Sumpah Pemuda Bagi Kaum Milenial Di Mata Tokoh Pemuda Sumsel
Palembang, lamanqu.com — Hari ini 28 Oktober 1928 tepat nya 90 tahun yang lalu merupakan salah satu tonggak sejarah sangat penting bagi bangsa Indonesia. Untuk itu lah peringatan Sumpah Pemuda tak boleh dilepaskan begitu saja dalam ingatan seluruh bangsa Indonesia. Sejarah telah mencatat tokoh tokoh pemuda dari berbagai “Jong” (sebutan kelompok pemuda daerah) pada zaman itu telah melahirkan gagasan dan pemikiran serta semangat untuk merapatkan barisan akhir nya melahirkan Sumpah Keramat, yang dikenal dengan Sumpah Pemuda (Youth Pledge).
Penelusuran lamanqu.com sebagai upaya mencari titik balik dan mengukur tingkat kesadaran akan momentum hari bersejarah itu. Selain itu juga beriringan dengan ketimpangan zaman dan era tanpa disadari kemajuan tehknologi digitalisasi disinyalir telah menggerus habis habisan nasionalisme dan melahirkan generasi milenial ditafsirkan sebagai generasi cuek, gamers, sosmed dan tak perduli apa yang terjadi secara sosial yang nyata.
Pengurus DPP Partai Demokrat merupakan wakil Rakyat di DPR RI. H Wahyu Sanjaya SE ketika dimintai pendapat nya akan fakta sosial ini dan mengatakan, hal ini sebagai salah satu dampak dari perkembangan teknologi dimana generasi milenial lebih asik dengan diri mereka sendiri dan akhir nya terkesan santai dan tak acuh dengan kondisi aktual yang ada di sekitar nya.
Ditanya mengenai pencapaian revolusi mental dan pembentukan karakter yang menjadi program pemerintah dirinya tidak mau membangun polemik akan hal ini rakyat lah yang merasakan.
“Ya Pemerintah harus membuat program untuk mendorong organisasi pemuda yang sebenarnya telah ada wawasan kebangsaan nya seperti Karang Taruna atau pramuka sehingga membuat organisasi tersebut lebih aktif dan menarik agar generasi milenial lebih banyak berpartisipasi “, beber Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu menuturkan, terbentuk nya karakter bangsa tak terlepas dari peran orang tua.
” Jadi saya berharap para orang tua dan keluarga untuk lebih berperan aktif dalam mendorong generasi milenial supaya berperan aktif secara kelompok turut serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan”, ajak Wahyu.
“Jadi ketika orang tua nya tetap melestarikan budaya gotong royong ya anak anak pasti akan melihat, orang tuapun masih mau perduli sesama”, ungkapnya.
” Sekali lagi, tegas Wahyu, “Selamat Hari Sumpah Pemuda”, semogah di tahun tahun akan datang semangat pemuda kita jauh lebih baik lagi”, Tutup H.Wahyu Sanjaya SE.
Ketua DPD KNPI Kota Palembang H Ary Andrian, STP.,SE.,MM ditanya akan muncul istilah miring untuk kaum mudah yang cuek tidak mau ambil pusing hanya mau ” seenake dewe”
Mengungkapkan “harus kita akui bahwa terjadi penurunan semangat perjuangan mengisi kemerdekaan pada generasi milenials saat ini”.
Dia melanjutkan, ” Salah satu faktor yang menyebabkannya dikarenakan terjadi kurikulum pendidikan yang menghapuskan beberapa pelajaran yang mengajarkan pendidikan sejarah perjuangan bangsa kita di bangku sekolah, sehingga kebanyakan generasi milenials melupakan dan mungkin ada yang tidak mengetahui sejarah betapa beratnya perjuangan para pahlawan dan kaum pemuda saat itu berjuang merebut kemerdekaan bangsa dari penjajah”, pungkasnya. (FN)