Ini Resiko Bagi Remaja SMP dan SMA Kurang Jam Tidur

Kesehatan
Kurang tidur , Resiko kurang tidur , Tidur

lamanqu.com – Sama seperti makanan, tidur itu penting bagi kesehatan. Bahkan, tidur adalah makanan untuk otak. Pasalnya saat tidur, banyak aktivitas yang dilakukan otak. Maka itu, melewatkan waktu tidur alias begadang bisa berbahaya. Jika anak-anak dan remaja yang begadang, bukan tidak mungkin prestasi di sekolahnya menurun.

Lalu, seberapa lama sih idealnya waktu tidur untuk remaja? Apakah sama seperti waktu tidur orang dewasa?

Berapa banyak waktu tidur yang dibutuhkan remaja?

Setiap anak membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda berdasarkan usianya. Remaja di bangku SMP (usia 13-15 tahun) dan SMA (usia 16-18 tahun) pun perlu waktu tidur yang berbeda

Waktu tidur yang cukup untuk remaja SMP sekitar 9-11 jam per hari. Berarti tidak boleh kurang dari tujuh jam dan lebih dari dua belas jam per hari.

Sementara remaja SMA memerlukan waktu tidur yang cukup sekitar 8-10 jam per hari. Artinya tidak boleh kurang dari tujuh jam dan lebih dari sebelas jam dalam satu hari.

Anak remaja yang tidak cukup tidur memiliki risiko obesitas, diabetes, cedera, kesehatan jiwa yang buruk, dan masalah dengan konsentrasi dan perilaku yang lebih tinggi.

Kenapa remaja membutuhkan waktu tidur lebih lama?

Jika dibandingkan dengan orang dewasa, anak remaja memang membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak. Umumnya orang dewasa membutuhkan tidur 6-9 jam per hari. Sementara anak remaja membutuhkan 9-11 jam per hari.

Anak remaja membutuhkan waktu tidur yang lebih lama untuk memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan untuk melakukan aktivitasnya di waktu terjaga.

Umumnya, anak remaja punya jadwal tidur yang tidak teratur setiap hari. Anak remaja cenderung tidur larut malam di akhir pekan sebagai cara untuk memulihkan diri dari hutang tidur di hari-hari sebelumnya.

Namun, tidur larut malam hanya akan membuat jam biologis mereka semakin kacau, sehingga kian sulit untuk bisa tertidur pada jam tidur yang normal selama seminggu. Jadi, bisa dibilang mereka berada dalam lingkaran pola tidur yang buruk. Selama hari sekolah, mereka harus terjaga setiap siang dan akhirnya menumpuk di akhir minggu.

Hal ini membuat remaja kelelahan di akhir pekan dan tidur sepanjang waktu. Jika sudah masuk awal minggu lagi alias hari Senin, remaja akan mengulang siklusnya tersebut.

Tidur cukup penting untuk remaja

Tidur sangat penting untuk kesehatan dan fungsi organ tubuh sehari-hari. Itu sama pentingnya dengan diet sehat dan aktivitas fisik. Pada semua tahap kehidupan, otak tetap aktif selama tidur, memproses ingatan dan emosi, menyegarkan sel-sel dan membersihkan sisa-sisa bahan limbah yang dapat memperlambat atau merusak fungsi otak.

Pada masa remaja, otak masih berkembang, dan tidur cukup sangat penting untuk perkembangan otak. Bagian korteks prefrontal pada otak adalah salah satu area terakhir otak yang mengalami perkembangan dan kematangan selama masa remaja. Bagian otak ini berperan dalam berpikir kompleks dan mengambil keputusan, serta pengaturan emosi. Bagian otak ini sangat sensitif terhadap efek kurang tidur.

Remaja yang memiliki waktu tidur yang pendek memiliki risiko untuk mengalami masalah intelektual, sosial, emosional, dan perilaku. Tidur yang tidak cukup pada remaja bisa berdampak pada:

Masalah kognitif

Masalah dengan ingatan, Fokus dan perhatian yang berkurang, Kesulitan belajar, Sulit mengambil keputusan, Sulit memecahkan masalah, Masalah perilaku dan sosial

Kecenderungan yang lebih besar untuk terlibat dalam perilaku berisiko, termasuk merokok dan penggunaan narkoba
Hiperaktif
Agresif, Menarik diri dari lingkungan, Sulit bergaul dengan orang lain, Masalah emosional, Iritabilitas dan gangguan suasana hati, Sering berpikir negatif, Sulit mengendalikan emosi, Meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan berpikir untuk bunuh diri.