lamanqu.com – Harga emas berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek di tengah outlook tingginya permintaan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (18/8/2021), hingga 10.15 WIB, harga emas spot naik 0,33 persen menjadi di level US$1.792,08 per troy ounce. Sementara itu, emas Comex kontrak Desember 2021 menguat 0,32 persen ke posisi US$1.793,60 per troy ounce.
Tim riset Monex Investindo Futures menyebutkan, dolar AS menjadi aset safe haven yang likuid karena kekhawatiran terhadap ketidakpastian pemulihan ekonomi global yang dipicu oleh penyebaran virus Covid-19.“Selanjutnya pada hari ini pasar akan mencari katalis dari perilisan data building permits dan housing starts AS yang dilaporkan pukul 19:30 WIB,” tulis Monex dama riset harian, Rabu (18/8/2021).
Hari ini, emas berpeluang dijual dalam jangka pendek untuk menguji level support terdekat di US$1.780. Menembus ke bawah dari level tersebut berpotensi memicu penurunan lanjutan untuk menguji support selanjutnya di US$1.770.
Sebagai alternatif, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$1.797, emas berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut menargetkan resisten selanjutnya di US$1.807.
Di dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp946.000 pada hari ini, naik Rp4.000 dibanding posisi kemarin Rp942.000.Sementara emas satuan terkecil dengan ukuran 0,5 gram dijual Rp523.000, atau naik Rp2.000 dari harga sebelumnya.