bukti arkeologis.

“Sebenarnya tak hanya Ko-ying. Banyak kerajaan di Nusantara yang masih diperdebatkan lokasinya. Satu-satu kita coba liat. Pertama Ko-ying yang banyak disebut,” kata Agustijanto.

Penelitian situs Air Sugihan menemukan banyak tinggalan arkeologis yang mencerminkan permukiman yang kompleks.

“Kita bisa memperkirakan Ko-ying memang di pantai timur. Ternyata dari bukti arkeologisnya ada kesesuaiannya dengan berita Tiongkok abad 3-4,” lanjutnya.

Agustijanto menjelaskan ada 74 situs yang ditemukan di kawasan Air Sugihan dalam radius 43 x 62 km. Situs itu diperkirakan berasal dari periode awal masehi sampai abad ke-3, lalu berlanjut sampai periode akhir Sriwijaya. Di sana ada sisa permukiman berupa tiang pancang dari kayu nibung.

“Secara keruangan situs-situs di dekat muara lebih tua. Semakin ke hulu semakin muda. Secara kronologis sudah dihuni sekira abad 1-2 dan terus berlanjut sampai abad 12-13,” terangnya.

Untuk menyebut kawasan Air Sugihan sebagai bekas suatu kerajaan, data yang ada masih terlalu minim. Namun, kemungkinan besar masyarakatnya telah melakukan kontak dengan wilayah luar. Mereka telah berlayar ke Funan.

“Butuh data lebih banyak lagi untuk bilang kalau itu sebuah kerajaan,” tegas Agustijanto.

Para peneliti menemukan manik-manik emas, batu dan kaca. Ini mirip dengan temuan di situs Oc-eo, lembah sungai Mekong. Situs ini adalah pelabuhan yang masuk wilayah Kerajaan Funan yang berdiri pada awal masehi hingga abad 6.

Tak hanya berhubungan dengan Funan, di kawasan yang diduga wilayah Ko-ying ini banyak ditemukan tinggalan budaya terkait Tiongkok dan India. Seperti tembikar Arikamedu, manik-manik karnelian India Selatan, dan keramik Tiongkok dari Dinasti Sui (abad 5-6)

“Pada masa itu penduduk Ko-ying sebelum Sriwijaya yang tampaknya hidup di rawa-rawa sudah ada hubungan dagang dengan Tiongkok, Dinasti Sui,” kata Bambang Budi Utomo, arkeolog Puslit Arkenas.

Penghuni situs Air Sugihan tak membangun kota karena tanahnya berawa. Mereka pun membuka areal di pedalaman. Di pedalaman, mereka lebih leluasa mendirikan bangunan termasuk bangunan peribadatan.

“Ini proses, abad 1-2 di muara, selanjutnya masuk ke Palembang. Jadi, memang pendahulu Sriwijaya di pantai timur,” ujar Agustijanto. (Resource:Historia)

Tags: situs Air SugihanSriwijaya
ADVERTISEMENT
Previous Post

Di Palembang Selegram Ago Rival Dan Dimas Saputra Rayakan Ulang Tahun Lay Dan Chanyeol EXO Bersama EXO-L

Next Post

Menhub Pulang Kampung Gelar Safety Riding Bersama Gubernur Dan Walikota Palembang

Editor Sumsel

Info Terkait

No Content Available

Berita Terbaru

Dugaan Malpraktik, RS Hermina Palembang Dilaporkan ke Polda Sumsel

Pornas XVII Korpri Siap Dihelat Di Sumsel, Ini Beberapa Disampaikan

Kodim 0418/Palembang Gelar Tradisi Penerimaan Warga Baru di Makodim Sekojo Palembang

Hasil Uji Lemigas, Produk Kilang Pertamina Plaju Penuhi Spesifikasi Kepdirjen Migas

PT MPC Diduga Lakukan Pengalihan IUP Ilegal, Fakar Lematang Melaporkan ke Bareskrim

POSE RI dan JO Media Partner POSE RI Desak Pemilik MaxOne Hotel Kosongkan Tanah 550 Meter

DPD RI Sumsel Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka HUT ke-21

Pemprov Sumsel Akan Gelar SRGF di OKU Selatan, Berikut Diungkapkan Plt Kadisbudpar Sumsel

Masyarakat Menolak Ruang Khusus Merokok Di Dalam Gedung

Berita Populer

Serigala Berbulu Domba, Sebuah Metaforis dari Penipuan Berkedok Polos

serigala berbulu domba
Reporter lian
3 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di antara semua ancaman yang mengintai dalam interaksi sosial, tidak ada yang lebih berbahaya daripada sosok yang tampil...

Read more

Shio, Roda Kosmik Penentu Takdir dari 12 Hewan Penjaga Waktu

shio
Reporter lian
1 Oktober 2025

LamanQu.Com - Di ufuk Timur, sebuah sistem penanggalan kuno telah mengatur waktu dan nasib manusia selama ribuan tahun. Bukan sekadar...

Read more

Sisi Baik dan Buruk dari Babi

Sisi Baik dari Babi, Sisi Buruk dari Babi
Reporter lian
30 September 2025

LamanQu.Com - Babi adalah makhluk dengan dua sisi yang sangat kontras. Di satu sisi, ia adalah salah satu hewan paling...

Read more

DPD RI Sumsel Gelar Donor Darah dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Rangka HUT ke-21

Anggota DPD RI, Ratu Tenny Leriva
Reporter Editor Sumsel
3 Oktober 2025

Palembang, LamanQu.Com – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-21 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), DPD RI...

Read more

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

  • Indeks
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Hubungi-kami
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Entertainment
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Lainnya
    • Olahraga
    • Teknologi
    • Fashion
    • Treveling
    • Health
    • Komunitas
    • Opini
    • Tokoh
    • Religi

© 2025 DIgital Media Sriwijaya

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In